Inspiration, MICE, Video

Teknologi 5G Testbed Berbasis Industry 4.0, Tingkatkan Efisiensi Logistik dan Produksi

SharePenerapan teknologi 5G testbed berbasis industry 4.0 merupakan keharisan di era digital. Para pelaku industri  logistik dan manufaktur mampu mencapai efisiensi.Simak videonya.  ...

Written by Rayendra L. Toruan · 3 min read >

Penerapan teknologi 5G testbed berbasis industry 4.0 merupakan keharisan di era digital. Para pelaku industri  logistik dan manufaktur mampu mencapai efisiensi.Simak videonya.  

Teknologi 5G
Testbed 5G Bavaria merupakan tempat bagi perusahaan untuk menguji aplikasi berorientasi industri pada tahap awal pengembangan. Teknologi 5G testbed berbasis industry 4.0 (Foto/©: Fraunhofer IIS)

Penulis/editor: Rayendra L. Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Penerapan teknologi 5G testbed berbasis industry 4.0 merupakan keharusan di era digital. 

Oleh karena itu, lembaga Fraunhofer Institute for Integrated Circuits IIS menghadirkan 5G testbed  untuk aplikasi Industry 4.0 yang diuji coba pada pameran di Hannover, Jerman, belum lama ini. 

Pengembangan solusi berbasis 5G merupakan elemen penting dalam implementasi aplikasi baru Internet of Things (IoT) pada industri. Pengelola perusahaan mencoba berbagai aplikasi pada 5G testbed di Nuremberg, Jerman, dalam kondisi realistis. 

Teknologi 5G Testbed Berbasis Industry 4.0

Pelaku bisnis mendapat manfaat dari keahlian  Fraunhofer IIS yang berperan sebagai mitra untuk penelitian, pengembangan, evaluasi teknologi, dan untuk konsultasi teknis.

Fasilitas teknologi 5G testbed yang berlokasi di Bavaria salah satu negara bagian (semacam provinsi di Indonesia) Jerman  merupakan tempat bagi pelaku industri dan bisnis untuk  menguji aplikasi yang berorientasi industri sesuai dengan tahap awal pengembangan.

Sesuai dengan skenario produksi dan logistik,   5G merupakan implementasi teknologi utama sebagai solusi baru di sektor industri. 

Dengan teknologi 5G  ini memungkinkan koneksi antar kabel yang digantikan oleh jaringan dengan kemampuan pada waktu nyata (real-time-capable), cukup andal, latensi rendah (0,5 hingga 500 ms atau mdetik).

Juga dimungkinkan membuka jalan bagi proses produksi otomatis melalui lokalisasi yang akurat (antara 0,2 dan 10 m).

Teknologi 5G testbed dimaksudkan untuk mensimulasikan dan menguji keinginan dan kebutuhan individu, mungkinkah? 

Area indoor dan outdoor L.I.N.K. Pusat Pengujian dan Aplikasi yakni kependekan dari lokalisasi, identifikasi, navigasi, komunikasi yang berlokasi Nuremberg menyediakan lingkungan realistis untuk 5G testbed Industry 4.0. 

Semua area outdoor, indoor, dan transisi dari tempat pengujian dilengkapi dengan komunikasi interkoneksi dan solusi lokalisasi. Ideal untuk menguji berbagai aplikasi industri sesuai skenario dengan relevansi praktis. 

Perusahaan manufaktur dan logistik yakni penyedia sistem lokalisasi, integrator sistem, dan operator jaringan seluler—memerlukan akses mudah ke infrastruktur pengujian teknologi  5G untuk mencoba solusi di perusahaan yang disempurnakan sebelum menjual produk dan jasa.

Manajer Proyek 5G Testbed 5G Bavaria Industry 4.0, Thomas von der Grün, menjelaskan, “Implementasi aplikasi Industri 4.0 di jaringan 5G menghadapi  tantangan nyata. Untuk membantu menyelesaikan masalah, kami menawarkan jaringan di kampus yang berdiri sendiri berdasarkan rentang frekuensi 3,7 gigahertz.”

Kampus itu merupakan tempat untuk menguji aplikasi yang berorientasi industri pada tahap awal pengembangan. Misi adalah untuk membantu perusahaan agar mendapatkan aspek aplikasi yang diharapkan dari standar 5G dalam waktu satu hingga dua tahun. 

“Kami ingin dan karena mampu untuk menunjukkan kepada pelaku industri apa yang dapat  dilakukan teknologi 5G,” tandas Thomas von der Grün. 

Teknologi 5G testbed merupakan aplikasi Industry 4.0 buatan para insinyur di  Fraunhofer IIS guna mendukung transisi penelitian dan standardisasi ke rutinitas sehari-hari perusahaan. 

Fasilitas ini menawarkan lingkungan pengujian secara terbuka—di mana aplikasi khusus bagi pelanggan yakni sektor industri dan logistik dapat diuji dalam kondisi realistis dengan menggunakan teknologi jaringan seluler terbaru di jaringan kampus 5G yang berdiri sendiri.

“Uji coba 5G pada Industry 4.0 memungkinkan perusahaan mudah menyiapkan penggunaan industri 5G, mempertimbangkan persyaratan, dan proses bisnis spesifik  sejak awal,” jelas Thomas von der Grün. 

“Pengguna dapat menguji fitur 5G standar baru di lingkungan yang aman sebelum tersedia secara menyeluruh. Pelaku usaha kecil dan menengah dapat mengembangkan potensi dan batasan teknologi pada tahap awal,” tambah Thomas von der Grün. 

Selanjutnya, Thomas von der Grün menjelaskan bahwa mengumpulkan pengalaman berharga untuk menyiapkan, mengoperasikan, dan menggunakan jaringan di lingkungan perusahaan sendiri.  

Oleh karena 5G  testbed Bavaria adalah jaringan pribadi yang berdiri sendiri, semua komponen jaringan 5G diinstal  dan diakses secara lokal.

5G memiliki kemampuan untuk meningkatkan kinerja koneksi nirkabel di lingkungan industri. Hasilnya adalah kemampuan menciptakan potensi baru untuk mewujudkan aplikasi yang sangat kompleks dan kritis terhadap keamanan dalam mode nirkabel (tanpa kabel). 

“Kami menggunakan teknologi ini secara efisien mengontrol kendaraan berpemandu otomatis (AGV) di area yang padat penduduk tanpa garis pandang atau untuk menangani sekumpulan drone dapat bekerja sama,” Thomas von der Grün memberikan contoh penggunaan teknologi 5G. 

Contoh lain adalah penerapan pemetaan arus lalu lintas, manajemen rute yang efisien, dan pemanfaatan kapasitas yang optimal dengan bantuan 5G. 

Dan aliran logistik berjejaring membantu untuk pencegahan kecelakaan dan meningkatkan keselamatan kerja.

Dengan standar 5G memungkinkan arsitektur 5G testbed  fleksibel dan dinamis. Definisi antarmuka terbuka berdasarkan pendekatan Open RAN (Radio Access Network) yang berarti dapat menggabungkan komponen dari pabrikan yang berbeda. 

Dan virtualisasi memungkinkan fungsi perangkat lunak, misalnya, untuk didistribusikan di seluruh lokasi perusahaan sesuai kebutuhan jaringan 5G. Dengan demikian, dapat dilakukan pengurangan latensi demikian rilis Fraunhofer IIS .

Dunia jaringan seluler saat ini bekerja dengan kecepatan penuh pada transisi dari long term evolution (LTE) ke 5G di jaringan publik. Di masa depan, standar baru akan menawarkan lebih banyak yang diaplikasikan ke industri dan logistik. 

Teknologi 5G memberikan dorongan besar pada jaringan pintar dan penggerak jaringan. Dengan demikian, perusahaan dari sektor yang sama sekali baru memiliki kesempatan untuk membangun produk dan aplikasi berdasarkan teknologi jaringan seluler terbaru. 

Sangat penting untuk mengetahui apa yang telah didorong ke dalam standarisasi saat ini,  dan apa yang sedang direncanakan untuk diterapkan di jaringan penyedia komunikasi seluler. 

Pengujian dan pengembangan aplikasi komunikasi dan pelokalan masa depan dengan fasilitas pengujian yang memadai dan pengetahuan mendetail tentang standarisasi 5G progresif merupakan kunci untuk dapat mengambil Tindakan.

Selanjutnya, dapat membuat keputusan yakni peluang yang terbuka sebelum ketersediaan produk secara komersial.

Oleh karena itu, inisiatif 5G Bavaria buatan  Fraunhofer IIS mendukung transisi dari penelitian dan standardisasi ke aplikasi. 

Inisiatif ini menawarkan ke  perusahaan kesempatan untuk mengevaluasi fungsionalitas baru 5G sebelum ketersediaan pasar dalam konteks sistem 5G secara keseluruhan melalui simulasi dan emulasi di laboratorium dan lingkungan komunikasi seluler secara nyata. 

Perusahaan dan pengguna di pasar vertikal dapat merasakan dan menggunakan 5G, serta menguji dan menyempurnakan aplikasi dan pengembangan berbasis 5G  pada tahap awal.

Simak penjelasan melalui video berjudul 5G Testbed Industrie 4.0: Anforderungen für Produktion und Logistik simulieren und testen. 

selengkapnya di https://www.youtube.com/watch?v=zb6X3K0Ckhg&t=4s

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *