Inspiration, MICE

Tanpa Membunuh Ikan Pasokan dapat Ditingkatkan, Daging tanpa Bahan Racun

ShareLakukan budidaya tanpa membunuh ikan dan mampu meningkatkan pasokan. Daging ikan murni dapat diolah menjadi produk hibrida seperti bakso, stik, tatar ikan,...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >
Tanpa Membunuh Ikan

Lakukan budidaya tanpa membunuh ikan dan mampu meningkatkan pasokan. Daging ikan murni dapat diolah menjadi produk hibrida seperti bakso, stik, tatar ikan, dan tanpa racun.   

Tanpa Membunuh Ikan
Dr Sebastian Rakers (kiri), pendiri dan Direktur Pelaksana Bluu Biosciences GmbH di laboratorium.  Cryosample sel ikan dari tangki nitrogen (kanan). Tanpa membunuh ikan pasokan dapat ditingkatkan (Foto/©: Bluu GmbH)

Penulis/editor: Rayendra L. Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Portofolio awalnya akan mencakup produk hibrida seperti bakso ikan, stik ikan, dan tartar ikan yang terdiri dari campuran komponen sel dan protein nabati. 

Fillet ikan belum siap dipasarkan karena penelitian lebih lanjut diperlukan sehingga proes produksi lancar di kemudian hari. 

Tantangan yang dihadapi oleh peneliti adalah mengembangkan kerangka struktural berpori yang memungkinkan cukup nutrisi dan oksigen untuk mencapai terbentuknya sel. 

“Hal ini penting untuk memastikan bahwa sel tumbuh pada kerangka struktural dan terbentuk dengan cara yang sama seperti pada jaringan ikan alami,” jelas Dr. Sebastian Rakers, ahli biologi kelautan itu.

Dr. Sebastian Rakers telah melakukan penelitian dengan sel ikan di Fraunhofer EMB selama dua belas tahun. 

Apa itu garis sel dari sel induk ikan dewasa? 

Tim Dr. Sebastian Rakers mengisolasi sel dari biopsi yang berasal dari sepotong jaringan ikan dewasa. 

Sel yang diisolasi, mirip dengan sel progenitor atau sel induk ikan dewasa, kemudian dikalikan di laboratorium dalam kultur in-vitro. 

Karena sel  tidak menua, sel-sel membelah tanpa batas. Sel-sel kemudian diberi makan dengan media nutrisi dalam bioreaktor. 

Reaktor saat ini terdiri dari maksimal lima liter. Akan tetapi, untuk mendapatkan produk yang dapat dipasarkan, diperlukan reaktor yang lebih besar. 

“Kita belum sampai ke sana! Kita harus menyempurnakan dulu langkah-langkah proses yang dibutuhkan sel untuk tumbuh. Tantangan yang kami hadapi saat ini adalah mengambil langkah menuju produksi industry,” tutur Dr. Sebastian Rakers. 

Apakah pengembangan ikan berbasis sel bebas dari rekayasa genetika, antibiotik, dan racun lingkungan? Apa saja manfaat produksi ikan berbasis sel?  

“Tidak perlu membunuh ikan karena idealnya biopsi hanya diperlukan satu kali saja,” tandas Dr. Sebastian Rakers,  peneliti andalan ini menyebutkan sebagai contoh dari banyak keuntungan yang diperoleh dengan mengembangkan budidaya ikan berbasis sel. 

Tiga puluh persen dari semua stok ikan ditangkap secara berlebihan, sementara enam puluh persen dieksploitasi secara maksimal. 

Budidaya ikan non-daratan yakni ikan laut dari pandangan sisi lain telah berkembang pesat, terutama dalam dekade terakhir. 

Terkait dengan peternakan atau budidaya justru menyebabkan pencemaran lautan dan eutrofikasi perairan seperti di daerah dengan sedikit aliran laut. 

Manfaat lain dari ikan budidaya adalah nilai gizinya yang tinggi serta ketersediaannya dan rantai pasokannya yang pendek. 

Produk ikan yang terbuat dari sel ikan bebas dari rekayasa genetika, antibiotik, dan racun lingkungan. 

Ikan berbasis sel dapat diproduksi sesuai permintaan dengan cara yang terdesentralisasi. Tidak seperti akuakultur, pabrik berbasis sel dapat didirikan di mana saja di dunia.

Saat ini, para peneliti berfokus pada pengoptimalan media untuk memastikan sel ikan diproduksi dengan cara yang hemat biaya, dan untuk menyempurnakan sifat sel seperti rasa dan tekstur. 

Hasil ini dicapai, misalnya, dengan meningkatkan proporsi asam lemak omega-3 sebagai pembawa rasa yang diperlikan. 

Teknologi yang diperlukan untuk pengembangan ikan berbasis sel telah dilisensikan oleh  EMB Fraunhofer. 

Para peneliti bekerja untuk menggantikan serum janin sapi (FCS) dengan faktor pertumbuhan nabati lainnya dan mencapai produksi bebas FCS atau Fetal Calf Serum yang dikenal juga dengan Fetal Bovine Serum (FBS).

FCS atau Fetal Bovine Serum adalah suplemen umum media kultur sel hewan. 

“FCS berasal dari darah janin sapi dan merupakan komponen utama dari banyak media pertumbuhan yang dibutuhkan untuk menumbuhkan dan mengkultur sel dalam kultur sel,” cerita Dr. Sebastian Rakers. 

“Prototipe pertama buatan kami akan sepenuhnya bebas FCS,” tandas Dr. Sebastian Rakers pendiri perusahaan Bluu Biosciences GmbH itu.

Perusahaan  Bluu Biosciences GmbH terus bekerja sama erat dengan Fraunhofer EMB dalam pekerjaan penelitiannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *