Inspiration, MICE

Solusi Kecerdasan Buatan: Efisien dan Tepercaya

SharePenggunaan solusi kecerdasan buatan semakin meningkat di sektor industri dan bisnis. Bagaimana Indonesia mengembangkan kecersasan buatan (AI)? Menurut hasil survei Microsoft baru...

Written by Rayendra L. Toruan · 3 min read >

Penggunaan solusi kecerdasan buatan semakin meningkat di sektor industri dan bisnis. Bagaimana Indonesia mengembangkan kecersasan buatan (AI)? Menurut hasil survei Microsoft baru satu dari tujuh perusahaan yang menggunakan kecerdasan buatan.

Pendekatan sistematis yang dikombinasikan dengan alat penilaian AI dapat membantu menentukan kerentanan dalam model AI (Foto/©: Fraunhofer IAIS/Zertifizierte KI)

Penulis/editor: Rayendra L Toruan

mmINDUSTRI.co.idFraunhofer (sumber): Sektor industri membutuhkan solusi kecerdasan buatan untuk mencapai optimalisasi bisnis dan meminimalisasi risiko dan ongkos.

Oleh sebab itu, permintaan semakin tinggi terhadap solusi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) merupakan bagian pengembangan aplikasi industry dan bisnis.

Solusi AI itu harus efisien, dapat dipercaya, dan aman agar dapat digunakan sebaik mungkin seperti peningkatan kapasitas produksi dan pengendalian kualitas produk.

Akan tetapi, kemungkinan-kemungkinan baru bisa terjadi dengan menggunakan AI generative dan memunculkan pertanyaan: bisakah pengguna mengandalkan chatbot?

Chatbot adalah program komputer berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang supaya dapat berkomunikasi dengan manusia melalui pesan teks atau suara.

Dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan pemrosesan bahasa alami, chatbot dapat merespons pertanyaan dan permintaan pengguna dengan cepat dan efisien.

Bagaimana kerentanan dalam model AI dapat dideteksi sejak awal selama pengembangan? Para peneliti dari Fraunhofer Institute for Intelligent Analysis and Information Systems IAIS and the institutes of the Fraunhofer Big Data and Artificial Intelligence Alliance menjawab pertanyaan di atas.

Pengunjung Hannover Messe 2024 yang berlangsung di Hannover, Jerman pada 22-26 April 2024 menusung dua pameran dan menjelaskan beberapa kasus penggunaan yang berpusat pada solusi kecerdasan buatan AI yang dapat dipercaya.

Penggunaan AI generative merupakan jenis kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan konten baru, seperti gambar, teks, atau musik.

Berbeda dengan AI yang (umum) hanya memproses data yang ada, penggunaan AI generatif justru dapat menciptakan sesuatu yang belum pernah dikenal atau diterapkan sebelumnya.

Apa manfaar AI generative?  Penggunaan aplikasi AI generatif menghasilkan karya seni, desain, atau musik. Selanjutnya, AI generatif mampu mengoptimalkan desain produk atau proses produksi.

Aplikasi AI generatif berguna untuk menemukan pola atau solusi yang tidak terlihat oleh manusia dan menunjang pertumbuhan pemasaran karena AI generatif dapat digunakan untuk  membuat konten yang lebih personal bagi para pelanggan.

Pendekatan sistematis yang dipadukan dengan alat penilaian solusi kecerdasan buatan AI dapat membantu menentukan kerentanan dalam model AI.

Potensi untuk industri manufaktur

AI menawarkan banyak potensi untuk industri manufaktur, yang mencakup bidang-bidang seperti otomatisasi, pemeriksaan kualitas, dan optimalisasi proses.

“Kami menerima banyak permintaan dari perusahaan yang telah mengembangkan prototipe AI dan ingin memasukkannya ke dalam sistem produksi. Untuk peningkatan penggunaannya berhasil, solusi kecerdasan buatan AI harus diuji secara sistematis,” papar jelas Dr. Maximilian Poretschkin, Kepala Jaminan dan Sertifikasi AI di Fraunhofer IAIS.

Dengan demikian maka kerentanan yang tidak terlihat pada prototipe juga dapat diidentifikasi tandas Dr. Maximilian Poretschkin melanjutkan.

Pengunjung pameran Hannover Messe 2024 berkesempatan  menjelajahi berbagai kasus penggunaan nyata untuk mempelajari lebih lanjut tentang aplikasi dan solusi kecerdasan AI yang tepercaya dan cara menggabungkannya secara aman dan andal ke dalam proses bisnis mereka.

Gambar 1: Keandalan AI untuk Produksi: Alat penilaian untuk pengujian sistematis model AI

Salah satu aplikasi tersebut adalah alat pengujian untuk model AI yang digunakan dalam produksi atau teknik mesin dan pabrik.

Alat ini dapat digunakan untuk secara sistematis mengidentifikasi kerentanan dalam sistem AI sebagai cara untuk memastikan bahwa kerentanan tersebut dapat diandalkan dan kuat.

“Metodologi kami didasarkan pada penentuan cakupan detail aplikasi sistem AI. Secara khusus, kami membuat parameter ruang masukan yang mungkin diproses oleh sistem AI dan memberinya struktur semantic,” jelas Dr. Maximilian Poretschkin.

Alat pengujian AI yang dikembangkan oleh jelas Dr. Maximilian Poretschkin bersama timnya melalui proyek unggulan yang dinamai KI.NRW “ZERTIFIZIERTE KI antara lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi atau mengetahuin  kelemahan dalam sistem AI.

Fraunhofer dan mitranya berupaya mengembangkan metode penilaian mengenai kualitas sistem AI dengan menyiapkan katalog penilaian AI sebagai panduan yang teruji secara praktis—menjadikan sistem AI efisien dan terpercaya.

Tim peneliti juga menyediakan konten buku putih yang berisikan jawaban atas pertanyaan bagaimana aplikasi kecersasan buatan  AI yang dikembangkan dengan AI generatif dan model dasar dapat dinilai dan dibuat secara aman.

Gambar 2: “Siapa yang memutuskan di sini?!”: Apa yang dapat diputuskan oleh kecerdasan buatan  dan keputusan apa yang belum dapat diambil?

Pameran kolektif bertajuk “Siapa yang memutuskan di sini? yang dipresentasikan oleh Fraunhofer BIG DATA AI Alliance pada Hannover Messe 2024, juga bertemakan AI yang tepercaya.

Bagaimana teknologi kecerdasan buatan AI memengaruhi kebebasan pengguna dalam mengambil keputusan?

Seberapa dapat dipercayakah sistem AI yang kemungkinan akan semakin banyak digunakan dalam aplikasi yang melibatkan data sensitif, seperti pemeriksaan kredit?

Pameran disiapkan berupa permainan atau kegiatan interaktif yang mengundang peserta untuk memahami penggunaan AI sehari-hari.

Keputusan manakah yang dapat kita—dan ingin kita serahkan—pada algoritma AI, dan keputusan manakah yang lebih baik kita ambil sendiri?

Topik utama di sini mencakup pengenalan objek dalam mengemudi otonom, risiko diskriminasi oleh AI, dan mengidentifikasi berita palsu.

Sebastian Schmidt, ilmuwan data bidang AI tepercaya di Fraunhofer IAIS, menjelaskan: “Game ini memungkinkan semua orang merasakan bagaimana AI dapat menjadi asisten yang berguna dan di mana lebih baik bagi manusia untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.”

Tujuannya adalah selalu untuk mengambil keputusan yang tepat tanpa mengambil otoritas pengambilan keputusan dan independensi dari manusia. Tahun 2024, pameran interaktif juga  diadakan di kapal MS Wissenschaft.

Adopsi kecersan buatan AI di Indonesia

Sementara pengadopsian teknologi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia mengalami perkembangan, meskipun masih dalam tahap awal. Indonesia membuat program Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial RI (Stranas KA) utuk periode 2020-2045.

Stranas KA merupakan landasan bagi pertumbuhan AI di Indonesia dengan mendorong kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat.

Akan tetapi, menurut Microsoft dan firma riset IDC, hanya satu dari tujuh perusahaan di Indonesia yang telah mengimplementasikan AI dalam bisnis mereka demikian laman adopt-ai.com.au

Potensi pertumbuhan AI di Indonesia dengan Stranas KA bertujuan untuk menerpakan penggunaan AI dan inovasi ke depan perekonomian. Diperkirakan, penggunaan AI memberikan kontribusi sebesar US$366 miliar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2030 (bing.com).

Para pihak terkait bekerja sama dengan konsultan digital terpercaya untuk membantu perusahaan secara efektif memanfaatkan potensi AI di tahun-tahun mendatang.

Program membangun strategi AI yang efektif bergantung pada dasar data yang kuat karena AI hanya sebaik data yang menggerakkannya.

Dengan dukungan dari inisiatif pemerintah dan kerja sama dengan mitra teknologi, perusahaan di Indonesia dapat memanfaatkan potensi AI untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Baca: Bagaimana Menghindari Data Palsu yang Seolah-olah Benar?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *