Inspiration, MICE

Kolaborasi Mesin Tua dan Mesin Modern, Timbulkan Masalah Kerja sama

ShareMelakukan kolaborasi mesin tua dan mesin modern penting agar kapasitas produksi konstan dan meningkat. Atasi masalah dengan menggunakan perangkat  StationConnector. Penulis/editor: Rayendra...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >
Mesin Tua dan Mesin Modern

Melakukan kolaborasi mesin tua dan mesin modern penting agar kapasitas produksi konstan dan meningkat. Atasi masalah dengan menggunakan perangkat  StationConnector.

Mesin Tua dan Mesin Modern
Dasbor khusus aplikasi dan antarmuka konfigurasi untuk mengelola beberapa tautan data. Kolaborasi mesin tua dan mesin modern (Foto/©: Fraunhofer IPA)

Penulis/editor: Rayendra L. Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Apa mungkin mesin tua yang sudah bulukan dapat bekerja sama dengan mesin-mesin modern yang bekerja berbasis digital? Bagaimana mesin tua itu menyerap dan mengolah data?  

Data meningkat secara eksponensial di perusahaan produksi baik dalam hal kuantitas dan keragamannya. 

Jika pelaku manufaktur menggunakan dengan benar sesuai standar, penggunaan big data  sangat bermanfaat untuk merencanakan dan mengoptimalkan proses bisnis dengan meningkatkan kapasitas produksi. 

Akan tetapi, mesin-mesin di pabrik pada umumnya terdiri dari perangkat yang heterogen karena  generasi (tahun pembuatan) dan asal pabrikan yang berbeda. Sebagian mesin sudah tua atau bulukan yang harus bekerja sama dengan mesin canggih berbasis digital.

Demikian pula format dan protokol yang tidak kompatibel—terutama di perusahaan menengah dan kecil yang pada umumnya membutuhkan modal untuk mengganti mesin-mesin tua.  

Sistem kontrol dan antarmuka yang bervariasi membuat pengaksesan dan evaluasi data mesin menjadi proses yang kompleks, rumit bahkan ruwet, dan justru menimbulkan masalah.

Bagaimana menghubungkan sistem kontrol dan Teknologi Informasi (TI) di mesin produksi? 

Justru masalah inilah yang mampu diatasi oleh para peneliti dengan membuat perangkat lunak StationConnector yang menawarkan antarmuka terpadu dan kemudahan bekerja di beragam pabrik. 

Hal ini memungkinkan perangkat lunak untuk dengan mudah mentransfer data antara protokol industri, sistem kontrol, dan semua jenis sistem TI dengan cara khusus aplikasi. 

Perangkat StationConnector membuat parameter seperti konsumsi daya, kecepatan rotasi, suhu, dan posisi sudut tersedia secara seragam untuk aplikasi apa pun—terlepas dari kecepatan pembacaan yang dibutuhkan mesin produksi. 

Machine learning membutuhkan data rate yang tinggi, dan untuk monitoring, data rate yang rendah sudah cukup. Dengan StationConnector, pada dasarnya kami membangun lapisan perangkat lunak independen antara pabrik dan sistem atau database yang akan menggunakan data ini nanti,”   tutur Marcus Defranceski, seorang ilmuwan andalan Fraunhofer IPA di Stuttgart, Jerman. 

Ilmuwan komputer itu mengembangkan penerjemah data bersama  rekannya seperti Fabian Böttinger dan Fabian Schulz. 

Keuntungan utama penggunaan perangkat StationConnector adalah fleksibilitasnya yang maksimum terhadap perusahaan sehingga manajemen memungkinkan  untuk mengelola data mesin yang dioperasikan secara mandiri dan  leluasa menyesuaikannya sesuai kebutuhan. 

Dalam menghadapi banyak kasus atau masalah, perusahaan belum memutuskan bagaimana cara  mereka untuk memodernisasi sistem produksi dan belum tahu dalam bentuk apa mereka membutuhkan jenis data sesuai kebutuhan. 

“Dengan perangkat lunak buatan kami, perusahaan yang memiliki produksi tidak perlu membuat keputusan pasti secara terburu-buru atau terlalu cepat,” Marcus Defranceski ilmuwan Fraunhofer IPA itu mengingatkan.

Setelah data tersedia dalam format yang tepat, pelaku manufaktur mengevaluasi efisiensi pabrik, meningkatkan kapasitas produksi, atau menetapkan model bisnis berbasis data, misalnya. 

Silakan pelanggan mendefinisikan kemungkinan bidang aplikasi. 

“Memiliki data yang tersedia meningkatkan transparansi, yang memungkinkan kontrol produksi yang lebih baik dan mengungkapkan area potensial untuk pengoptimalan proses,” lanjut Marcus Defranceski ilmuwan komputer itu.

Berkat konfigurasi perangkat lunak yang cukup jelas, pengguna tidak memerlukan keahlian TI untuk mengoperasikan pabriknya. 

Mesin pabrik dapat terus beroperasi selama instalasi dilakukan. Tidak ada batasan saat memilih informasi dan variabel yang diperlukan—pelanggan memutuskan data apa yang ingin mereka proses. 

Proses pembacaan dapat diotomatisasi untuk memastikan kerugian produksi yang terdeteksi pada waktu yang tepat, dan memungkinkan respons cepat terhadap penghentian produksi.

Perangkat StationConnector mampu menafsirkan protokol yang berbeda dan dapat diperluas secara modular. Perangkat lunak ini beroperasi baik di PC lokal individu dan server produksi, dan di cloud

Pembacaan data dapat direpresentasikan dengan menggunakan grafik pada sebagian besar perangkat seluler dan komputer desktop, sehingga pengguna dapat memperoleh kesan visual awal.

Apakah spin-off Data Coffee telah dimulai? Setelah terbukti keefektifannya dalam aplikasi praktis, perangkat lunak ini sudah digunakan di fasilitas produksi. Ini juga berjalan terus menerus di rig uji di Fraunhofer IPA.

Perusahaan yang tertarik dapat melisensikan perangkat lunak sejak Februari tahun 2021, demikian rilis Fraunhofer IPA

Marcus Defranceski dan dua rekannya dari Fraunhofer IPA telah meluncurkan perusahaan independen, Data Coffee untuk menggunakan perangkat lunak StationConnector

Perusahaan spin-off ini berlokasi di Horb, Jerman. Saat ini, StationConnector sedang menjalani optimasi lebih lanjut untuk perusahaan manufaktur.  

Tahun 2022, perangkat lunak  tersedia bagi produsen pabrik untuk membantu mereka mengembangkan model bisnis digital baru mereka sendiri.

Kebanyakan perusahaan manufaktur di Indonesia, masih menggunakan mesin-mesin tua. Silakan menghubungi para ilmuwan Fraunhofer IPA

 Baca: Memanfaatkan Big Data dalam Proses Produksi,  Pilih Perangkat yang Tepat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *