Energi, Renewable Sources

Peta Iklim Bersih Rancangan Elkem sesuai Perjanjian Paris, Kurangi Emisi di Bawah Nol

ShareMenarik peta iklim bersih rancangan Elkem implementasi Paris Agreement atau Perjanjian Kesepakatan Paris tahun 2015 yang diadopsi 196 negara termasuk Indonesia.   Penulis/editor:...

Written by Marinus L Toruan · 3 min read >
Peta Iklim Bersih

Menarik peta iklim bersih rancangan Elkem implementasi Paris Agreement atau Perjanjian Kesepakatan Paris tahun 2015 yang diadopsi 196 negara termasuk Indonesia.  

Peta Iklim Bersih
Penggunaan energi terbarukan merupakan upaya untuk mengurangi pemanasan global. Setiap perusahaan di dunia termasuk Norwegia dan Indonesia harus memperkecil emisi. Peta iklim bersih rancangan Elkem (Foto/@: Elkem)

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Kita harus menyelamatkan dunia dari pemanasan. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi emisi yang berasal dari pabrik atau mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil. 

Contohnya Elkem produsen bahan canggih berbasis silikon mengumumkan peta iklim bersih yang secara rinci menjelaskan cara perusahaan mengembangkan bisnis dan  sejalan dengan tujuan Perjanjian Paris atau Paris Agreement yang diadopsi oleh 196 negara pada 12 Desember 2015.

Berdasarja Perjanjian Paris itu, 196 negara diharuskan menyelenggarakan program untuk membatasi pemanasan global hingga di bawah nol dua derajat.  

Untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris itu, perusahaan seperti Elkem yang bermarkas di Oslo, Norgeia itu, ikut serta dalam pengurangan  total emisi CO2 fosil sebesar 28 persen selama kurun waktu  2020 hingga tahun 2031.

Salah satu cara yang dilakukan Elkem adalah dengan meningkatkan pasokannya ke transisi hijau – sehingga menghasilkan peningkatan 39 persen  dari jejak (limbah) karbon produknya pada periode yang sama. Tujuan jangka panjang Elkem adalah pencapaian emisi nol (bersih) pada tahun 2050.

Elkem mengklaim bahwa posisinya cukup kuat untuk berkontribusi terhadap iklim dengan menciptakan nilai tambah atas penggunaan listrik yang berasal dari energi terbarukan. 

Perusahaan yang berdiri pada tahun 1904 itu, menjelaskan pencapaiannya yakni telah menggunakan 83 persen  listrik yang berasal dari sumber energi terbarukan. 

Elkem telah mampu memasok silikon canggih, produk silikon, dan solusi karbon—sesuai program transisi hijau, dengan logam silikon sesuai daftar bahan baku penting di Uni Eropa yang disepakati pada  tahun 2020. 

Secara eksternal, Elkem telah diakui  atas program dan aksi terhadap iklim. Elkem mencapai peringkat di antara 5 persen  perusahaan teratas tingkat dunia—sesuai standar nilai dari Carbon Disclosure Project sebuah kesepakatan Belgia, Amerika Serikat, dan Ingeris.

Kesepakatan CDP itu telah dikembangkan oleh Inggeris, Japang, India, China, Jerman, Amerika Serikat dengan tujuan untuk mendorong perusahaan-perusahaan agar lebih peduli terhadap linkungan dan perkotaan. 

Sejak tahun 2002, lebih  8.400 perusahaan global mendapatkan informasi tentang lingkungan hidup dari CDP. 

Contoh informasi itu berupa peta jalan iklim baru yang rinci yang digunakan untuk memperteguh komitmen dalam keikutsertaan membatasi kenaikan suhu global jangka panjang hingga jauh di bawah 2°C.

Hal itu sejalan dengan kesepakatan Paris yang telah bertumbuh lebih cepat dengan 5-10 persen  per tahun.

“Elkem bertujuan menjadi bagian dari solusi untuk memerangi perubahan iklim. Kami  menjadi salah satu pemenang dalam penerapan transisi hijau. Misi kami adalah menyediakan solusi material canggih untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan,” ungkap Helge Aasen,  Chief Executive Officer  Elkem. 

Elkem memiliki strategi perusahaan yang jelas untuk memperkuat posisi kompetitifnya melalui spesialisasi dan pertumbuhan. 

“Dengan peta jalan iklim baru ini, kami merinci ambisi untuk mengurangi emisi menuju nol bersih sambil mengembangkan bisnis kami,” tambah Helge Aasen.

Emisi langsung dan tidak langsung Elkem (lingkup 1 dan 2) saat ini berjumlah 3,3 juta ton (mt) setara CO2 fosil, yang akan berkurang sebesar 28 persen  menjadi 2,4 mt pada tahun 2031. 

Mayoritas emisi langsung yang dihasilkan Elkem berasal dari pabrik peleburannya di Eropa seperti Norwegia dan Islandia. 

Kebanyakan emisi yang tidak langsung dari Elkem justru berasal dari China dan penggunaan bahan bakar fosil dalam campuran listrik.

Untuk mewujudkan peta jalan, Elkem lebih fokus pada tiga pengungkit utama: Mengurangi emisi CO2 fosil, memasok ke transisi dan memungkinkan lebih banyak ekonomi sirkular.

  • Untuk mengurangi emisi CO2 fosil, Elkem mengubah bahan reduksi dalam proses peleburannya menjadi biomassa, beralih dengan menggunakan lebih banyak energi terbarukan di China, mencapai  rantai pasokan yang lebih rendah karbon, dan mengeksplorasi potensi penangkapan lebih banyak karbon di pabrik peleburannya. 

Elkem meningkatkan pangsa biomassa dalam prosesnya menjadi lebih dari 20 persen, dan  menargetkannya sebesar 50 persen  pada tahun 2030. China saat ini berinvestasi secara signifikan dalam energi baru terbarukan yang diharapkan dapat mendukung peningkatan lebih lanjut dalam bauran energi ke depan.

  • Untuk memasok bahan pada masa transisi, Elkem berupaya menumbuhkan pasokan bahan canggih ke pasar hijau seperti bangunan yang lebih baik, kendaraan listrik, dan energi terbarukan serta membangun bisnis baru di pasar hijau seperti bahan baterai, biomassa, dan pemulihan energi. 

Sebagai pemimpin dalam solusi silikon untuk perlindungan baterai electric vehicle, Elkem memasok ke lebih dari 1 juta kendaraan listrik dengan capaian 15 persen  dari kendaraan listrik dunia. Pasar ini diperkirakan akan tumbuh secara eksponensial selama beberapa tahun mendatang. 

Elkem mendirikan Vianode sebagai perusahaan baru yang didedikasikan untuk peluang pertumbuhan untuk bahan baterai canggih, dan memungkinkan pengurangan emisi 90 persen  dibandingkan dengan bahan konvensional.

  • Untuk memungkinkan lebih banyak ekonomi sirkular, Elkem bekerja sama dengan pelanggan dan peneliti untuk meningkatkan daur ulang dengan pelanggan dan dalam operasinya sendiri, serta mengembangkan desain ramah lingkungan dari produk inovatif. 

Elkem memasok produk-produk berbasis ekonomi sirkular ke pasar global, seperti Microsilica, produk sampingan (sebelumnya) sekarang menjadi kunci beberapa gedung tertinggi di dunia dan jembatan terpanjang. 

Elkem berpartisipasi dalam proyek yang berpotensi mengurangi jejak karbon silikon lebih dari 65 persen melalui daur ulang bahan kimia.

“Kami mengharapkan Elkem menjadi pemimpin dalam penataan iklim, dan peta jalan iklim ini menetapkan ambisi dan tindakan yang berani. Pada saat yang sama, Elkem bergantung pada pemangku kepentingan untuk memungkinkan transisi hijau yang sukses,” tekad Helge Aasen,  CEO Elkem.

Helge Aasen melanjutkan bahwa pihaknya membutuhkan permintaan pelanggan untuk solusi hijau, dan membutuhkan kondisi kerangka kerja yang menarik dan kompetensi dan inovasi kelas dunia.

“Kami berharap roadmap ini dapat dilihat sebagai undangan untuk bekerja sama dengan Elkem dalam membuat perbedaan di seluruh industri yang kami kelola termasuk  di luar Elkem,” tandas   Helge Aasen,  CEO Elkem menutup rilisnya belum lama ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *