Inspiration, MICE

Kumur Antiseptik Saat Pengobatan Klorheksidin

SharePlak gigi diatasi dengan kumur antiseptik dan sebaiknya tambahkan susu tiap minum saat proses pengobatan klorheksidin berlangsung.  Penulis/editor: Rayendra L Toruan mmINDUSTRI.co.id...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >

Plak gigi diatasi dengan kumur antiseptik dan sebaiknya tambahkan susu tiap minum saat proses pengobatan klorheksidin berlangsung. 

Setelah meminum teh hitam murni (a) selama pengobatan CHX, pewarnaan yang jauh lebih kuat dapat dilihat di bawah mikroskop elektron dibandingkan dengan meminum minuman yang diencerkan dengan susu (b) (Foto/© Fraunhofer IMWS/Haleon)

Penulis/editor: Rayendra L Toruan

mmINDUSTRI.co.idFraunhofer (sumber): Apa pentingnya melakukan kumur antiseptik ketika seorang pasien bermasalah dengan mulut seperti timbulnya plak pada gigi? 

Antiseptik mengandung bahan aktif yang disebut chlorhexidine (CHX) atau kita Indonesiakan dengan klorheksidin yang banyak digunakan oleh para dokter gigi di lingkungan kedokteran gigi.

Dilansir dari wikipedia.org, Chlorhexidine (CHX) atau klorheksidin merupakan antiseptik dan disinfektan yang digunakan untuk membersihkan kulit—termasuk mulut—sebelum dilakukan tindakan operasi dan berfungsi untuk mensterilkan instrumen bedah. 

Dengan kumur antiseptik yang mengandung bahan aktif klorheksidin (CHX) bertujuan untuk mengatasi penyakit mulut. Akan tetapi, selama pengobatan berlangsung maka perubahan warna pada gigi dapat terjadi setelah makan atau minum dan hal itu menjadi masalah lain. 

Studi in-vitro yang komprehensif dilakukan oleh para ahli Fraunhofer Institute for Microstructure of Materials and Systems IMWS di Halle, Jerman. Para ahli meneliti efek berbagai jenis minuman yang menimbulkan perubahan warna pada gigi selama pengobatan klorheksidin berlangsung. 

Berdasarkan data yang dihasilkan oleh para peneliti maka staf medis gigi diperkenalkan merekomendasikan saran yang lebih baik kepada pasien tentang apa yang harus dilakukan selama periode pengobatan klorheksidin.

Sebagai contoh tim medis kedokteran gigi menganjurkan agar pasien selalu menambahkan susu saat mau minum teh atau kopi. 

Bahan klorheksidin atau chlorhexidine mampu mencegah plak gigi, mengobati infeksi ragi pada mulut, mencegah kateter urin dari penyumbatan, dan membersihkan luka. 

Chlorhexidine tersedia dalam bentuk cair atau bubuk dan biasanya digunakan dalam bentuk garam, baik glukonat atau asetat. 

Efek sampingnya dapat mencakup iritasi kulit, perubahan warna gigi, dan reaksi alergi, meskipun risikonya sama dengan antiseptik topikal lainnya simpul wikipedia.org

Selama beberapa dekade, CHX telah ditetapkan dengan standar emas dalam pengelolaan penyakit mulut. Akan tetapi, selama perawatan, perubahan warna gigi dapat terjadi setelah makan atau minum. 

Perubahan warna gigi seperti apa yang disebabkan oleh minuman tertentu saat menggunakan obat kumur antiseptik yang mengandung CHX? Bagaimana cara mengurangi perubahan warna yang terjadi pada gigi? 

Studi berbasis ilmu material yang dilakukan oleh para ahli di GSK Consumer Healthcare atau Haleon, berusaha untuk menjawab pertanyaan di atas. 

Perubahan warna adalah efek samping umum yang terkait dengan proses biokimia di mulut. 

“Perubahan warna dapat terjadi karena klorheksidin yang bermuatan positif menempel pada permukaan mulut yang bermuatan negatif–yaitu air liur, gingiva, dan email–dan bertahan di sana dalam waktu lama atau periode waktu,” jelas Dr. Sandra Sarembe, ilmuwan peneliti untuk kelompok penelitian Fraunhofer IMWS.. 

Dr. Sandra Sarembe melanjutkan bahwa berbeda dengan protein—elemen  plak gigi, yang dicegah oleh zat tersebut—molekul  pewarna sangat mudah berikatan dengan klorheksidin. 

Dan semakin kuat atau permanen pengikatannya, maka semakin besar kemungkinan yang menyebabkan terjadi perubahan warna. Bahan aktif klorheksidin sendiri tidak memiliki sifat pewarna tandas Dr. Sandra Sarembe.

Berbagai macam minuman dan pentingnya kumur antiseptik 

Nilai pH masing-masing minuman merupakan salah satu variabel yang menentukan molekul pewarna dan jenis mana yang berikatan kuat dengan klorheksidin.  

Untuk dapat membuat rekomendasi yang paling konklusif tentang jenis minuman yang harus diminum selama masa pengobatan, maka para peneliti Fraunhofer IMWS memilih sebelas minuman dengan nilai pH yang bervariasi dan warna yang berbeda. 

Para ahli menyimpulkan perlunya pasien melakukan diet limun dan teh jahe dan bahkan kopi hitam dan teh yang lebih  baik tanpa susu. Air mineral digunakan sebagai referensi yang lebih tepat. 

Sebuah penelitian dengan cakupan yang luas adalah yang pertama dari jenisnya. Sebelumnya, sejauh mana cairan yang berbeda dapat menyebabkan perubahan warna selama pengobatan klorheksidin belum pernah diteliti secara rinci. 

Desain penelitian juga mencakup model yang dibuat khusus oleh para peneliti untuk mereproduksi proses di mulut dalam kondisi serealistis mungkin. 

Untuk melakukan hal ini, para peneliti menggunakan mahkota gigi yang bersentuhan secara siklis dengan air liur buatan, obat kumur CHX sebanyak 0,2 persen, dan minuman yang berbeda. 

Tim mengulangi siklus tersebut sebanyak 28 kali untuk melakukan simulasi penggunaan klorheksidin selama periode 14 hari—lamanya  waktu penggunaan obat kumur antiseptik pada umumnya. 

Selain itu, pembersihan gigi mekanis sehari-hari dengan air dan pasta gigi dilakukan kembali dengan  menggunakan simulator alat sikat gigi.

Selalu konsisten melakukan kumur antiseptik ketika pasien mengikuti proses pengobatan klorheksidin atau Chlorhexidine (CHX).

Warna Gigi Berubah, Tanpa Klorheksidin Apa Pilihan Lain?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *