AUTO-TECH, Materials

Manufaktur Menghemat Energi 30 Persen, Manfaatkan Celah ini Sebaik Mungkin

SharePelaku manufaktur mampu menghemat energi 30 persen asalkan kreatif memanfaatkan celah—termasuk menggunaan bahan baku dan menghindari limbah dengan cara daur ulang.  Situasi...

Written by Jeremius Bawono · 2 min read >
Menghemat Energi

Pelaku manufaktur mampu menghemat energi 30 persen asalkan kreatif memanfaatkan celah—termasuk menggunaan bahan baku dan menghindari limbah dengan cara daur ulang. 

Menghemat Energi
Perkembangan mengakibatkan berkurangnya pasokan, kenaikan harga, dan konflik yang disebabkan cara pendistribusian sumber daya. Bahan baku mentah untuk otomotif. Manufaktur menghemat energi 30 persen (Foto/@: MEV/Fraunhifer)

Situasi sulit yang secara keseluruhan tidak terhindarkan perekonomian Jerman. Berbagai biaya bahan dan energi merupakan komponen utama dalam penentuan harga produk akhir. 

Misalnya industri manufakturing, bahan-bahan mengambil bagian hingga melebihi 43 persen dari biaya produksi. Menurut Biro Statistik Federal Jerman, biaya ketenagakerjaan saja menghabiskan sebesar 20,5 persen. Bagaimana cara mendapatkan keuntunan atau margin? 

Di sektor idustri yang intensif menggunakan bahan baku atau raw materials seperti manufaktur membutuhkan logam dasar untuk industri otomotif. Biaya bahan baku menyedot lebih dari 50 persen dari harga jual (kotor) produk seperti mobil. 

Bagaimana menciptakan nilai yang maksimal dengan sumber daya yakni bahan baku yang minim untuk mendapatkan keuntungan?

“Kita minimalkan konsumsi energi dan bahan mentah dan menjadikannya sebagai  faktor kompetitif dan hal itu menentukan di tahun-tahun mendatang. Efisien menggunakan sumber daya adalah satu-satunya jalan bagi para pengelola pabrik untuk menekan biaya yang selalu memusingkan kepala,” ujar Prof. Reimund Neugebauer, Presiden Fraunhofer-Gessellschaft

“Di masa depan, kita harus memperkecil pengeluaran seiring perkembangan zaman. Keharusan ini  menjadi dasar dan upaya untuk memperoleh keuntungan maksimal meski modal investasi minim. Kita mencapai pertambahan nilai maksimal dari sumber daya yang minimal, namun tercapai keuntungan terbaik,” tambah Prof. Reimund Neugebauer.

Hasil beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan Fraunhofer memperlihatkan potensi bagi perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan efisiensi energi. 

Salah satu penelitian yang bertajuk Efisiensi energi di lingkungan produksi mengindikasikan, di dalam jangka waktu menengah ada celah untuk mengurangi konsumsi energi pada sektor manufaktur industri sebesar 30 persen. Nah, para pelaku manufaktur harus krearif mencari dan memanfaatkan celah bisnis.  

Dengan menjumlahkan pembagian kelompok produk yang digunakan pada penelitian itu, maka jumlahnya setara dengan setengah dari total konsumsi energi untuk rumah tangga di Jerman. Capaian itu setara dengan energi yang dihasilkan empat pembangkit listrik bertenaga sebesar 1,4 gigawatt. 

Sebuah penelitian gabungan yang dilakukan oleh tim ahli Fraunhofer Institute for Systems and Innovation Research ISI di Karlsruhe, Arthur D. Little GmbH, dan Wuppertal Institute menunjukkan hasil yakni pengurangan konsumsi bahan mentah sebesar 7 persen—setara dengan penghematan sebesar Euro 48 miliar setiap tahun. 

Sementara konsultan Strategis Roland Berger mengidentifikasi adanya potensi yang besar untuk peningkatan efisiensi energi. 

Penelitian Berger terhadap peningkatan efisiensi energi di lingkungan sektor industri yang intensif menggunakan energi,  menjelaskan penggunaan teknologi-teknologi baru cukup berperan untuk memangkas konsumsi energi hingga setengah bagian dari total biaya. 

Bagaimana produksi yang hemat sumber daya tercapai? Apakah jenis tekologi baru untuk manufaktur sesuai dengan keperluan konservasi listrik dan bahan-bahan baku? 

Para peneliti di Fraunhofer telah menyelesaikan sejumlah proyek penelitian dan pengembangan untuk menemukan solusi untuk menjawab pertanyaan di atas. 

Kunci pembuka adalah optimalisasi efisiensi produksi dengan menghindari terdinya hasil limbah dan mengurangi kebutuhan atas pengerjaan ulang ketika proses pengembangan dan proses pengurangan sedang berjalan. 

Contohnya di industri otomotif, sebesar 40 persen dari masing-masing lembaran baja dapat dikembalikan lagi ke bagian pengolahan ulang (daur ulang) yang kemudian dimanfaatkan sebagai raw materials baru. 

Dengan menggunakan energi sebesar 21 megajoule untuk pengolahan pada tahap awal dari bahan baku dan lembaran-lembaran yang hampir selesai tersebut, maka prosedur ini secara jelas menggambarkan suatu pemborosan energi. 

Melakukan suatu proses perancangan produk yang tepat dengan berorientasi pada efisiensi adalah sebuah prasyarat untuk manajemen sumber daya yang efektif. 

Berkat penggunaan sejumlah peralatan untuk pengembangan bahan baku dan produk-produk  yang memungkinkan untuk merancang dan menguji proses, bentuk, tampilan, dan karakteristik kinerja manufakturing yang lainnya untuk pembuatan produk-produk baru. 

Mengurangi konsumsi energi pada manufaktur kendaraan yang inovatif seperti dilakaukan oleh Green Carbody Technologies (InnoCaT)  bertujuan untuk mengurangi jumlah energi yang dikonsumsi di sektor manufaktur badan atau keangka kendaraan. 

Tujuan lain untuk mengurangi tingkat konsumsi penggunaan bahan mentah sebesar sepertiga bagian dari yang berlaku saat ini. 

Total anggaran penelitian dari seluruh perusahaan yang berpartisipasi adalah sekitar Euro 100 juta. Kementerian Federal Jerman untuk Pendidikan dan Penelitian menyumbang kegiatan Green Carbody Technologies (InnoCaT) sebesar Euro 15 juta. 

Bersama dengan Volkswagen AG, Fraunhofer Institute for Machine Tools and Forming Technology IWU di Chemnitz memandu suatu kerja sama dengan perusahaan pembuat kendaraan bermotor, penyuplai komponen, dan pengelola pabrik industri otomotif. (Bahan diolah dari  Efficient manufacturing processes tulisan Birgit Niesing, Fraunhofer, dan sumber lain)

Baca: Gunakan Teknologi Bionik pada Alat dan Mesin, Konsumsi Listrik Semakin Rendah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *