Agenda, MICE

Kosmetik Alami Perindah Tubuh Wanita, Pria pun Kian Gemar Berdandan

ShareProduk kosmetik alami perindah tubuh Wanita.  Kaum pria kian gemar berdandan—pergeseran  kebiasaan ini meningkatkan pertumbuhan industri produk dan alat kecantikan. Temui wanita-wanita...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >

Produk kosmetik alami perindah tubuh Wanita.  Kaum pria kian gemar berdandan—pergeseran  kebiasaan ini meningkatkan pertumbuhan industri produk dan alat kecantikan. Temui wanita-wanita cantik di Indo Beauty Expo di Kemayoran, Jakarta 25 – 27 Agustus 2022. 

Kusuma Ida Arjani, Ketua Harian PPAK yang pernah Direktur Pengembangan Bisnis & Inovasi PT Mustika Ratu Tbk dan produk kosmetika andalan perusahaan dalam negeri Kosmetik alami perindah tubuh wanita (Foto/@: Mustika Ratu Tbk/hightlight.id)

Penulis/editor: Rayendra L Toruan

mmINDUSTRI, co.id – Berdandan atau bersolek agar tubuh semakin wah dan menarik bukan lagi domain kaum wanita di Indonesia, Pria pun terutama anak milenial semakin betah berlama-lama untuk mengelola penampilannya,

Hal itu terungkap dari penjelasan Kusuma Ida Anjani, Ketua Harian Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika (PPAK) yang pernah sebagai Direktur Bisnis Pengembangan Bjsnis dan Inovasi PT Mustika Ratu Tbk.; dan Chaera Lee,  Humas DPP GP Jamu Indonesia.

Miftah Farid, Direktur Pengembangan EksporJasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan; Setyadi Surya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo); Kartono Dwidjosewojo, Ketua Gakeslab Indonesia Provinsi DKI; dan  Daud D Salim, Chief Executive (CEO) PT Kristamedia Exhibition menggaris bawahi paparan kedua wanita di atas. 

Buktinya, di saat pandemi membatasi pergerakan masyarakat, industri kosmetik, jamu tradisional, dan alat kesehatan serta industri pendukung seperti bahan baku, pemasaran secara online justru bertumbuh secara signifikan. 

Masyarakat utamanya kaum wanita membeli produk kosmetik dan produk lainnya melalui online shop. Dan belakangan ini, produk kosmetik dengan merek khas Indonesia bermunculan. Memang uji coba produk secara fisik tidak dapat dilakukan namun pelanggan lebih selektif.

Pasar domestik yang tadinya lebih dikuasai oleh produk buatan  Sariayu, Mustika Ratu, dan Viva Cosmetics—tambah ramai dengan kehadiran produk baru dengan merek Wardah, Inez Cosmetics, Emina, ESQA, BLP Beauty, Dear Me Beauty, Rollover Reaction, Luxcrime, Moko Moko, dan puluhan merek lainnya. 

Kusuma Ida Anjani yang juga bagian dari tim Wantimpres dan merupakan cucu pendiri Mustika Ratu itu menjelaskan, bahwa kosmetik Indonesia termasuk salah satu industri terbesar di dunia. 

Bahan baku kosmetik cukup tersedia di bumi Nusantara seperti dauh lidah buaya, bengkoang, sari madu, kunyit, sirih, dan masih banyak bahan baku yang alami dan bukan bahan kimia. Bahan alami itu memperkaya produk kecantikan dan kesehatan khas Indonesia.

Organisasi PPAK membawahi 790 perusahaan nasional dan 200 perusahaan masuk kategori UMKM. Kusuma menjelaskan meski Korea Selatan demikian massif memasuki pasar domestik, produsen  kosmetik khas Indonesia tidak gentar.

Kelebihan produk kosmetik dari negeri Ginseng itu, para produser memanfaatkan para artis yang membintangi film-film Korea untuk memprompsikan produk kosmetik. Sementara mesin dan teknologi yang digunakan untuk memproduksi kosmetik dan jamu di Indonesia berkualitas dunia.

“Mesin dan alat produksi komsetik di Indonesia bisa bersaing dengan pihak asing,” imbuh Kusuma yang pernah menangani pengembangan bisnis dan inovasi di perusahaan neneknya, Moeryati Soedibyo. 

Meski pihaknya belum pernah melakukan riset untuk mengetahui presentase kaum wantia dan pria yang menggunakan kosmetik, namun lanjut Kusuma, pelanggan (wanita dan pria) punya waktu lebih lama untuk melakukan eksperimen terhadap suatu produk yang akan digunakan.

Hal itu terjadi ketika pemerintah menerapkan work from home dan sebelum membeli, pelanggan mencari informasi  tentang suatu produk melalui media sosial. 

Produk kosmetik yang digunakan oleh para pelanggan bukan lagi sekadar menata rias tubuh. Perawatan rambut, kulit, dan semacamnya bertujuan untuk menambah kualitas kesehatan, kecantikan, keindahan tampilan, dan sebagainya.

Di sela jumpa pers secara virtual, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif,  Miftah Farid menuturkan pertumbuhan kosmetik naik 5,40 persen pada kuartal dua tahun 2022, sedangkan ekspor bertumbuh 18 persen dan alat kesehatan naik 14 persen pada tahun 2021. 

Farmasi naik 10,81 persen (2021). Demikian juga alat kesehatan yang  jumlah produsen alat       kesehatan dari 300 perusabhaan bertambah menjadi 800 perusahaan. 

Tahun 2021, pihak Kristamedia Exhibition menyelenggarakan pameran kosmetik dan alat kesehatan di saat pandemi belum pulih, namun pada Novernver 2021, lanjut  Daud Salim,  CEO Kristamedia Exhibition diizinkan untuk menyelenggarakan pameran secara fisik pada tahun 2022.

Pameran kecantikan ini berlangsung di Kemayoran, Jakarta pada  25-27 Agustus 2022 dengan 120 perusahaan, 30 perusahaan di antaranya adalah pelaku UMKM. Para peserta menampilkan berbagai kategori produk dan peralatan di bidang kecantikan dan kesehatan secara global. 

Misalnya produk perawatan kulit, make up, perawatan rambut, spa & wellness, produk farmasi & kedokteran, pengobatan tradisional, berbagai mesin produksi dan pengemasan produk dan alat menambah estetika penampilan tubuh.

Pengunjung dan peserta berpeluang langsung melakukan B2B dan mencari solusi terkait kebutuhan bisnis. Pameran Indo Beauty Expo-K Beauty & Indo Healthcare Expo 2022 ini diselenggarakan bersamaan dengan INA Shop Expo 2022 yaitu pameran Peralatan & Teknologi Ritel.

Daud D Salim mengklaim pihaknya menargetkan 5.000 orang yag mengunjungi pamerannya, apa lagi dengan kehadiran banyak wanita cantik yang melakukan demo dan presentasi kecantikan dengan tema Asian Master & Skineralism

Juga  brand presentation/Exclusive Model Interview oleh KINTEX, demo kecantikan hair style dan makeup trend persembahan TIARA KUSUMA, dan demo kecantikan oleh Kusuma Beauty Clinic dengan tema pesembahan Hydra Moist, Demo halal produk dan seminar oleh PPAK dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Pihak BPS melaporkan bahwa kosmetika termasuk sektor Industri Kimia, Farmasi dan obat traditional tumbuh 9,61 persen pada tahun 2021. Kebutuhan industri kosmetik meningkat yang ditandai jumlah perusahaan yang berjumlah 819 (2021) menjadi 913 industri (Juli, 2022) atau meningkat 20,6 persen. Peningkatan didominasi oleh UKM (83 persen).

Anda berpeluang menemui wanita-wanita cantik untuk berbisnis asalkan melakukan registrasi  melalui https://register.kristaonline.com/visitor/indobeautyexpo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *