Agenda, MICE

Potensi Bisnis Energi Baru Terbarukan Besar, GEM Pertemukan Stakeholders

SharePotensi dan sumber bisnis energi baru terbarukan seperti panel surya, battery, energy storage, perlampuan, smart home, loT, komponen elektronik sangat besar. GEM...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >
Potensi Bisnis Energi Baru Terbarukan

Potensi dan sumber bisnis energi baru terbarukan seperti panel surya, battery, energy storage, perlampuan, smart home, loT, komponen elektronik sangat besar. GEM selenggarakan pameran di Jakarta, pada 2- 4 Maret 2023. 

Potensi Bisnis Energi Baru Terbarukan
Kiri ke kanan: Baki Lee, Direktur PT GEM Indonesia; John Manoppo, Ketua Umum APERLINDO; Soegiharto Santoso, APTIKNAS; Linus Andor Mulana Sijabat,  Ketua Umum APAMSI; dan Sekjen APAMSI. Salah satu panel surya yang digunakan di atap rumah (Foto/@: mmINDUSTI.co.id/Rayendra L Toruan/Elektrina.co.id)

Penulis/editor: Rayendra L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – GEM Indonesia (sumber): Potensi bisnis energi baru terbarukan (EBT) atau renewable energy resources  sangat besar di Indonesia. 

Hal itu merupakan peluang bisnis yang menjanjikan dan tentu saja harus dieksplorasi dengan teknologi, modal, dan sumber daya manusia yang punya skill.

Salah satu cara untuk mendapatkan informasi tentang potensi bisnis energi baru terbarukan itu adalah dengan mempertemukan para stakeholders seperti pejabat (pemerintah) terkait, para pelaku industri dan bisnis, para ahli, akademisi, dan masyakat luas.

Untuk mewujudkan dan memfasilitasi para pihak, maka PT Global Expo Management Indonesia (GEM) perusahaan event organizer  menyeIenggarakan  pameran Technologi Energi Hijau atau Smart  Green Energy Expo pada  2 – 4 Maret 2023 di Kemayoran, Jakarta. 

Pameran tahunan itu dihentikan pandemi pada tahun 2020 dan 2021 namun kembali bersinar pada tahun 2023.  

”Kami kaget dan senang dengan keikutsertaan lebih 500 perusahaan dari 25 negara. Biasanya kami  menyediakan seribu meter per segi, tahun 2023 ini kami siapkan area seluas 4000 meter per segi untuk menampung eksibitor,” ungkap Baki Lee, Direktut GEM Indonesia.

Kita bayangkan revenue yang dikantongi oleh GEM dari pameran-pameran yang dilaksanakan selama tahun 2023. GEM termasuk event organizer papan atas dan mempunyai hubungan baik dengan para pejabat terkait, asosiasi industri, dan kalangan jurnalis. 

Pameran itu dimantapkan dengan gelaran produk dan teknologi yang berkaitan dengan Solar, Lighting, Battery & Energy Storage, Smart Home, lnternet of Things, Cable & Wire, dan  Tronics.

Keikutsertaan 500 perusahaan termasuk perusahaan dari Indonesia berpameran merupakan indikasi bisnis yang berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Baki Lee yang sarat dengan pengalaman aneka tema pameran, mengaku bahwa kesuksesan KTT G20 Indonesia berpengaruh terhadap industri pameran.

“Indonesia semakin dikenal luas di dunia,” ujar Baki Lee yang hadir bersama mitranya,  John Manoppo, Ketua Umum APERLINDO; Soegiharto Santoso, APTIKNAS; Linus Andor Mulana Sijabat,  Ketua Umum APAMSI; dan Sekjen APAMSI. 

“Pihak asing tertarik dengan potensi EBT Indonesia,” kata Linus Andor Sijabat. 

Contohnya, potensi energi surya,  Indonesia memiliki 207,8 Giga Watt dan kapasitas terpasang baru mencapai 200,1 Mega Watt. Oleh karena itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pro-aktif mendorong para pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Untuk memanfaatkan potensi tenaga surya, pemerintah memprogramkan pembangunan PLTS atap, PLTS ground-mounted skala besar, dan PLTS terapung yang diimplementasikan dalam bentuk penggunaan energi di sektor bisnis, industri, pemerintah, dan masyarakat.

Menurut Ketua Umum APAMSI, Linus Andor Sijabat, Indonesia memiliki potensi pasir kuarsa yang dimanfaatkan sebagai bahan baku sel surya untuk misi zero net emission. Sel surya merupakan alat yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik. 

Indonesia yang beriklim tropis dan melimpahnya sumber daya cadangan pasir kuarsa di Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, dan daerah lain maka pengolahan bahan baku panel surya itu akan memuluskan Indonesia untuk mencapai zero net emission pada tahun 2060.

Persentase lama penyinaran matahari di Indonesia cukup tinggi dengan potensi energi surya sampai dengan 4,80 kWh/m2 per hari. Sesuai dengan Peraturan Presiden No 22/2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional, pada tahun 2025, bauran EBT diproyeksikan mencapai 23 persen. 

Sel panel surya merupakan alat yang mampu mengonversi sinar matahari menjadi arus listrik. Sel panel surya memanfatkan efek photovoltaic (PV), yaitu sebuah fenomena yang ditemukan oleh Edmond Becquerel pada tahun 1839. 

Suatu efek timbul ketika suatu material yang terdiri dari gabungan dua lapisan semikonduktor dan  menghasilkan arus listrik saat terkena cahaya. 

Bahan baku utama pembuatan panel surya ialah silikon (Si) yang digali dari alam dalam bentuk senyawa berupa silikat (Si + O + unsur lain) dan pasir kuarsa (SiO2). 

Sesuai dengan data Kementerian ESDM (2021), Indonesia memiliki potensi sumber daya pasir kuarsa hingga 25 miliar ton, dan jumlah cadangan mencapai 330 juta ton. Sumber daya dan cadangan pasir kuarsa Indonesia tersebut tersebar di 23 provinsi mulai dari Aceh hingga Papua Barat.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan bahwa Indonesia memiliki peluang dan potensi sangat besar dalam proses peralihan energi baru terbarukan. Indonesia memiliki kekayaan yang sangat besar sumber daya energi alternatif pengganti energi konvensional.

Sri Mulyani Indrawati menyebutkan kepada Pers, bahwa Indonesia mempunyai cadangan energi panas bumi yang paling besar di dunia karena  Nusantara merupakan kawasan ring of fire

“Kita memiliki 800 sungai yang dapat menyediakan tenaga hidro,” ujar Sri Mulyani belum lama ini. 

Sungai Kayan adalah salah satu sungai yang menghasilkan green energy dan green economy dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air di Kalimantan Utara di area lahan seluas 12.000 hektar.

Proyek ini dibangun di bawah manajemen PT Kayan Hydro Energy yang dikerjakan bersama China Power. PLTA ini akan menghasilkan 9000 megawatt.  

Sedangkan John Manoppo, Ketua Umum APERLINDO dan Soegiharto Santoso, APTIKNAS menyambut gembira pameran yang diselenggarakan oleh GEM Indonesia pada 2 – 4 Maret 2023.

Bersama 15.000 hingga 20.000 orang pengunjung, peluang bagi Anda untuk mencari bisnis baru dari pameran yang dilaksanakan oleh GEM. 

Baca: Bisnis Lampu LED Made in Indonesia Belum Cerah, Buatan China Dominasi Pasar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *