Inspiration, MICE

Mesin Patuhi Perintah Operator, Tidak Seperti Manusia yang Membandel

Mendengar suara manusia mesin patuhi perintah meski ruang lantai manufaktur bising. Nada suara asli dikenal oleh mesin dan diam saat seseorang mempermainkannya....

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >

Mendengar suara manusia mesin patuhi perintah meski ruang lantai manufaktur bising. Nada suara asli dikenal oleh mesin dan diam saat seseorang mempermainkannya. Kapan IBM menemukan mesin pengenalan suara?

Mesin seperti milling machining center ini dapat dikontrol dengan menggunakan sistem pengenalan suara yang berteknologi audio buatan para ilmuwan Fraunhofer IDMT di Oldenburg, Jerman. Sistem bekerja dengan cepat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna (Foto/©: Fraunhofer IDMT/Anika Bödecker)

Penulis/editor: Rayendra L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Fraunhofer (sumber):  Manusia yang bekerja di pabrik bisa saja bandel atas perintah atasannya. Berbeda dengan mesin produksi yang siap bekerja dan patuh setiap waktu setelah mesin itu mendapatkan perintah untuk bekerja tanpa mengenal jam istirahat.

Hasil penelitian mesin patuhi perintah operator merupakan temuan baru para peneliti Digital Media Technology IDMT di Fraunhofer.

Tim ilmuwan menangani pengembangan teknologi media digital dan  berhasil menciptakan solusi pengenalan ucapan atau suara yang bermanfaat di sektor industri manufaktur.

Sistem pengenalan suara itu bekerja dengan cukup  andal dan telah diuji coba di  lingkungan yang bising dengan suara yakni di arena pabrik. Penggunaan sistem pengenalan suara itu mudah disesuaikan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Contoh praktiknya di lapangan ketika karyawan atau operator  mengucapkan perintah dengan nada suara intuitif di lantai pabrik meski memungkinkan karyawan itu masih menggunakan kedua  tangan yang menurutnya bekerja lebih efisien.

Uji coba sistem pengenalan suara atau perintah  telah dilakukan pada review Hannover Messe  tanggal 15 Februari 2023. Para peneliti  menampilkan hasil pengembangan mereka untuk pertama kali yang didapatkan melalui   proyek penelitian yang disaksikan langsung oleh peublik di Jerman.

Praktik penggunaan mesin yang dikontrol dengan suara di lingkungan manufaktur itu sudah pernah dilakukan sebelumnya meski dianggap rentan menimbulkan kesalahan dan hal itu diakui oleh perusahaan IBM. Para pelaku manufaktur pun hampir tidak ada yang melakukan adopsi atau menggunakannya di lokasi pabrik.

Berkat penemuan para peneliti di Fraunhofer IDMT yang berlangsung di kota Oldenburg, Jerman, maka hasil pengembangan baru itu menjadi salah satu  solusi yang memungkinkan pengontrolan  operasional  mesin-mesin di pabrik. Mesin bekerja setelah diperintah dengan nada suara manusia.

Ketika diuji coba di lantai pabrik dengan tingkat kebisingan suara mesin dan manusia,  namun sistem pengenalan ucapan seseorang yang memerintah mesin  berlangsung baik dan tidak ‘mempermalukan’ para ilmuwan. Mesin patuh saat diperintah untuk bekerja.

Karyawan  atau operator di pabrik berbicara dengan menggunakan headset nirkabel (tanpa kabel) atau mikrofon stasioner ke arah mesin yang tentu saja memilki sensor penangkap dan pengolah nada suara saat proses pengenalan perintah.

Di  masa mendatang, karyawan  mudah menggunakan teknologi pintar yang dapat didengar—merupakan hasil pembangan para ilmuwan HSA cabang institut yang mengembangkan Teknologi Pendengaran, Ucapan, dan Audio.

Bagaimana mengantisipasi pengaruh kebisingan di pabrik saat seseorang memetintahkan mesin dengan suaranya?

Suara bising dan keras hampir seluruhnya  dapat dihilangkan dengan menggunakan kombinasi mikrofon yang terarah dan sistem peredam suara bising yang berfungsi secara efektif.

Bagaimana mesin mengenal suara (perintah) manusia?

Pengenalan ucapan atau disebut automatic speech recognition (ASR), telah lama digeluti perusahaan IBM. Menurut laman IBM, pengenalan ucapan yang  otomatis itu berlangsung baik berkat komputer  atau ucapan-ke-teks.

Proses ini merupakan kemampuan yang memungkinkan sebuah program untuk memproses ucapan manusia ke dalam format tertulis. Meskipun umumnya mesin bingung, lanjut laman IBM namun  dengan pengenalan suara yang berfokus pada terjemahan ucapan dari format verbal ke teks.

Sedangkan pengenalan suara hanya berupaya mengidentifikasi suara pengguna individu.

Kita berterima kasih kepada perusahaan IBM yang berperan penting dalam pembuatan teknologi pengenalan ucapan sejak awal saat memperkenakan Kotak Sepatu berupa mesin pada tahun 1962.

Mesin itu memiliki kemampuan untuk mengenali 16 kata yang berbeda dan merupakan karya awal dari Bell Labs sejak tahun 1950-an. Para insinyur di IBM terus berinovasi selama bertahun-tahun, dan berhasil membuat aplikasi VoiceType Simply Speaking pada tahun 1996.

Perangkat lunak pengenalan suara itu memiliki kosakata 42.000 kata dengan penggunaan bahasa Inggris dan Spanyol serta memiliki kamus ejaan sebanyak 100.000 kata.

Meski teknologi ucapan memiliki kosa kata yang terbatas pada masa awal, teknologi pengenalasan suara itu telah digunakan di sejumlah industri besar seperti otomotif, rekayasa teknologi, dan perawatan kesehatan.

Pengadopsian atau penggunaan sistem pengenalan suara terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir sesuai dengan kemajuan dalam pembelajaran mendalam dan data besar.

Menurut estimasi IBM, penelitian—tautan  berada di luar ibm.com—menunjukkan bahwa pasar mesin yang mengenal suara akan mencapai US$24,9 miliar pada tahun 2025.

Baca: Manufaktur Pengguna Mesin Cerdas lebih Efisien, Perintah Melalui Ponsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *