Industrialisasi, Otomatisasi & Inovasi

Peluang Start-up Kecil Bertumbuh, Perusahaan Besar Merangkul

ShareApakah peluang start-up kecil bertumbuh  sangat besar asalkan perusahaan besar seperti igus® sudi merangkul untuk tumbuh bersama. Masalah bukan semata-mata pendanaan, ciptakanlah...

Written by Marinus L Toruan · 3 min read >

Apakah peluang start-up kecil bertumbuh  sangat besar asalkan perusahaan besar seperti igus® sudi merangkul untuk tumbuh bersama. Masalah bukan semata-mata pendanaan, ciptakanlah inovasi.  

Untuk memungkinkan para pendiri dengan cepat mengubah ide-ide inovatif mereka menjadi dapat dipasarkan inovasi, igus berpartisipasi dalam HTGF IV. Peluang start-up kecil bertumbuh (Foto/@: igus®  GmbH)

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Menarik kita simak  inovasi-inovasi yang dilakukan oleh perusahaan the new start-up  yang coba  menyusul perusahaan-perusahaan yang telah lama eksis. 

Hampir tiap hari perusahaan rintisan bermunculan di Jerman. Jumlah usaha rintisan di Jerman memang belum mampu menyaingi jumlah start-up di Indonesia yang berjumlah 771.000 perusahaan. Indonesia menduduki posisi ke-4 di bawah Amerika (4,8 juta start-up).

Selanjutnya, India dengan 2 juta start-up menempati  posisi ke-2, Inggeris pada posisi ke-3 dengan 845.000, dan Brazil di urutan ke-5 dengan 584.000 perusahaan rintisan.  

Bagaimana membentuk kerjasama antara  start-up kelas kecil/menengah dan perusahaan besar? Pertama, demikian penjelasan igus®  yang dilakukan adalah mempromosikan perkembangan terobosan itu sendiri.

Kedua, para pihak sepakat untuk mengembangkan teknologi baru.  

Perusahaan  igus® yang bermarkas di Cologne, Jerman itu,  dan mempunyai kantor perwakilan di Indonesia, membuktikan gagasannya melalui dukungan finansial kepada perusahaan start-up muda. Caranya?  

Menurut pihak igus® rintisan baru berpeluang menjadi  spesialis motion plastics yang didanai oleh igus® untuk pengembangan teknologi tinggi yang dilakukan oleh start-up pendatang baru. 

Perusahaan igus® meniatkan partispasinya melalui program yang disebutkan dengan high-tech start-up fund IV (HTGF IV) untuk mendanai pengembangan start-up kecil. 

Contoh kerja sama yang dikembangkan oleh igus® bersama start-up adalah bisnis mesin robot pembersih berwarna hijau-abu-abu. 

Mesin robot itu tampak  berputar-putar secara mandiri—tanpa bantuan orang—di pusat perbelanjaan,  ruang rapat di industri, dan logistik—mesin robot itu dinamai CR700. 

Kendaraan menarik dengan teknologi plain bearing bebas pelumasan dan perawatan ciri khas buatan  igus® dan merupakan mesin on board dengan inovasi teknis buatan Adlatus Robotics. 

Perusahaan start-up yang berbasis di kota Ulm itu  telah  memasuki pasar sejak tahun 2017. Berkat suntikan dana dari program  high-tech start-up fund (HTGF), ditambah dana dari Kementerian Federal Jerman, KfW Capital,  dan investor swasta—maka usaha itu berkembang baik. 

“Jerman adalah pemimpin di Eropa dalam hal jumlah aplikasi paten. Pasar membutuhkan kekuatan inovatif. Kami berupaya membantu pengembangan ide-ide baru agar lebih matang dan terus berkembang di pasar,” ungkap Frank Blasé, Chief Executige Officer igus®

Menurut Frank Blasé,  pihak igus® berkomitmen untuk memberikan kesempatan untuk membangun kedekatan dengan para pendiri start-up guna mendukung teknologi yang mungkin menjadi hambatan pada tahap awal.

Selanjutnya, dengan kerja sama antara igus® dan start-up maka Jerman diharaplan menjadi pusat teknologi inovasi yang baru. 

Menurut pengamatan media ini, peran Badan Riset Inovasi Nasioanal (BRIN) sangat besar dan luas untuk membangkitkan kerja sama antarstart-up dan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.  

Seperti yang dilakukan oleh igus® yang mengembangkan dan mempromosikan proyek perintis yang kelak jika berkembang tentu berdampak terhadap pendukung dana yakni igus® GmbH. 

Perusahaan ini proaktif di seluruh dunia, manajemen igus® menyadari bahwa tidak ada lagi orang yang merasa asing terhadap usaha start-up. Demikian juga usaha di bidang plastik yang  berkinerja tinggi jika komsisten menggunakan teknologi inovasi. 

Perusahaan igus® terus-menerus berkomunikasi dengan pendiri kreatif melalui perusahaan rintisan internal, seperti pengembangan pencetakan 3D, robotika dengan biaya operasional yang berbiaya rendah. Ide-ide baru, produk, dan unit pendukung berbasis pengetahuan dipromosikan. 

Contoh lainnya adalah igus:bike yang mendukung sepeda perkotaan pertama di dunia yang terbuat dari bahan plastik daur ulang. 

Usaha yang bernama MTRL berhasil memasarkan 400 unit sepeda dengan rangka dan roda yang terbuat dari bahan plastik. Sepeda itu telah mewarnai jalan-jalan di negeri kincir angin itu. 

Demikian juga di Jerman, peluncuran sepeda plastik dimulai pada awal 2023. Versi lebih lanjut adalah e-bike sebagai sepeda masa depan. 

perusahaan MTRL merencanakan mendirikan fasilitas manufaktur lokal yang dilakukan di dekat tempat pembuangan sampah plastik di seluruh dunia.

Apakah Indonesia kebagian mengingat bahwa negeri adalah salah satu produsen sampah plastik terbesar di dunia. Ini merupakan peluang bisnis baik bagi igus® GmbH.

Buktinya, HTGF berkembang pesat dengan dukungan  lebih dari 670 start-up. Dengan berinvestasi di HTGF, igus® menjadi bagian dari salah satu jaringan investor dan start-up yang sukses dan terkuat di daratan Eropa. 

Dana awal milik HTGF IV difokuskan untuk membiayai bidang teknologi digital, teknologi industri, kimia, dan ilmu hayati. 

Sebagai pakar industri dan teknologi, igus® pro-aktif dalam evaluasi dan pengembangan start-up

Perusahaan HTGF diperkenalkan pada tahun 2005. Perwakilan  Kementerian Federal Ekonomi dan tim pakar industri membentuk kelompok kerja. 

Tujuan pembentukan kelompok keja itu adalah untuk menghidupkan kembali pasar dengan pembiayaan awal yang tadinya sejumlah dana menganggur. 

Usaha itu berhasil. HTGF mendukung perusahaan-perusahaan muda dengan volume €895,5 juta yang disalurkan melalui tiga jenis pembiayaan. 

Kucuran dana yang keempat bertambah menjadi lebih dari €400 juta. Selain BMWK dan KfW Capital, investor lain ikut serta seperti perusahaan  Altana, Bosch, Haniel, dan SAP. 

Akan tetapi, upaya igus® dengan melibatkan dananya bukan semata-mata tentang uang. Pakar start-up dan manajer investasi yang berpengalaman justru proakif mendampingi para pendiri start-up muda. Mereka saling berbagi ilmu pengetahuan yang penuh semangat. 

Kisah HTGF yang juga sukses mengecer kacamata online Mister Spex, menjadi produser perangkat lunak 6Wunderkinder,  dan operator pembangkit listrik virtual Next Kraftwerke.

Apakah bisnis igus® seperti yang diterapkan di daratan Eropa telah mengembangkan bisnis sejenis di Indonesia dan di negara anggota ASEAN?

Kita tunggu aksi Pak Frank Blasé, CEO igus® GmbH.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *