Energi, Renewable Sources

Mantapkan Riset Potensi Baterei Nasional, Jangan sampai Salah Arah

ShareMantapkan riset potensi baterei nasional agar arah dan tujuan kita capai terwujud. Penguasaan teknologi inovasi mutlak supaya kita lebih mampu mengolah hasil...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >

Mantapkan riset potensi baterei nasional agar arah dan tujuan kita capai terwujud. Penguasaan teknologi inovasi mutlak supaya kita lebih mampu mengolah hasil sumber daya alam. Apa kabar Lithium-ion Merah Putih? 

Proses pengembangan kendaraan listrik secara otonom di Indonesia dapat dilakukan dengan penguasaan teknologi inovasi sehinggahilirsasi di Indonesia mencapai tujuan sesuai dengan arah dan program nasional. Peran para ilmuwan dan peneliti pun demikian besar. Mantapkan riset potensi baterei nasional (Foto/@: BRIN)

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.id –  Apakah Indonesia sudah siap menghadapi perubahan industri di masa depan sesuai kesepakatan KTT Pemimpin Dunia CPO26 yang berlangsung di Glasgow, Skotlandia belum lama ini? 

Mantapkan Riset Potensi Baterei Nasional

Indonesia termasuk salah satu negara yang berkomitmen melakukan program perubahan yang salah satu contohnya berkaitan dengan kendaraan bermotor yang selama ini masih menggunakan energi bahan bakar cair (BBM). 

Oleh sebab itu, Indonesia harus mampu menyesuaikan diri terhadap kesepakatan dunia yakni menggantikan bahan energi bersumber bahan cair dan menggantikannya dari listrik misalnya pada kendaraan bermotor.

Salah satu cara yang ditempuh Indonesia untuk menghadapi perubahan itu, menurut para ilmuwan dan peneliti, Indonesia memerlukan pematangan konsep baru industri baterei nasional yang diterapkan sejak dari hulu hingga hilir. 

Indonesia harus menyiapkan konsep dan program lebih mantap dan terarah—ini kesimpulan para ilmuwan dan peneliti yang melakukan dialog nasional secara virtual belum lama ini. 

Upaya-upaya pemerintah khususnya pemangku kepentingan terkait pengembangan kelistrikan berbasis non-oil telah dilakukan dan disosialisadikan. 

Contohnya, beberapa Badan Usaha Milik Negara mendirikan Indonesia Battery Corporation (IBC) pemilik PT Industri Baterei Indonesia yang bekerja sama dengan konsorsium LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group (Korea Selatan) mendirikan PT HKML Battery Indonesia.

Pabrik yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat itu menyedot investasi sebesar US$1,1 miliar atau setara Rp15,6 triliun. Pembangunan groundbreaking diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada pertengahan September 2021.

Pabrik itu merupakan manufaktur baterai listrik yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.  Kapasitas produks tahap pertama direncanakan sebesar 10 giga watt per hour. 

Guna mendukung kemantapan dan perkembagan industri baterei, para ilmuwan dan peneliti menandaskan perlu kita berupaya untuk mempersiapkan diri dalam membentuk kemandirian berbasis penelitian. 

Pengembangan Teknologi dan Inovasi (Litbangtekin) sangat perlu sehingga Indonesia lebih berperan sebagai produsen utama baterei merah putih di dunia sekaligus menjadikan Indonesia sebagai center of excellent baterei.  

 Penggunaan baterei yang berbasis Lithium (Li) ion—selain untuk kendaraan listrik—juga  berperan sebagai penyimpan energi (storage) besar yang dapat memenuhi kebutuhan perumahan di remote area atau wilayah tertinggal, terpencil, dan terluar. 

Teknologi baterei Lithium inilah menjadi landasan ekonomi baru pasca pandemi yang harus menjadi pijakan yang kuat tinggal landas pesawat pengembangan ekonomi pada tahun-tahun mendatang. 

Bahasan yang disampaikan oleh para pemikir (ilmuwan dan peneliti) merupakan acuan guna  mensinergikan potensi hulu sampai hilirnya di bawah panji Merah Putih. 

Ketua Umum Lembaga Kajian Nawacita (LKN), Ir. Samsulhadi menyampaikan, bahwa LKN terus berupaya untuk mempersiapkan dan mendukung era masa depan yang harus kita hadapi. 

Dialog nasional diselenggarakan belum lama ini, guna mencari pemikiran jitu dari para ilmuwan dan peneliti (Foto/@: BRIN)

Melalui sinergi kegiatan dalam bentuk dialog ilmiah secara nasional merupakan bahasan utama yang  terkait dengan rencana umum LKN, program tim baterei Electric Vehicle (EV) nasional, potensi riset dan inovasi untuk mendukung program baterei nasional. 

Samsulhadi mengharpkan sinergi semua potensi Merah Putih, mengurangi tumpang tindih riset, dan mengembangkan peran teknologi inovasi. Bagaimana langkah komersialisasi hasil inovasi itu ke depan dan mempunyai arah tujuan sama yang dilakukan oleh BRIN dan Kemenristekdikti? 

Ia menjawab bahwa hal itu dapat dilakukan oleh para ahli yang kompeten sesuai bidang mereka masing-masing. Selanjutnya, masukan para ilmuwan menghasilkan  solusi secara detail dan berkelanjutan sesuai misi dialog para ilmuwan dan peneliti.

Mewakili Kepala BRIN maka Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi, Dr.Mego Pinandito M.Eng  menyatakan bahwa BRIN terus berbenah dalam penyatuan beberapa lembaga untuk mengurangi duplikasi riset. 

Peningkatan peran kontribusi swasta dalam beberapa program yang direncanakan juga terus diupayakan dalam rangka sinergi dan integrasi untuk mengurangi tumpang tindih kegiatan riset dan inovasi yang dilakukan. 

Selain itu BRIN juga menyusun program National Talent Management in Research and Innavation yang meliputi pendidikan dan membangun kerja sama international. Misalnya BRIN menghadirkan profesor dan timnya untuk melaksanakan riset bersama di Indonesia. 

Baca: Pelaku Industri Membangun Fasilitas Manufaktur, Melibatkan Swasta dalam Riset

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *