Packaging, Raw Materials, Video

Indorama Mendaur Ulang Sampah Botol Plastik, Pabrik Baru di Karawang

SharePerusahaan Indorama mendaur ulang sampah botol plastik di pabrik baru di Karawang, Jawa Barat. Pabrik membutuhkan 217 orang tenaga kerja yang siap...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >

Perusahaan Indorama mendaur ulang sampah botol plastik di pabrik baru di Karawang, Jawa Barat. Pabrik membutuhkan 217 orang tenaga kerja yang siap bekerja tahun 2023. 

Mendaur Ulang Sampah
Tumpukan sampah botol plasti yang siap didaur-ulanh oleh Indorama Ventures Public Company Limited. Indorama mendaur ulang sampah botol plastik (Foto/@: Indorama Ventures Public Company Limited)

Penulis/editor: Marinus L. Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Bagaimana bentuk dan cara Indorama Ventures Public Company Limited mendukung aksi pemerintah terhadap sampah plastik yang mengotori laut? 

Perusahaan yang berkantor pusat di Thailand adalah produsen recycled PET atau botol PET  untuk botol minuman yang diklaim sebagai terbesar di dunia. Di Indonesia, perusahaan ini sedang menyiapkan pembangun pabrik dan fasilitas baru untuk mendaur ulang sekitar 2 miliar sampah botol plastik per tahun.

Mendaur Ulang Sampah Botol Plastik

Pabrik itu berlokasi di Karawang, Jawa Barat, dan merupakan bentuk dukungan terhadap pemerintah Republik Indonesia yang sedang berusaha mengurangi sampah plastik yang mengotori laut dan sungai.

Fasilitas berupa pabrik direncanakan diluncurkan pada tahun 2023. Pabrik bakal mampu mengolah atau mendaur ulang sekitar 1,92 miliar botol plastik PET atau polyethylene terephthalate setiap tahun dan membutuhkan 217 tenaga kerja. 

Pembangunan pengolahan sampah plastic itu merupakan bagian dari komitmen global IVL untuk mengalihkan botol PET bekas pakai yakni limbah yang dikembalikan ke ekonomi sirkular, mendukung Program Pemerintah Indonesia dalam Aksi Nasional Penanggulangan Sampah Plastik di laut. 

Pabrik daur ulang itu memproses botol bekas yang telah dicuci dan diparut sebagai bahan baku serpihan PET untuk menghasilkan serpihan daur ulang yang cocok untuk penggunaan bungkus makanan demikian rilis Indorayon.

Atas rencana Indorayon itu, Menteri Investasi Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia mengatakan, “Saya mengapresiasi inisiatif Indorama Ventures untuk membantu pemerintah dalam mengakhiri dan memitigasi krisis sampah plastik melalui investasi mereka di fasilitas industry hijau daur ulang.”

“Saatnya bagi kita semua untuk bertindak dan mengatasi masalah sampah. Kami mengajak para investor untuk berkomitmen terhadap dampak sosial bagi masyarakat dan lingkungan. Bersama-sama kita harus menjaga kekayaan keanekaragaman hayati laut kita untuk anak cucu kita,” tandas Bahlil Lahadalia.

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang besar, sumber daya alam yang kaya, nilai strategis,  ekonomi yang semuanya memberikan berkah, dan sekaligus tantangan bagi masyarakat Indonesia. 

Dengan latar belakang ini, Indonesia pada akhir tahun 2025 berencana mengurangi 70 persen sampah plastik yang dimulai sejak tahun 2017. 

Sementara plastik PET, yang biasa digunakan dalam botol, 100 persen dapat didaur ulang dan merupakan kemasan plastik yang paling banyak dikumpulkan dan didaur ulang oleh perusahaan-perusahaan di berbagai negara.

“Keunikan plastik PET yang digunakan pada minuman bersoda dan botol air minum ini adalah 100 persen dari bahannya dapat didaur ulang dan tidak akan berakhir di lautan kita. Kami mengumumkan fasilitas daur ulang PET baru di Karawang,” ungkap Yashovardhan Lohia, Chief Sustainability Officer Indorama Ventures baru-baru ini.

Fasilitas atau pabrik baru itu mampu mendaur ulang 1,92 miliar botol PET yang telah terpakai per tahun dari seluruh Indonesia pada akhir 2023, lanjut Yashovardhan Lohia

Pihak Indorama senang dapat berkontribusi pada perekonomian Indonesia dengan menambahkan 217 ‘Pekerjaan Ramah Lingkungan’ dan lapangan kerja tidak langsung ke daerah tersebut.

“Pengumuman hari ini adalah wujud dari rencana nasional Indonesia yang ambisius untuk mengurangi sampah plastik laut hingga 70 persen, mengurangi limbah padat hingga 30 persen, dan menangani 70 persen limbah padat pada tahun 2025,” tambah Yashovardhan Lohia, Chief Sustainability Officer di Indorama Ventures.

Sementara CEO of Combined PET, IOD and Fibers Business at Indorama Ventures, D K Agarwal menambahkan “Kepemimpinan Pemerintah Indonesia dalam bidang sampah memungkinkan kami untuk berinvestasi pada infrastruktur yang dibutuhkan.” 

“Memberi limbah sebuah nilai ekonomi, sebagai bahan baku untuk botol baru, juga mendorong perbaikan sistem pengumpulan limbah. Dengan membangun infrastruktur daur ulang untuk mendaur ulang botol PET yang telah terpakai menjadi botol baru,” ujar D K Agarwal, CEO of Combined PET, IOD and Fibers Business at Indorama Ventures.

Seraya menambahkan, pihak Indorayon dapat mengurangi limbah dan melestarikan lautan. Fasilitas daur ulang baru ini akan mendukung tujuan bersama kita untuk solusi limbah dan laut yang bersih.

Indorama Ventures memiliki 6 lokasi di Purwakarta, Cilegon, Tangerang dan Karawang. Dengan fasilitas daur ulang baru ini, grup perusahaan ini menghadirkan model bisnis berkelanjutan melalui ekonomi sirkular untuk mendukung operasinya di Indonesia. 

Pada tahun 2019, Indorama Ventures mengumumkan mendaur ulang minimal 750.000 metrik ton plastic PET secara global pada tahun 2025, dengan menginvestasikan dana sekitar US$1,5 miliar sehingga manajemen mampu mencapai tujuan tersebut. 

Pabrik baru Indorama Ventures di Karawang, bersama dengan fasilitas daur ulang lainnya di Asia Tenggara, bekerja dengan fasilitas produksi serpih-serpih PET yang ada di Indonesia.

Lebih jauh, simak video berjudul Indorama Ventures Recycling Process

Selengkapnya di https://www.youtube.com/watch?v=PYDObVg0i9E

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *