Energi, Renewable Sources

Teknologi Hybrit Bebaskan Pabrik Besi-Baja dari Fosil, Penerapannya Tahun 2026

SharePenggunaan teknologi Hybrit bebaskan pabrik besi-baja dari fosil yang penerapannya mulai tahun 2026. Perusahaan SSAB, LKAB, dan Vattenfall pemrakarsa Hybrit atau Hydrogen...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >
Teknologi Hybrit

Penggunaan teknologi Hybrit bebaskan pabrik besi-baja dari fosil yang penerapannya mulai tahun 2026. Perusahaan SSAB, LKAB, dan Vattenfall pemrakarsa Hybrit atau Hydrogen Breakthrough Ironmaking Technology mirip blue economy park yang akan dibangun Indonesia. 

Teknologi Hybrit
Proyek Hybrit menargetkan produksi bijih besih dan baja dan bebas fosil dimulai tahun 2026. Teknologi Hybrit bebaskan pabrik besi-baja dari fosil (Foto/@: Hybritdevelopment.se/)

Penulis/editor: Marinus L. Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Pemanasan global dapat diminimilisasi dengan mengurangi penggunaan fosil sebagai pembangkit energi seperti listrik.  Negara-negara di Eropa seperti Swedia sedang menuju Euro 4 dan Eoru 6. 

Demikian juga peran perusahaan swasta dan pemerintah yang berupaya menekan penggunaan fosil. Tiga produsen baja yang berlokasi di Swedia yakni SSAB, LKAB, dan Vattenfall mendirikan proyek Hydrogen Breakthrough Ironmaking Technology disingkat Hybrit pada tahun 2016. 

Melalui proyek Hybrit itu, ketiga perusahaan itu melakukan  langkah strategis menuju industri baja  bebas dari penggunaan  fosil dan harus dimulai pada tahun 2026. 

Ketiga perusahaan itu  memulai proyek untuk mengembangkan penurunan pemanasan berbasis hidrogen yang mereduksi fosil. 

Ketiga perusahaan pembuat teknologi Hybrit itu mendirikan pabrik percontohan yang memungkinkan proses produksi besi dan baja bebas fosil dimulai pada tahun 2026.

Perusahaan SSAB, LKAB, dan Vattenfall penggagas teknologi produksi besi dan baja merupakan terobosan untuk membebaskan pabrik besi dan baja dari penggunaan fosil. 

Pada Juni 2021, ketiga perusahaan ini telah memamerkan produk besi spons yang tereduksi hidrogen pertama di dunia, dan telah diproduksi di pabrik percontohan Hybrit di Luleå, Swedia. 

Besi spons yang diproduksi untuk pertama kali dibuat dengan menggunakan teknologi Hybrit tanpa menggunakan fosil. 

Ketiga perusahaan itu  itu berupaya mencapai penggunaan teknologi Hybrit secara penuh  pada skala industri sedini (mungkin) tercapai pada  2026. 

Dengan menggunakan teknologi Hybrit, salah satu dari ketiga perusahaan itu yakni SSAB berpotensi mengurangi total emisi karbon dioksida di Swedia sekitar sepuluh persen. Capaian pabrik yang berlokasi di Finlandia, ditargetkan tujuh persen. 

Langkah selanjutnya adalah membentuk kemitraan strategis untuk mengembangkan solusi pemanas listrik untuk hidrogen bebas fosil, yang akan digunakan dalam reduksi besi atau dalam proses Hybrit.

SSAB, LKAB, dan Vattenfall yang memprakarsai proyek Hybrit mengembangkan rantai nilai bebas fosil untuk produksi besi dan baja dengan menggunakan listrik dan hidrogen bebas fosil—ini meminimalkan emisi karbon dioksida di seluruh rantai nilai bisnis. 

Penggunaan teknologi Hybrit  melibatkan penggantian proses tanur sembur, yang menggunakan karbon dan kokas untuk menghilangkan oksigen dari bijih besi dan baja. Capaian itu melalui proses reduksi langsung yang dilakukan dengan menggunakan hidrogen bebas fosil.

Energi yang dihasilkan berasal dari air yang menghasilkan listrik dari sumber energi bebas fosil.

Untuk menciptakan reduksi bijih besi bebas fosil yang pertama kali dilakukan di dunia, dan  menghasilkan besi spons yang dilakukan dengan langkah utama melalui produksi, penelitian, pengembangan, dan kerja sama pengadaan besi dan baja yang bebas fosil. 

Salah satu tantangan dalam proses pengerjaan proyek Hybrit adalah kemampuan untuk memanaskan hidrogen dalam jumlah besar. 

Memanaskan gas dengan listrik bebas fosil, emisi apa pun yang akan dihasilkan asalkan menggunakan bahan bakar bebas fosil maka pemanasan yang ditimbulkan emisi dapat dihindari.

“Pemanasan gas bebas fosil merupakan komponen penting dalam terobosan pengembangan teknologi buatan kami menuju rantai nilai yang sepenuhnya bebas fosil seperti tambang dan industri baja,”  kata Andreas Regnell, SVP Strategic Development Vattenfall merangkap Chairman Hybrit Development AB.

Pengembangan Hybrit dikerjakan bekerja sama dengan Kanthal. Proses pemanas pertama yang telah dikembangkan dan sedang dipersiapkan untuk pengujian di pabrik percontohan Hybrit untuk melakukan reduksi langsung dengan menggunakan hidrogen di kota Luleå, Swedia. 

Pemanas mencapai tingkat sebesar 250 kW, dan jika terbukti berhasil maka versi 1 MW akan dikembangkan. Target yang hendak dicapai adalah pengembangan solusi pemanas skala besar yang dapat memanaskan hidrogen volume tinggi hingga 1.000°C (1.832°F). 

Proyek pengembangan ini didukung oleh Badan Energi Swedia.

“Tujuan dari proyek ini adalah untuk mengembangkan pemanas berbasis listrik bebas, dan  penggunaan fosil untuk pengurangan gas. Proyek ini adalah salah satu dari beberapa strategi di antara semua pengembangan yang berlangsung di dalam rantai nilai bebas fosil,” tutur Eva Vitell, GM Hybrit Development AB.

Menurut Eva Vitell, pihak Hybrit Development AB  melihat kemungkinan penerapan di fasilitas pengurangan langsung skala besar dan pada saat yang sama pihaknya membangun banyak pengetahuan yang berkaitan dengan Hybrit.

Dikutip dari laman Hybrit, tim peneliti melakukanpengembangan di pabrik percontohan reduksi langsung, penggunaan Hybrit direncanakan diterapkan di pabrik percontohan skala industri. 

Kapan Indonesia membangun blue economy park seperti disebutkan oleh Presiden Joko Widodo? Indonesia lebih kaya sumber nabati yang mampu menggantikan fosil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *