Inspiration, MICE

Stasiun Pengujian Fleksibel dengan Kolaboratif Robot, Tujuannnya?

ShareFraunhofer memperkenalkan kolaboratif robot atau cobot  yaitu stasiun pengujian fleksibel yang  serbaguna. Stasiun pengujian ini dirancang untuk menguji berbagai produk dan teknologi...

Written by Rayendra L. Toruan · 3 min read >

Fraunhofer memperkenalkan kolaboratif robot atau cobot  yaitu stasiun pengujian fleksibel yang  serbaguna. Stasiun pengujian ini dirancang untuk menguji berbagai produk dan teknologi dengan fleksibilitas tinggi, efisien, terjamin safety, dan kualitas produk. 

Robot kolaboratif membebaskan karyawan produksi dari keharusan melakukan inspeksi visual manual yang padat karya dan rawan kesalahan. (Foto/©: Fraunhofer IEM/Janosch Gruschczyk)

Penulis/editor: Rayendra L Toruan

mmINDUSTRI.co.idFraunhofer (sumber): Bagaimana  kolaboratif robot atau cobot berperan dalam memastikan stasiun pengujian fleksibel, efisien,  dan akurat? 

Pengecekan kualitas komponen atau produk secara manual di industri membutuhkan banyak tenaga kerja atau karyawan yang rawan melakukan kesalahan dan kelalaian. Bagiamana menghindari keselahan itu? 

Robot kolaboratif atau  cobot adalah jenis robot yang dirancang untuk bekerja bersama dengan manusia dalam berbagai cara. Cobot  berfungsi sebagai asisten dalam mengerjakan pekerjaan atau proses serta sebagai pemandu. 

Berbeda dengan robot otonom yang bekerja sendiri, cobot dirancang untuk berinteraksi dengan manusia dalam ruang kerja yang ditentukan.

Beberapa hal menarik tentang robot kolaboratif atau cobot dengan penjelasan berikut ini:

  • Robot kolaboratif diadaptasi untuk bekerja berdampingan dengan manusia. Keselamatan menjadi faktor penting dalam penggunaannya. Sensor pendeteksi gerakan memastikan bahwa robot dapat berubah operasi atau kecepatan untuk menjaga lingkungan kerja yang aman.
  • Interaksi antara robot kolaboratif dan operator memudahkan aktivitas yang sebelumnya harus dilakukan secara manual. Robot dapat bekerja terus-menerus tanpa perlu beristirahat, meningkatkan produktivitas dan menghemat biaya.
  • Dengan penerapan teknologi transformasional Industri 4.0, pengembangan dan penggunaan robot kolaboratif semakin berkembang. Cobot menjadi lebih tangguh, lebih pintar, dan lebih mudah digunakan di berbagai fasilitas manufaktur, pergudangan, dan logistik.
  • Penelitian di bidang robotika industri meliputi keselamatan dalam interaksi antara manusia dan mesin. Selain masalah teknis, aspek sosial juga menjadi perhatian.

Para ahli dan peneliti di Fraunhofer Institute for Mechatronic Systems Design IEM atau institut yang menangani Desain Sistem Mekatronik (IEM)  menemukan solusi yang memberikan keserbagunaan total di bidang ini. 

Tim ahli berkolaborasi dengan dukungan OWL dan produsen ATM Diebold Nixdorf dan spesialis perangkat lunak verlinked yakni Fraunhofer IEM. 

Para mitra menciptakan kombinasi robot kolaboratif yang disebut  combination of collaborative robot (cobot) yang mampu menganalisis gambar berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence  (AI)  dan internet of things (IoT) platform.

Menurut para ahli Fraunhofer bahwa tren masa depan menyoroti tren masa depan seperti kecerdasan buatan yang semamakin dapat dipercaya, munculnya pabrik pintar,  dan meningkatnya komputasi kuantum.

Juga  semakin meningkat manufaktur tambahan, konstruksi ringan hibrida, teknologi hidrogen, ekosistem digital, transformasi biologis, dan ekonomi sirkular.  

Dengan semakin dominan sistem di atas maka hal itu membebaskan para karyawan dari keharusan melakukan inspeksi visual dan dapat dimasukkan ke dalam semua jenis skenario stasiun pengujian fleksibel. 

Cobot adalah singkatan dari robot kolaboratif yakni jenis robot yang dirancang untuk bekerja bersama dengan manusia dalam lingkungan kerja yang sama. 

Berbeda dengan robot industri konvensional yang sering ditempatkan di area terpisah dan beroperasi secara mandiri, cobot dirancang untuk berinteraksi dengan manusia secara aman.

Beberapa karakteristik cobot adalah seperti berikut:

  • Cobot berbagi ruang kerja dengan manusia tanpa membahayakan keselamatan. Alat cobot memiliki sensor dan sistem penglihatan yang memungkinkan alat ini mendeteksi keberadaan manusia dan menghindari tabrakan.
  • Cobot digunakan untuk berbagai tugas seperti montase, pengangkatan, pengujian, dan pemrosesan material. Alat ini dapat diprogram ulang dengan mudah untuk beradaptasi dengan perubahan sistem produksi.
  • Cobot biasanya memiliki struktur yang ringan dan dapat dipindahkan dengan mudah ke berbagai lokasi di pabrik.
  • Cobot digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pabrik otomotif, industri elektronik, dan penanganan material atau handling maerials

 

Cobot membantu meningkatkan efisiensi produksi dan memungkinkan pekerja manusia fokus pada tugas-tugas yang memerlukan kreativitas dan kecerdasan.

Cobot atau robot kolaboratif pada umumnya lebih terjangkau secara biaya dibandingkan dengan robot industri konvensional. 

Bagaimana penggunaan cobot yang cenderung lebih ekonomis? 

  • Cobot memiliki biaya awal yang lebih rendah daripada robot industri. Ini berarti investasi awal untuk membeli dan mengintegrasikan cobot ke dalam lingkungan produksi lebih terjangkau.
  • Karena kemudahan pemrograman dan integrasi, serta fleksibilitas dan adaptabilitasnya, cobot dapat memberikan pengembalian investasi yang lebih cepat. 

Proses pengaturan dan pelatihan yang lebih sederhana dapat mengurangi biaya secara keseluruhan.

  • Cobot biasanya memiliki struktur yang lebih ringan dan dapat dipindahkan dengan mudah ke berbagai lokasi di pabrik. Ini mengurangi biaya transportasi dan instalasi.

Robot kolaboratif (cobots) dianggap sebagai teknologi utama dalam industri. 

Umumnya dilengkapi dengan teknologi AI dan sensor, robot-robot ini bekerja bersama manusia di fasilitas produksi, membuka konsep otomatisasi yang fleksibel dan cerdas.

Di dunia saat ini dengan ukuran batch 1, rantai pasokan yang rapuh, dan peraturan yang baru dan terus berubah, hal ini merupakan keunggulan penting dibandingkan pesaing. 

Dirangkaum dari wevolver.com,  manufacturingchemist.com, dan cleanroomtechnology.com, beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:

  • Robot industri konvensional sering memiliki kapasitas beban yang lebih tinggi dan lebih kuat daripada cobot. Jika tugas memerlukan pengangkatan benda berat, robot industri mungkin lebih cocok meskipun lebih mahal.
  • Robot industri biasanya lebih cepat dan lebih presisi dalam melakukan tugas-tugas yang memerlukan ketelitian tinggi. Jika kecepatan dan presisi kritis, robot industri mungkin menjadi pilihan yang lebih baik.

Sementara harga cobot pada umumnya lebih terjangkau, pemilihan antara cobot dan robot industri harus mempertimbangkan kebutuhan spesifik dari lingkungan produksi.

Jika ingin menyaksikan solusi cobot yang sangat serbaguna silakan mengunjungi booth Fraunhofer IEM pada pameran Hannover Messe 2024.

 

Baca:  Robot Mendeteksi Kerusakan, Kerja Sama dengan Karyawan Bagus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *