Digital & Software, Industrialisasi

Mobil Bermasalah? Solusinya Dikabari dalam 3 Menit

ShareZaman berubah, terjadi shifting, dan teknologi baru bermunculan. Model bisnis baru pun  tercipta untuk kenyamanan pengendara Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, dan Peugeot....

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Zaman berubah, terjadi shifting, dan teknologi baru bermunculan. Model bisnis baru pun  tercipta untuk kenyamanan pengendara Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, dan Peugeot.

Bagan fitur pelayanan AstraWorld melalui aplikasi Anavigo. (Sumber foto: AstraWorld)

Orang tak bisa menyangkal bahwa Astra merupakan raja otomotif di Indonesia. Simaklah hasil penjualan mobil dan motor Honda yang didominasi oleh PT Astra International Tbk. Berdasarkan data panjualan mobil dan sepeda motor misalnya tahun 2016 dan awal 2017 seperti ditulis oleh Kompas.com, kita angkat jempol kepada manajemen perusahaan yang didirikan oleh mendiang William Soeryajaya itu.

Astra membukukan penjualan mobil sebesar 55,65 persen dari 1.061.859 unit kendaraan roda empat  se-Indonesia. Hingga Februari 2017, market sharenya sebesar 58 persen untuk Astra.  Demikian juga untuk sepeda motor Honda, 73,86 persen dari 5.931.281 unit dipegang oleh  Astra, dan hingga Februari 2017, Astra telah menjual 77,04 persen dari 927.642 unit sepeda motor. Demikian pula kendaraan kategori low cost green car (LCGC), Astra melepas  163.313 unit mobil LCGC (69,44 persen) dari total penjualan mobil LCGC (235.171 unit).

Manajemen Astra terus komit meningkatkan pelayanannya, bukan hanya kepada calon pembeli, juga bagi para pembeli mobil mobil Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, dan Peugeot—terutama bagi lebih dari 1,7 juta orang yang bergabung dalam AstraWorld. Pelayanan apakah yang dinikmati oleh para AstraWorld member?

Manajemen Astra sungguh menyadari dampak digital disruption pada era peradaban internet of things terhadap bisnis dan operasional industri 4.0.  Dalam beberapa bulan terakhir, pakar manajemen yang merangkap dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Rhenald Kasali menyoroti pengaruh digital disruption terhadap kehidupan manusia dalam berbagai dimensi—termasuk sektor bisnis. Rhenald tentu saja ingin mengingatkan para pihak—terutama pejabat pembuat regulasi—agar jeli, hati-hati, kreatif, dan inovatif menghadapi atau membuat suatu keputusan.

Terhadap bisnis misalnya, cetus pendiri Rumah Perubahan itu, persaingan bisnis telah berubah bentuk, bukan lagi antarproduk atau jasa homogen yang saling bersaing. Juga  mempengaruhi business model yang dijalankan oleh pelaku bisnis. Banyak perusahaan yang tadinya menguasai dunia, kini tinggal nama setelah perannya dilahap atau digantikan oleh perusahaan berbasis digital driver.

Dalam hal ini, Astra tidak hanya piawai  menjual mobil dan sepeda motor dengan segala ragam pelayanan purnajual. Akan tetapi, manajemen Astra—melalui anak usaha AstraWorld yang dikemudikan oleh Bambang Gunawan—membuat suatu aplikasi agar dapat mengikuti perjalanan (selanjutnya)  kendaraan yang  telah dimiliki dan digunakan oleh pembeli (pelanggan). Mengikuti di sini bukan berarti “memata-matai” pemilik kendaraan.

Anavigo membantu pengendara

Sama seperti pemilik kendaraan itu sendiri yang bisa jatuh sakit, demikian juga kendaraan yang dapat “jatuh sakit”. Misalnya sebuah mobil yang mengalami jumper aki saat kendaraan tidak dapat distarter atau bagaimana cara membukakan pintu yang terkunci dari dalam? Bahkan cara menggantikan ban mobil di perjalanan atau cara “menggendong” mobil (car-carrier) dari lokasi mobil mogok (karena rusak)  misalnya di jalan tol menuju bengkel resmi  terdekat. Bahkan jika mesin mengalami over heating dengan resiko cukup fatal—seperti itulah contoh “penyakit” mobil yang berdampak bagi pengendara/penumpang, apa yang harus dilakukan?

Perjalanan darat yang panjang sungguh melelahkan. Selain stamina pengemudi yang harus tinggi, kendaraan harus “sehat” 100 persen. Akan tetapi, keadaan dan kondisi di jalan sering tak terduga. Kita ambil contoh arus kendaraan menjelang dan sesudah hari Raya Lebaran atau Natal dan Tahun Baru—selalu padat dan macet—tentu saja berdampak negatif terhadap kendaraan.

Bagaimana memudahkan para pengendara saat mengemudikan mobil di jalan?  Pertanyaan inilah yang mendorong manajemen Astra untuk menciptakan sesuatu aplikasi dengan menggunakan teknologi berbasis digital driver. Mau tak mau warga pemilik dan penyetir kendaraan pun harus memanfaatkan peran teknologi. Artinya, kita sebaiknya melek teknologi. Bagaimana caranya?

Menurut CEO (chief executive officer) AstraWorld, Bambang Gunawan, pihak Astra  berkeinginan memanfaatkan kekuatan teknologi untuk memudahkan pengguna kendaraan mengakses layanan Emergency Roadside Assistance AstraWorld. Cita-cita itu kemudian dikembangkan sebagai sebuah inisiatif untuk menghadirkan platform digital bagi layanan AstraWorld serta membuka kesempatan bagi grup Astra secara keseluruhan untuk turut berperan-aktif dengan penggunaan digital driver.

Aplikasi itu dinamai Anavigo yang manfaatnya bukan hanya untuk menjawab kebutuhan pengguna layanan dengan lebih efisien, sekaligus memberikan manfaat yang mempermudah pengguna aplikasi dalam berkendara melalui berbagai fitur yang bekerja sama dengan perusahaan lain di grup Astra.

Pada Juli 2016, AstraWorld meluncurkan 4 fitur yang dinamai:  car emergency, find places, traffic report, dan  trip plan. Dalam proses pengembangan aplikasi Anavigo, tim yang terlibat terdiri dari berbagai spesifikasi yakni dari IT developer, user interface, marketing konvensional dan digital, partnership, dan corporate communication internal Astra. Oleh karena pengembangan masih berlanjut, Bambang enggan menyebutkan alokasi investasi yang digelontorkan.

Yang pasti, para pemilik mobil Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, dan Peugeot dan telah menjadi anggota AstraWorld sudah menikmati hasil penggunaan aplikasi Anavigo sejak tahun 2016. Contohnya, para pelanggan mudah menemukan berbagai lokasi sesuai dengan kategori yang dibutuhkan seperti lokasi SPBU, minimarket, ATM, tempat ibadah,  lokasi toko atau kios oleh-oleh—tentu saja di daerah yang dilintasi kendaraan.

Contoh lain, pengguna mudah memesan layanan Emergency Roadside Assistance dari AstraWorld begitu pengguna mengisi data kendaraan dan menekan satu tombol untuk mengirim pesannya. Tidak sampai 3 menit, tim kontak center AstraWorld segera menghubungi pengguna untuk mengkonfirmasi pemesanan layanan, serta mengirimkan bantuan—jika diperlukan—seperti mekanik ke lokasi pengguna yang dipantau melalui aplikasi Anavigo.

Siap menggunakan aplikasi Anavigo?

[box type=”note”]

Simak APLIKASI ANAVIGO (2)
Siap  Membantu Pengendara, Begini Caranya

[/box]

 

One Reply to “Mobil Bermasalah? Solusinya Dikabari dalam 3 Menit”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *