Inspiration, MICE

Virus Herpes Memerangi Kanker, Pengobatan Tumor di Masa Depan

ShareBagaimana virus herpes memerangi kanker? Herpes  menyebabkan infeksi seperti kulit  kering, luka lepuh,  dan luka terbuka yang berair. Ini berita baik bahwa...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >
Virus herpes

Bagaimana virus herpes memerangi kanker? Herpes  menyebabkan infeksi seperti kulit  kering, luka lepuh,  dan luka terbuka yang berair. Ini berita baik bahwa virus herpes akan dijadikan sebagai senjata pamungkas  memerangi kanker atau tumor.  Caranya? 

Virus herpes
Peneliti menggunakan kultur sel dengan menguji  plak guna memeriksa apakah virus menular. Virus herpes memerangi kanker (Foto/©: Fraunhofer IGB)

Penulis/editor: Rayendra L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Herpes masuk dalam kelompok virus yang menyebabkan infeksi. Infeksi virus herpes ditandai dengan kulit kering, luka lepuh, dan luka terbuka yang berair. 

Menurut laman alodokter.com, herpes simplex virus (HSV) dan varicella-zoster virus (VZ) adalah jenis virus herpes yang umum menyerang manusia dan hewan.

Virus herpes mampu menyerang siapa saja tanpa terkecuali. Jika ada riwayat kontak dengan penderita infeksi virus herpes dan daya tahan tubuh sedang lemah maka faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi virus herpes atau tertular.

Akan tetapi, kita mendapat kabar terbaru bahwa virus herpes yang meski mampu membuat manusia dan hewan jatuh sakit, namun mereka juga mampu membuat manusia dan hewan justru sehat. Bagaimana cara mengetahuinya?  

Berkat kerja keras para peneliti di Researchers at the Fraunhofer Institute for Interfacial Engineering and Biotechnology IGB—membidangi rekayasa antarmuka dan bioteknologi,  berhasil memodifikasi secara genetik virus herpes simpleks tipe 1.

Herpes Simplex Virus 1 (HSV-1) HSV-1 atau virus herpes simpleks tipe 1 adalah jenis virus herpes simpleks yang menyebabkan luka dingin. Kadang disebut sebagai herpes oral karena sering menyebabkan luka di sekitar mulut, bibir, dan hidung. 

Luka dingin juga disebut sebagai lepuh demam. Namun, luka juga dapat ditemukan di dalam mulut, pada atau di dalam rongga hidung.

Virus herpes inilah yang memicu luka dingin dan terasa sangat menyakitkan sedemikian rupa—nah  ini  merupakan potensi yang dapat digunakan dalam proses perjuangan untuk melawan kanker atau tumor di masa depan.

Virus herpes memiliki struktur yang sederhana yang terdiri dari sejumlah kecil materi genetik yang terbungkus protein dan lipid

Lipid adalah salah satu dari beragam kelompok senyawa organik termasuk lemak, minyak, hormon, dan komponen membran tertentu yang dikelompokkan bersama karena tidak banyak berinteraksi dengan air. 

Salah satu jenis lipid yakni trigliserida yang dipisahkan sebagai lemak dalam sel adiposa, yang berfungsi sebagai depot penyimpanan energi untuk organisme dan juga menyediakan isolasi termal.

Virus herpes berukuran hanya 20 hingga 200 nanometer, dan hanya dapat dideteksi dengan mikroskop elektron. 

Akan tetapi, kemampuan mereka untuk membajak sel hidup dan mengeksploitasinya untuk berkembang biak merupakan hal yang membuat virus ini sungguh unik. 

Virus-virus sering menghancurkan sel inang mereka sendiri dalam prosesnya, dan saat itulah manusia dan hewan jatuh sakit  atau justru sekarang dapat menjadikan manusia dan hewan sehat.

Hal itu ditemukan berdasarkan temuan Prof. Susanne Bailer dan timnya di Fraunhofer IGB yang berlokasi di Stuttgart, Jerman.

Para peneliti telah berhasil memodifikasi secara genetik virus herpes simpleks tipe 1 sedemikian rupa yakni cara yang dapat digunakan sebagai senjata pamungkas  yang efektif melawan sel tumor.

Pembentukan plak sel kultur sel oleh virus herpes simpleks fluorescent hijau yang direkayasa 1. Ketika satu virus berkembang biak, tempat lisis (plak) terbentuk secara lokal, yang bersinar di tepi karena sel-sel yang masih hidup.

Apakah dengan menghentikan gen penyebab penyakit di jalurnya? 

Virus herpes dikenal dengan lepuh yang menyakitkan dan perasaan tidak nyaman jika memandangnya apa lagi jika menempel pada belahan bibir atau hidung manusia. 

Menurut tim peneliti, virus herpes dapat menyebabkan ensefalitis, terutama mereka yang memiliki sistem kekebalan sedang  lemah.

Prof  Susanne Bailer yang mengepalai unit inovasi Teknologi Berbasis Virus di Fraunhofer IGB, telah mencapai prestasi nyata.

Dia berhasil menonaktifkan gen virus yang menyebabkan penyakit, dan bahkan membuat gen virus itu cocok untuk pengobatan manusia penderita tumor. 

Materi genetik virus herpes terdiri dari DNA, bukan RNA seperti pada kasus virus corona SARS-CoV-2 misalnya. 

“Genom DNA jauh lebih besar daripada genom RNA, artinya banyak gen tambahan dapat ditampung di sana. Ketika kami ingin memprogram ulang virus, kami memiliki banyak gen,” cerita Prof. Susanne Bailer yang telah meneliti virus herpes selama 20 tahun.

Baca: Metode Rekayasa Genetika, Bertujuan untuk Memanipulasi Virus Herpes

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *