Inspiration, MICE

Rekayasa Medis Membantu Pendengaran, Gunakan Contact Lens®

ShareHasil rekayasa medis membantu pendengaran agar pengguna leluasa mendengarkan suara. Alat diposisikan di belakang telinga. Berapa jumlah penderita gangguan pendengaran di Indonesia?...

Written by Rayendra L. Toruan · 1 min read >
Rekayasa Medis

Hasil rekayasa medis membantu pendengaran agar pengguna leluasa mendengarkan suara. Alat diposisikan di belakang telinga. Berapa jumlah penderita gangguan pendengaran di Indonesia? Apakah #Viruscorona mengganggu pendengaran? 

Rekayasa Medis
Lensa kontak atau contact lens® atau alat pendengaran dan modul saluran pendengaran terhubung ke prosesor suara yang diposisikan di belakang telinga. Modul menggabungkan elektronik pemrosesan sinyal dan baterai, dan dapat dilepas. Modul saluran pendengaran dan lensa kontak tetap terpasang dengan aman di dalam telinga. rekayasa medis membantu pendengaran (Foto/©: Vibrosonic)

Penulis/editor: Rayendra L. Toruan

mmINDUSTRI.co.id –  Bagaimana membantu orang yang pendengarannya terganggu? Apakah benar seseorang yang kena kasus #Viruscorona atau COVID-19 bisa terganggu pendengarannya?

Peneliti di Inggeris, menurut liputan6.com, belum sepenuhnya  yakin bahwa COVID-19 menyebabkan gangguan pendengaran pada seorang pria berusia 45 tahun di Inggeris. 

Meskipun demikian, tim dokter menuliskannya secara postulat bahwa virus COVID-19 berkaitan dengan gangguan pendengaran meskipun belum ada bukti ilmiah yang kuat.

Akan tetapi, kebisingan yang berlebihan, gangguan pendengaran, penyempitan pembuluh darah, usia tua—menyebabkan  seseorang kesulitan mendengarkan dengan baik—disebabkan beberapa faktor. 

Untuk membantu meningkatkan kualitas hidup orang-orang dengan gangguan pendengaran, para ahli di Mannheim start-up Vibrosonic  mengembangkan alat bantu baru yang inovatif dengan alat pengeras suara terintegrasi yang ditempatkan langsung di gendang telinga. 

Lensa kontak atau contact lens® untuk membantu pendengaran bukanlah implant yang ditanamkan dalam telinga. Kualitas suara dengan contact lens® mengungguli sistem dan alat pendengaran lain yang ada di pasaran saat ini. 

Vibrosonic adalah perusahaan spin-off dari klinik THT Universitas Tübingen dan Institut Fraunhofer untuk Teknik Manufaktur dan IPA Otomasi dengan sejumlah proyeknya untuk otomasi dalam Kedokteran dan Bioteknologi PAMB.

Lensa kontak atau contact lens®  yakni alat pendengaran dengan modul saluran pendengaran terhubung ke prosesor suara yang dipasang di belakang telinga

Tidak lebih besar dari sebuah tombol terdiri dari contact lens®  atau lensa kontak pendengaran merupakan jantung dari teknologi pendengaran alfa Vibrosonic.

Kebisingan yang berlebihan, gangguan pendengaran, penyempitan pembuluh darah, usia tua – kesulitan mendengar dapat disebabkan oleh banyak faktor.

Untuk membantu meningkatkan kualitas hidup orang-orang dengan gangguan pendengaran, Mannheim start-up Vibrosonic telah mengembangkan alat bantu dengar baru yang inovatif dengan pengeras suara terintegrasi yang ditempatkan langsung di gendang telinga. 

Lensa kontak atau contact lens®   yakni alat pendengaran bukan implan, dan kualitas suaranya mengungguli sistem pendengaran lain yang ada di pasaran saat ini. 

Perusahaan Vibrosonic merupakan bagian dari klinik THT Universitas Tübingen dan Institut Fraunhofer untuk Teknik Manufaktur dan IPA Otomasi yang membuat alat contact lens®  bekerja sama dengan tim Kedokteran dan Bioteknologi PAMB.

Menurut Deutscher Schwerhörigenbund e.V sebuah asosiasi gangguan pendengaran di Jerman,  sekitar 15 juta orang di Jerman mengalami gangguan pendengaran.

Sedangkan di Indonesia, menurut health.detik.com, jumlah penderita gangguan pendengaran mencapai lebih 35,6 juta orang atau 16,8 persen dari total penduduk. Sementara orang yang menderita ketulian sebanyak 850.000 jiwa atau sekitar 0,4 persen dari jumlah  populasi.

Dalam banyak kasus, alat bantu dengar dapat meningkatkan kemampuan pendengaran dan menyederhanakan kehidupan sehari-hari mereka yang terpengaruh. 

Dengan sebagian besar alat dengar standar, loudspeaker yang berada di dalam saluran telinga pemakainya. Ini menghasilkan distorsi akustik yang dapat mengganggu kualitas suara. 

Mikrofon diposisikan di belakang telinga yang rentan terhadap gangguan kebisingan seperti angin. 

Dengan solusi pendengarannya yang inovatif, perusahaan rintisan Mannheim, Vibrosonic, siap menyelesaikan tantangan ini untuk membantu para penderita kurang pendengaran dengan merekayasa teknologi medis. 

Bagaimana cara merekayasa teknologi medis?

Baca: Mentransmisikan Suara Melalui Stimulasi Mekanis, Leluasa Mendengar Musik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *