Industrialisasi, Teknologi Informasi

Cara Ampuh Menghindari Ponsel Terinfeksi Virus Corona, Temuan Terbaru

ShareBegini cara ampuh menghindari ponsel terinfeksi virus Corona,  SARS-CoV-2 atau Covid-19. Pemilik smartphone di Indonesia lebih 220 juta—belum termasuk anak-anak yang doyan...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >
Menghindari Ponsel Terinfeksi Virus Corona

Begini cara ampuh menghindari ponsel terinfeksi virus CoronaSARS-CoV-2 atau Covid-19. Pemilik smartphone di Indonesia lebih 220 juta—belum termasuk anak-anak yang doyan main game dengan ponsel. Cahaya mampu mengamankan ponsel dari paparan Covid-19.  Ponsel juga butuh cahaya UVC.

Menghindari Ponsel Terinfeksi Virus Corona
Prototipe sistem desinfeksi ponsel. Cara ampuh menghindari ponsel terinfeksi virus Corona (Foto/©: Thomas Westerhoff/Fraunhofer IOSB-AST)

Salah satu cara menghindari paparan virus Corona atau Covid-19 sesuai dengan anjuran lembaga resmi seperti WHO dan Kementerian Kesehatan adalah tinggal di rumah atau stay at home selama dua minggu dan dapat diperpanjang.

Bekerja di rumah

Sebagian orang bekerja secara online di rumah dan mana kala pekerjaan selesai, biasanya orang menyibukkan diri dengan ponsel terutama smartphone yang lengkap dengan berbagai aplikasi dan fitur.

Akan tetapi, alamak—istilah orang Medan untuk menyatakan sesuatu keheranan—ternyata bodi ponsel atau telepon cerdas yang sebagian terbuat dari bahan logam berpotensi terpapar virus Corona atau Covid-19.

Hal ini menjadi masalah, jika anak-anak ingin bermain game dengan menggunakan ponsel orangtua atau kakaknya. Jika pemilik ponsel baru ke luar dari rumah dan saat kembali, lupa mengamankan ponselnya sesuai dengan prosedur protokol kesehatan yang baku. 

Si anak main sambar atau uring-uringan jika ponsel tidak diberikan untuk main game—sementara si pemilik lupa mengamankan telepon cerdasnya itu dari kemungkinan mengandung virus Corona atau Covid-19. Ingat, bahwa pengguna ponsel di Indonesia lebih 220 juta—belum termasuk anak-anak

Ancaman Covid-19

Oleh sebab itu, kita harus ekstra hati-hati dan mengamankan bodi ponsel. Merasa sudah bersih dari ancaman virus Corona atau Covid-19—telah membersihkan tangan dengan sabun atau sanitizer, memakai masker, menjaga jarak dengan orang lain, namun abai mengamankan ponsel di tangan. 

Bodi luar atau permukaan ponsen harus higienis dan bebas virus desinfeksi sehingga smartphone milik pribadi aman dan terhindari dari kandungan atau paparan Covid-19. Bagaimana caranya? 

Berkat hasil penemuan para peneliti di Institut Fraunhofer untuk Optronics, Teknologi Sistem, dan Analisis Gambar IOSB, bagian dari cabang AST Technology System Applied System, telah mengembangkan solusi yang inovatif untuk mendisinfeksi smartphone. 

SARS-CoV-2

Tim peneliti melalui rilis Faunhofer menguraikan, bakteri dan virus seperti SARS-CoV-2 dapat dihilangkan dalam beberapa detik. Tentu saja bodi ponsel atau smartphone tak perlu dilumuri sabun deterjen. 

Gunakan lampu UVC atau cahaya ultraviolet dengan panjang gelombang 200 hingga  280 nm sebagai pengganti bahan kimia yang harganya cukup mahal. Ponsel cerdas, tablet, dan beragam seluler yang puluhan kali digunakan tiap hari. 

Namun, sebagian besar pengguna atau pemilik yakni kita sendiri kurang memerhatikan aspek higienis yang berperan penting. Cara memandang kenyamanan apakah ponsel tentu  berbeda dari aspek klinis. 

Tablet dan smartphone  digunakan dalam berbagai cara dan juga sering berpindah dari tangan ke tangan—terutama ponsel milik orangtua yang sering digunakan oleh anak-anak. 

Disinfeksi Ponsel

Oleh karena itu,  desinfeksi sangat penting untuk mencegah penularan pathogen atau cara ampuh menghindari ponsel terinfeksi virus Corona atau SARS-CoV-2.  Jangan menggunakan bahan kimia sebab hal itu dapat merusak lapisan anti-minyak pada display di ponsel. 

Para peneliti di Fraunhofer IOSB-AST mengembangkan inovasi teknis untuk ponsel dengan cara: dari luar bodi ponsel seperti microwave yang mudah kita dapatkan di pasar komersial. 

Di dalam microwave terdapat LED UVC yakni  dioda pemancar cahaya. Sebanyak dua modul LED UVC terpisah, masing-masing dengan 10 LED UVC, dipasang untuk bagian atas dan bawah smartphone. Setiap LED UVC memiliki daya 100 miliwatt, sehingga daya sinar total adalah dua watt. 

Dosis radiasi 800 J/m² dicapai hanya dalam beberapa detik, dan hal itu memungkinkan inaktivasi bakteri dan virus secara efisien. Artinya, virus Corona atau SARS-CoV-2 atau Covid-19 mati dan tidak berkembang.

Solusinya,  selain tidak hanya hanya mendisinfeksi smartphone dengan cahaya, kita dapat  mengidentifikasi SARS-CoV-2 atau Covid-19  melalui pembaca Near Field Communication  (NFC), dan dosis yang diterapkan dicatat dan direkam oleh sensor. 

Setiap proses desinfeksi dengan demikian dapat divalidasi dan ditetapkan dengan jelas ke masing-masing perangkat. 

Layar Liquid Crystal Display  (LCD) memberi tahu pengguna tentang fungsi yang paling penting. Sistem  teknologi informasi hilir juga dapat diintegrasikan melalui W-LAN dan antarmuka web.

Selama bertahun-tahun tim peneliti telah mengerjakan aplikasi yang sangat berbeda untuk teknologi UVC di bidang desinfeksi sebagai bagian dari program BMBF yang disebut Advanced UV for Life

“Penggunaan lampu jenis LED menawarkan keuntungan besar, yang telah dibuktikan oleh tim peneliti dengan contoh desinfeksi telepon pintar,” tandas Insinyur Thomas Westerhoff salah seorang peneliti  Fraunhofer IOSB-AST.

Area aplikasi untuk desinfeksi ponsel berkisar dari area klinis hingga penggunaan pribadi dan komersial hingga pasar acara. 

Prototipe diharapkan dapat digekar pada September 2020 di IFAT Munich, Jerman, melalui sebuah pameran dagang terkemuka yang berkaitan dengan pengelolaan air, limbah, limbah, dan bahan baku. 

Sambil menunggu badai wabah virus Corona atau SARS-CoV-2 atau Covid-19  berakhir, manajemen Fraunhofer IOSB-AST menunggu calon mitra komersial untuk memroduksi temuan ini sebagai cara ampuh menghindari ponsel terinfeksi virus CoronaSARS-CoV-2 atau Covid-19.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *