Berkat keahlian membuat konstruksi mesin khusus farmasi, tim ahli mempercayakan pekerjaan pada perusahaan KyooBe Tech GmbH merupakan spin off yakni pembuat mesin putar. Sterilisasi bahan biologis atau bahan biologis cair lainnya juga dimungkinkan.
Membuat Konstruksi Mesin
Bagaimana proses pembuatan vaksin? Tim ilmuwan mempercayakan ke perusahaan pembuat konstruksi mesin yang berpengalaman lebih dari 50 tahun.
Sebagai spin-off atau mesin putar buatan KyooBe Tech GmbH yang ahli di bidang konstruksi mesin selama lebih dari 50 tahun, perusahaan ini memiliki teknisi dan insinyur di bidang teknologi konstruksi khusus produks farmasi termasuk vaksin anti #Viruscorona.
“Untuk digunakan dalam produksi vaksin industri, kami harus mengurangi dimensi sistem menjadi seukuran lemari es. Saat ini telah dimungkinkan untuk memproduksi empat liter vaksin per jam. Jika ada kebutuhan untuk pengoptimalan produksi, kami mampu mengerjakan,” tutur Mario Bott, Managing Director KyooBe Tech GmbH yang pernah bekerja di di Fraunhofer IPA.
Penerapan teknologi tidak terbatas pada bidang produksi vaksin. Sterilisasi bahan biologis atau bahan biologis cair lainnya juga dimungkinkan.
Perusahaan mengandalkan pendekatan interdisipliner, proaktif, berpusat pada pengguna, dan holistik untuk teknologi manufaktur farmasi.
Para ilmuwan menerapkan manajemen risiko awal berbasiskan big data sehingga transfer teknologi berlangsung mulus tanpa hambatan teknis dan sistem. Oleh karena itu, para peneliti memerlukan riset pasar yang ekstensif.
“Bagaimana pasar vaksin berkembang di tahun-tahun mendatang? Seberapa kuat patennya? Apakah perusahaan lain-lain mengerjakan prosedur serupa? Apakah sudah ada hak paten untuk vaksin ini? Semua pertanyaan itu perlu kita jawab,” tandas Martin Thoma, Wakil Kepala Departemen Teknologi Produksid Dan Otomasi Laboratorium Fraunhofer IPA. Martin Thoma yang bertanggung jawab atas proyek di institut tersebut.
TIM Consulting menggunakan Deep Dive aMetode data besar yang canggih untuk analisis pasar dan klarifikasi masalah. Perusahaan ini didirikan oleh Dr.-Ing. Thomas Abele yang pernah bekerja di Fraunhofer IPA.
Metode Deep Dive merupakan teknik yang digunakan untuk mendalami dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh para peneliti.
Ketika tim ilmuwan menyelidiki masalah vaksin secara mendalam, mereka melakukan penyelidikan yang ekstensif dan menyeluruh terhadap masalah tersebut.
“Deep Dive membuat risiko pengembangan menjadi transparan dan menguranginya melalui tindakan awal. Perangkat lunak ini menggunakan banyak database ilmiah dan paten untuk memadatkan sejumlah besar data dan menganalisis korelasi antar topik,” ujar Dr.-Ing. Thomas Abele.
“Dengan Netculator perangkat lunak buatan kami, kami dapat mengidentifikasi teknologi yang dibatasi dengan jelas dan bidang pekerjaan yang terkait dengan aplikasi. Kami menyebut bidang penelitian ini sangat menantang,” imbuh Dr. Thomas Abele.
Alat data besar menggunakan algoritma hibrid untuk mengenali kesamaan antara dokumen berdasarkan kata kunci yang digunakan. Secara khusus, perkembangan topik dapat dicatat dalam sebuah timeline.
Dengan cara ini, topik yang muncul, yang disebut “topik baru” atau “titik putih”, diidentifikasi dan perubahan pentingnya bidang topik dikenali.
Kluster yang dipilih selanjutnya dibagi dalam fase proyek yang dikerjakan selaama dua minggu. Para ahli, perusahaan, lembaga aktif, publikasi dan paten terpenting—semua bersinergi untuk menghasilkan vaksin.
Dapat diidentifikasi untuk semua (sub) kluster. Alat data besar tidak hanya cocok untuk aplikasi farmasi, tetapi juga untuk proses dan teknologi dari sektor lain seperti otomotif atau teknik mesin.
Baca: Virus Mati Tingkatkan Kekebalan Tubuh Manusia, Produksi Secara Massal
Chinese Tiktok Rival Kuaishou Nearly Triples on Hong Kong Debut 