Beradaptasi terhadap new normal life, manfaatkan digital kembar yang menentukan untuk transfer pengetahuan, informasi, dan bisnis. Bagaimana melakukan penelitian secara virtual dan rapat tanpa bertatap muka secara fisik?
Manfaatkan Digital
Hari-hari belakangan ini, penyelenggara pameran melalui udara sibuk menawarkam seminar yang disampaikan lewat udara atau disebut Webinar.
Penyelenggara pada umumnya perusahaaan atau organisasi yang hendak berpromosi atau menyampaikan pesan bisnis, sosial, dan sebagainya.
Mereka menggunakan perangkat seperti Zoom, GoToWebinar, WebinarJam, EverWebinar, demio, ClickMeeting, LiveWebinar, GetResponse, EasyWebinar, Webex, Zoho Meeting, Livestream, Google+ Hangouts, WebinarsOnAir, DaCast, dan sebagainya.
Aplikasi itu juga dimanfaatkan oleh perusahaan, instansi pemerintah—termasuk grup-grup alumni untuk saling bertukar informasi atau saling menyapa melalui kata-kata, gambar, lagu, dan aneka anekdot.
Sementara perusahaan yang mempunyai para pelanggan dan kolega atau relasi bisnis, hubungan tetap dijaga dan dibangun. Kita akui bahwa pandemi #Coronavirus berimbas terhadap perubahan hubungan antarmanusia.
Pihak otoritas penanganan pemulihan virus corona, mengingatkan berbagai pihak untuk mengatur ulang format pertemuan di kantor, meminimalisasi acara-acara bertatap muka dan menghindari kerumunan.
Urusan bengkel sebaiknya dihindari diganti dengan memanfaatkan teknologi digital.
Seminar yang melimpahkan ribuan atau ratusan orang di satu lokasi tidak mungkin dilakukan lagi.
Pandemi virus korona membuat orang untuk beraktivitas dengan cara-cara baru misalnya bekerja di rumah, membahas kerja sama tanpa harus berada atau hadir di suatu ruang.
Bahkan para calon mempelai menunda pesta raja sehari. Bagi pasangan yang rasa cinta demikian meluap, menikah dengan memakai masker tanpa pesta jamuan meski ada saja yang menjadi korban keganasan COVID-19.
Berbeda dengan para ahli di Institut Fraunhofer yang menaungi Teknik Industri dan Organisasi IAO dan Teknologi Produksi dan Otomasi IPA, justru memanfaatkan teknologi dengan menyiapkan solusi cara berkomunikasi dan bekerja pada masa depan.
Kita tidak pernah tahu, apakah histori #Coronavirus bakal lenyap atau gerkelanjutan pada masa atau abad yang akan menyusul.
Tim peneliti di Institut Fraunhofer bekerjasama dengan mitra yang berasal dari industri. Penelitian yang mereka lakukan dipindahkan ke Lab Kerja Masa Depan berbasis digital yang dilakukan di lembaga Stuttgart yang meliputi lintas batas.
Tim peneliti melakukan tur dengan menggunakah digital kembar yang dilengkapi dengan laboratorium virtual—cara ini justru memungkinkan terbentuknya jaringan dan format baru.
Peran digital kembar sangat diperlukan dalam produksi, dan merupakan komponen kunci dari Industry 4.0.
Cara baru ini justru memetakan seluruh proses produksi yang memungkinkan intervensi langsung dalam produksi setiap saat. Ini adalah representasi digital dari objek nyata di dunia digital.
Para peneliti dari Fraunhofer IAO dan Fraunhofer IPA telah sepakat menggunakan digital kembar untuk pertama kalinya di bidang transfer pengetahuan.
Sejauh ini, pihak yang tertarik terhadap Future Work Lab di kampus Stuttgart, Jerman, telah belajar tentang pekerjaan penelitian baru, dan solusi inovatif buatan tim ahli di Fraunhofer IAO dan Institut Fraunhofer tetangga.
Contohnya, untuk teknologi produksi dan otomasi menginformasikan IPA dan menjelaskan metode baru di lokasi.
Dalam proyek FutureWork360, digital kembar di lingkungan laboratorium dibuat dengan bantuan pemindai laser, yang kemudian ditransfer ke dunia digital dan disediakan secara online.
Apakah Anda dapat melakukan tur secara virtual melalui laboratorium dan menjelajahinya sendiri terlebih dahulu? Bagaimana caranya? Simak jawabannya pada artikel lain di media ini.
Singapore Spy Case Reawakens Fears China Recruiting on Island State 