Industrialisasi, Teknologi Informasi

Kerdipan Mata Toyota dan Mata Google

SharePabrikan mobil Eropa telah menandatangani memorandum dan membawa mobil seri produksi pertama ke fitur standar WLAN ITS-G5 pada pita 5.9GHz yang dipasarkan...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Pabrikan mobil Eropa telah menandatangani memorandum dan membawa mobil seri produksi pertama ke fitur standar WLAN ITS-G5 pada pita 5.9GHz yang dipasarkan sejak 2015. Bagaimana reaksi Toyota Motor Coorporation?

Toyota Motor Corporation mengembangkan kamera yang mampu mendeteksi gerakan kelopak atas dan bawah mata si penyetir dan menganalisisnya. (Sumber foto: http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/)
Toyota Motor Corporation mengembangkan kamera yang mampu mendeteksi gerakan kelopak atas dan bawah mata si penyetir dan menganalisisnya. (Sumber foto: http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/)

Bukan rahasia lagi, kendaraan telah siap menghadapi Teknologi Informasi (TI) modern walau layanan tambahan yang ditawarkan sebagian besar masih terbatas fungsinya. Contohnya pengaturan tempat duduk via smartphone atau menurunkan suspensi menggunakan aplikasi.

Pabrikan atau manufaktur mengirim sinyal jelas bahwa alat-alat itu  akan memperkenalkan komunikasi car-to-x pada poin tertentu segera. “Contohnya, pada acara tertutup simTD, Daimler mengumumkan ini akan jadi implementasi pada fungsi asisten pengendara yang diuji pertama kali dalam seri produksi kendaraan sebelum akhir 2013,” kata peneliti FOKUS Radusch.

Poin utamanya adalah komunikasi antarkendaraan dan infrastruktur lalu lintas menggunakan standar komunikasi mobile 4G/LTE. Sebelumnya, pabrikan mobil Eropa telah menandatangani memorandum—mereka berkeinginan untuk membawa mobil seri produksi pertama ke fitur standar WLAN ITS-G5 pada pita 5.9GHz ke pasaran tahun 2015 dan tahun-tahun berikutnya.

Para peneliti Fraunhofer juga mengerjakan topik di luar proyek simTD dan Josef Jiru dari Fraunhofer Institute for Embedded Systems and Communication Technologies ESK di Munich adalah salah satu dari mereka.

“Dalam grup kerja ‘Automotive Connectivity‘, kami mengerjakan platform perangkat lunak yang membuat fungsi asisten pengendara untuk komunikasi car-to-x dikembangkan dan diuji dengan cepat dan fleksibel.”

Toyota dan Google menawarkan teknologi

Sementara itu Alexander Kiening dan koleganya di Fraunhofer Institute for Applied and Integrated Security AISEC mengerjakan peningkatan standardisasi. Berbasis di Garching dekat Munich, para ilmuwan terlibat dalam pengerjaan standar keamanan untuk komunikasi car-to-x berbasis-WLAN.

Peta suatu kawasan buatan Google. (Sumber foto: https://play.google.com/)
Peta suatu kawasan buatan Google. (Sumber foto: https://play.google.com/)

Mereka juga menggunakan penemuan dari simTD pada keamanan WLAN untuk meningkatkan proteksi data ketika mobil berkomunikasi dengan infrastruktur lalu lintas. “Di sini, komunikasi wireless mobile lebih baik dari WLAN karena memiliki cakupan yang lebih baik,” penjelasan Kiening.

Perkembangan teknologi smartphone dan sistem infotainment semakin maju berdampak positif bagi dunia otomotif  khususnya mobil. Produsen mobil makin memerhatikan  pengemudi yang kurang berkonsentrasi saat mengemudi.

Salah satu bagian tubuh yang dapat dijadikan acuan untuk mengetahui konsentrasi pengemudi adalah mata. Toyota Motor Corporation mengembangkan kamera yang mampu mendeteksi gerakan kelopak atas dan bawah mata serta menganalisisnya. Seperti dikutip dari Autoblog, kamera itu terus memantau mata dan menghitung berapa kedipan yang dilakukan. Melalui analisis kedipan mata, teknologi ini mampu melihat apakah pengemudi mengantuk saat berkendara hingga memperhatikan jalanan atau tidak.

Menurut Toyota, teknologi yang mampu deteksi kondisi pengendara sebetulnya sudah ada, tetapi masih sedikit yang mampu memberikan hasil yang akurat, misalnya salah mendeteksi posisi mata yang sebenarnya. Dalam hal ini, Toyota mengaku telah memiliki solusinya.

Toyora tidak memberikan informasi spesifik bagaimana mereka menggunakan teknologi yang baru saja dipatenkan ini. Selain itu, pabrikan otomotif lain seperti General Motors dan Jaguar Land Rover dikabarkan memiliki teknologi serupa. Oleh karena itu, kemungkinan besar salah satu arena kompetisi di masa depan terletak pada alat deteksi semacam ini.

Bagaimana dengan Google? Google menawarkan Waze merupakan komunitas aplikasi berbasis lalu lintas dan navigasi yang diklaim terbesar di dunia. Mbah Google menasihati agar tiap pengendara sebaiknya bergabung dengan pengendara di sekitar saat kita mengendara untuk mendapatkan info lalu lintas dan bisa  membaginya kepada sesama komunitas.

Selain menghemat waktu, biaya bahan bakar, dan meningkatkan kualitas perjalan sehari-hari tentu mata Google membantu mengurai kemacetan lalu lintas yang tentu saja pelakukanya adalah para penghendara berdasarkan informasi. Google mengaktifkan apliokasinya lewat komunitas. (Bahan diolah dari The cair that looks round corners tulisan Tobias Steinhäuβer, Fraunhofer,  dan https://play.google.com/,  sumber lain).

[box type=”note”]

Simak TEKNOLOGI GPS (1)
Kemacetan di Jalan Menghadang, Ini Solusinya

[/box]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *