Inspiration, MICE

Masa Depan Baterai Cerah, Kekuatan Kolaborsi Peneliti dan BUMN

ShareBanggalah sebab masa depan baterai cerah asalkan kita eksplorasi dengan mengerahkan kekuatan kolaborasi para peneliti dan ilmuwan dari instansi pemerintah, BUMN, dan...

Written by Rayendra L. Toruan · 3 min read >

Banggalah sebab masa depan baterai cerah asalkan kita eksplorasi dengan mengerahkan kekuatan kolaborasi para peneliti dan ilmuwan dari instansi pemerintah, BUMN, dan swasta nasional. Peran BRIN demikian besar.  

Logo perusahaan Batalyse GmbH (kiri) dana logo (kanan) Badan Riset dan Iovasi Nasional). Masa depan baterai cerah (Foto/©: Batalyse GmbH/id.wikipedia.org/BRIN)

Penulis/editor: Rayendra L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Kolaborasi para peneliti dan ilmuwan merupakan kekuatan yang ampuh untuk berkerja sama dalam proses pengolahan sumber energi baru terbarukan, serta menyimpannya dengan sistem yang tepat. 

Kita apresiasi tindakan Dr. Markus Hagen yang bersama koleganya, dan CTO Eran Nave, mendirikan perusahaan Batalyse GmbH—terpisahah dari Lembaga Fraunhofer ICT. Perusahaan itu berbasis di Pfinztal, Jerman dan baru berdiri sendiri pada Mei 2021. 

Pemisahan itu bertujuan agar manajemen Batalyse GmbH leluasa mengeksekusi program kerja seperti merencanakan pembuatan baterai yang ideal yang sesuai dengan kebutuhan masa depan.  

“Produsen terus memantau baterai, bahan yang digunakan, dan para peneliti terus meninjau dan mempelajari berbagai parameter yang berkaitan dengan aspek seperti kualitas proses produksi atau elektroda,” ungkap Dr. Markus Hagen, Chief Executive Officer Batalyse GmbH belum lama ini. 

Para peneliti dan ilmuwan di perusahaan Batalyse  membuat tiga modul perangkat lunak yang dinamai Data Analysis, Collect dan Mind

Dengan paket perangkat lunak itu maka pihak manajemen Batalyse GmbH  mampu mendukung perusahaan-perusahaan atau pelaku industri yang membutuhkan perangkat lunak sehingga mereka mampu menghadapi perubahan iklim.

“Perangkat lunak buatan kami merupakan teknologi yang mendukungan pelaku industri untuk mengembangkan baterai yang benar-benar memenuhi persyaratan di masa depan dan tidak lama lagi,” tutur Dr. Markus Hagen, CEO Batalyse GmbH. 

Perangkat Data Analysis bermanfaat untuk mengevaluasi data baterai dan uji elektrokimia pada sel uji laboratorium,  sel komersial, dan membandingkan nilainya. 

Hal itu memungkinkan pembeli atau pengguna sel baterai untuk membandingkan pemasok dan batch produksi.

Misalnya wawasan pengguna semakin luas secara langsung tentang jenis sel baterai yang memberikan kinerja terbaik.

Perangkat Data Analysis mampu melakukan evaluasi terlepas dari jenis perangkat pengujian yang digunakan.

Juga kompatibel dengan semua format dan struktur file – memberikannya keuntungan besar dibandingkan pesaing yakni perangkat lunak yang digunakan sebelumnya. 

Sementara modul Collect dan Mind tersedia secara terpisah, dan perusahaan Batalyse merekomendasikan paket lengkap karena ketiga modul  itu saling berinteraksi satu sama lain. 

Perangkat Collect secara otomatis mengumpulkan setiap item data mentah ditambah metadata yang terkait, dan menyimpan semua ini di server pusat. 

Perangkat ini tidak terbatas pada baterai dan sel bahan bakar, karena kemampuannya untuk menangani data yang berasal dari proses, analisis, produksi, dan gambar. 

Sedangkan perangkat Mind memberikan representasi visual dari data dari perangkat Collect dan melengkapinya dengan informasi seperti pelanggan, spesimen uji, material dan data proyek yang dapat dikategorikan, disaring, dan berjejaring. 

Fitur manajemen akses mengontrol siapa yang memiliki akses ke setiap stok data dan memungkinkan untuk berbagi proyek dengan pelanggan. 

Hasil yang diberikan oleh Data Analysis  disimpan di dalam Collect dan selanjutnya divisualisasikan di dalam Mind

Oleh larena perangkat Collect dan Mind mampu menangkap setiap bagian data dan informasi yang tersedia, kedua perangkat ini memberikan dasar yang sangat baik untuk menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI)

“Evaluasi dan dokumentasi data benar-benar merupakan bagian dari penelitian, pengembangan, dan produksi yang memakan waktu cukup lama. Mungkin tampak sederhana seperti pengukuran yang sebenarnya mengandung rantai informasi dengan ratusan parameter yang berkaitan dengan bahan, proses, dan peralatan,” tutur Dr. Markus Hagen, CEO Batalyse GmbH.

Dr. Markus Hagen, CEO Batalyse GmbH melanjutkan penjelasannya bahwa  kombinasi modul perangkat lunak buatan mereka memungkinkan untuk mengotomatisasi semua yang terlibat dalam pemrosesan data dan menyiapkan data dan informasi untuk tujuan AI.

Sementara perangkat  Data Analysis yang telah tersedia sekarang, versi Mind dan Collect yang saat ini digunakan di Fraunhofer ICT masih dalam tahap prototipe. 

Tim peneliti berencana meluncurkan ketiga perangkat itu pada awal 2022, dan dua di antaranya dalam bentuk modul sudah tersedia dan siap diuji coba  oleh pelaku industri. Bagaimana rencana di Indonesia?

Tampaknya Pertamina dan PLN cukup tepat bekerja sama dengan para peneliti baik peneliti di dalam negeri atau luar negeri semisal  Jerman. 

Sesuai dengan permintaan Presiden Joko Widodo ketika bertemu dengan jajaran komisaris dan direksi Pertamina dan PLN di Istana Merdeka belum lama  ini. 

Presiden menekankan agar Pertamina dan PLN segera menyusun grand design untuk segera bertransisi ke energi baru terbarukan.Target tiap tahun harus jelas tandas Presiden.

Hingga saat ini, ujar Presiden, penggunaan batubara, minyak, dan gas masih lebih dominan di PLN. Sementara pasokan PLN over supply dan jika ini bisa diatasi maka ketergantungan pada impor minyak semakin kecil—ini berdampak pada keseimbangan neraca perdagangan kita.

Potensi sumber energi baru terbarukan demikian besar dan cerah di Indonesia. Misalnya tenaga yang dapat diolah dari 4000-an sungai, tenaga angin, cahaya matahari, panas bumi, biodiesel, gelombang laut, dan sebagainya. 

Mampukah Pertamina dan PLN? Kolaborasi para ilmuwan dan peneliti yang tergabung dalam BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dengan kedua perusahaan pelat merah itu dan perusahaan swasta nasional  merupakan kenicayaan agar Indonesia tidak “dijajah” oleh negara-negara lain.

Kehadiran BRIN yang langsung bertanggung jawab kepada Presiden, merupakan tindakan yang tepat. Peran BRIN demikian besar untuk mengkoordinasi para peneliti dan ilmuwan agar program kerja tidak tumpang tindih. 

Sejak Pemerintah memulai pembangunan blue economy park yang terluas di dunia, menurut Presiden telah antri perusahaan asing untuk membangun pabrik mereka di Kalimantan Utara. 

Sebab, pabrik-pabrik di kawasan green economy itu nantinya menggunakan tenaga kelistrikan dari Sungai Kabayan.

@ Bacaan: Fraunhofer (2021) dan sumber lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *