Inspiration, MICE

Terapi RNA bagi Gagal Jantung, Penggunaannya Berbasis Science dan Teknologi

ShareMelakukan terapi RNA bagi gagal jantung yang digunakan berbasis science dan teknolgi yakni gabungan biomedicine. Penderita gagal jantung menempati posisi pertama di...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >

Melakukan terapi RNA bagi gagal jantung yang digunakan berbasis science dan teknolgi yakni gabungan biomedicine. Penderita gagal jantung menempati posisi pertama di Indonesia.

Untuk lebih memahami jalur pensinyalan molekuler pada jantung yang sehat dan sakit, para peneliti menganalisis miRNA non-coding dengan menggunakan alat PCR secara nyata atau real time. Cara ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi miRNA terkait penyakit seperti miRNA 132 dan gagal jantung. Terapi RNA bagi gagal jantung (Foto/©:  Fraunhofer ITEM/Ralf Mohr)

Penulis/editor: Rayendra L Toruan

mmINDUSTRI,co.id – Biomedis atau biomedicine merupakan program pendidikan multidisiplin yang mempelajari science dan teknologi guna penerapannya untuk memecahkan masalah atau gangguan kesehatan seperti penyakit gagal jantung,  menular, kanker,  paru ,dan sebagainya.

 

Contohnya asam ribonukleat atau ribonucleic acid—disingkat RNA yang berdampak dalam konteks program vaksinasi meski  potensi senyawa berbasis RNA masih jauh dari sepenuhnya untuk dimanfaatkan.

 

Dengan asam ribonukleat atau RNA hal itu memungkinkan pendekatan terapeutik dan sama sekali baru di bidang medis.

 

Asam ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA) adalah molekul yang mirip dengan Deoxyribonucleic acid (DNA) atau asam deoksiribonukleat yakni salah satu jenis asam nukleat yang memiliki kemampuan untuk meneruskan atau mewariskan sifat-sifat DNA.

 

Asam deoksiribonukleat (DNA) merupakan polimer-terdiri  dari dua rantai polinukleotida yang melilit satu sama lain guna membentuk heliks ganda yang membawa instruksi genetik: pengembangan, fungsi, pertumbuhan, dan reproduksi semua organisme seperti virus.

 

Keberadaan asam deoksiribonukleat terdapat dalam nukleoprotein yang membentuk inti sel.

 

Akan tetapi, tidak seperti DNA, asam ribonukleat atau RNA merupakan untai tunggal. Sebuah untai RNA memiliki tulang punggung yang terbuat dari—disebut gula bolak-balik (ribosa) dan gugus fosfat.

 

Pada setiap gula terdapat salah satu dari empat basa yang disebut  adenin (A), urasil (U), sitosin (C), dan  guanin (G).

 

Berbagai jenis RNA yang terdapat di dalam sel yaitu messenger RNA (mRNA), RNA ribosom (rRNA), dan transfer RNA (tRNA).

 

Beberapa RNA kecil ditemukan yang terlibat dalam pengaturan ekspresi gen.

 

RNA atau asam ribonukleat merupakan asam nukleat yang strukturnya mirip dengan DNA  meski tampak perbedaannya secara halus.

 

Sel menggunakan RNA untuk melakukan  sejumlah peran  yang saling berbeda, dan salah satunya disebut sebagai messenger RNA atau mRNA.

 

RNA atau mRNA inilah yang disebut sebagai molekul berisikan  informasi asam nukleat yang mentransfer informasi dari genom menjadi protein melalui translasi.

 

Bentuk lain dari RNA adalah tRNA atau RNA transfer—merupakan molekul RNA penyandi atau pemberi kode non-protein yang secara fisik membawa asam amino ke situs translasi sehingga memungkinkannya untuk dirakit atau dibentuk menjadi rantai protein dalam proses translasi.

 

Apa kaitan RNA dengan kesehatan manusia? Pertanyaan ini dijawab oleh Prof. Thomas Thum, Co-Institute Director  Fraunhofer Institute for Toxicology and Experimental Medicine ITEM.

 

Ia dan timnya  mengembangkan bentuk terapi RNA untuk mengobati gagal jantung, dan telah berhasil diuji bagi  pasien sebagai bagian dari uji klinis fase 1b.

 

Terapi RNA lain yang sedang dikembangkan untuk mengobati fibrosis paru dan bentuk lain dari fibrosis organ.

 

Untuk lebih memahami jalur pensinyalan molekuler pada jantung yang sehat dan sakit, para peneliti menganalisis miRNA non-coding dengan menggunakan PCR secara nyata.

 

PCR  atau Polymerase Chain Reaction merupakan alat laboratorium farmasi yang digunakan untuk memeriksa seseorang apakah tertular virus misalnya virus COVID-19.

 

Cara ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi miRNA terkait penyakit, seperti miRNA 132.

 

Banyak varian RNA dapat ditemukan di dalam tubuh. Jenis yang paling terkenal adalah messenger RNA (mRNA).

 

Strukturnya berisi kode yang berfungsi sebagai cetak biru untuk protein.

 

Beginilah cara mRNA dalam vaksin COVID-19 mengkode protein SARS-CoV-2, misalnya.

 

Selain mRNA, ada beberapa jenis RNA yang tidak mengkode protein.

 

Selama bertahun-tahun, bentuk RNA ini dianggap sebagai pembusukan dari RNA yang lebih panjang, atau dengan kata lain “sampah genetik”.

 

“Sejak lima belas tahun yang lalu, kamilah yang pertama di dunia yang menyelidiki apakah RNA non-coding benar-benar ‘sampah’. Kami menemukan molekul RNA ini melakukan tugas kontrol seluler yang penting,” tutur Prof. Thomas Thum, Director of the Institute for Molecular and Translational Therapeutic Strategies milik Hannover Medical School.

Baca: Cegah Pengerasan Jantung, Hambatlah Untaian Non-coding miRNA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *