AGRI-FOREST TECH, Bio Teknologi

Kelola Industri dengan Prinsip Teknologi Rekayasa Biologis, Bagaimana Ahli Berperan?

ShareBagaimana cara kelola industri? Strategi prinsip teknologi rekayasa biologis berguna pada proses produksi  sektor pertanian, makanan, pakan, obat-obatan, nutraceuticals, bahan kimia, polimer,...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >
Teknologi Rekayasa Biologis

Bagaimana cara kelola industri? Strategi prinsip teknologi rekayasa biologis berguna pada proses produksi  sektor pertanian, makanan, pakan, obat-obatan, nutraceuticals, bahan kimia, polimer, dan kertas.  

Teknologi Rekayasa Biologis
Ilustrasi transformasi biologis yang terjadi di lingkugan manusia. Kelola industri dengan prinsip teknologi rekayasa biologis, bagaimana ahli berperan? (Foto/©: PopTika/shutterstock)

Peneliti ahli mengungkap keunikan proses teknologi rekayasa biologis dengan metode teknik fisik-kimia  antarmuka merupakan pengembangan di  lembaga Fraunhofer.

Dimulai dengan kimia dan fisika, bidang teknologi spektrum  Fraunhofer IGB telah memperluas pengembangannya sejak pertengahan tahun 1970-an—termasuk teknologi rekayasa bioproses.

Menurut situs csir.co.za teknologi rekayasa bioproses atau atau bioprocess-engineering merupakan  spesialisasi teknik kimia yang berkaitan dengan desain suatu produk dan pengembangan peralatan.

Teknologi rekayasa bioproses ini juga berguna dalam proses pembuatan produk-produk seperti pertanian, makanan, pakan, obat-obatan, nutraceuticals, bahan kimia, polimer, dan kertas dengan menggunakan bahan biologis dan pengolahan limbah.

Tim peneliti melanjutkan pengembangan bioteknologi molekuler sehingga lembaga Fraunhofer mampu menangani berbagai metode bioteknologi dan sistem biologis yang lebih luas.

Materi yang digunakan merupakan bahan yang terinspirasi dari bio dan penggunaan asam nukleat, enzim, dan virus hingga mikroorganisme dan garis sel manusia serta jaringan dan model organ.

Oleh karena konvergensi proses bioteknologi dengan metode fisik-kimia teknik antarmuka demikan unik bagi tim peneliti, memungkinkan lembaga Fraunhofer menggunakan pendekatan interdisipliner.

Tim ahli mampu mengubah prinsip-prinsip dari biologi menjadi aplikasi teknis yang berguna untuk mengembangkan proses bioteknologi dan bahan-bahan berbasis bio—sekaligus membangun rantai nilai bioinspir dan biointelijen yang dapat diterapkan di sektor industri yang berbeda.

Manusia selalu terinspirasi untuk menerapkan proses biologis, jauh sebelum sistem biologis yang sangat kompleks seperti organisme yang digunakan, dan menghasilkan bahan aktif protein, vitamin,  dan enzim serta pengidentifikasian pada proses sistem produksi.

Spektrum berkisar dari penggunaan proses fermentasi untuk mengawetkan makanan hingga imitasi dan aplikasi interaksi tanaman dengan menggunakan jamur dan ganggang  dalam sistem produksi.

Contohnya lumut dalam proses bioteknologi yang rumit untuk produksi bahan farmasi, bahan makanan, dan bahan kimia—berdasarkan bahan baku biogenik.

Salah satu tujuan pengetahuan biologi adalah untuk mengetahui disiplin inti dari ilmu kehidupan agar para peneliti dapat menyelidiki dan memahami prinsip-prinsip, struktur, dan sistem alam yang hidup serta  fungsinya.

Pemahaman proses biologis, terutama pada tingkat biologis molekuler, serta penemuan dan penerapan alat biologis molekuler baru memungkinkan.

Penggunaan teknologi rekayasa biologis bertujuan untuk mengetahui teknik bioproses klasik, transfer pengetahuan yang dapat diaplikasikan ke sektor industri—juga berguna bagi dunia kedokteran, perlindungan lingkungan, dan pertanian.

Penguasaan teknologi rekayasa biologis merupakan kontribusi penting untuk perlindungan mata pencaharian manusia dan pengembangan masyarakat lebih lanjut.

Jumlah penduduk dunia terus bertambah dibarengi perubahan iklim, terbentuknya hamparan pulau sampah plastik di lautan, dan terjadi proses  mikropolitan dalam air minum.

Umat manusia  menghadapi banyak tantangan dan keadaan itu (sebaiknya) mampu meningkatkan kesadaran akan prinsip-prinsip dasar dan hubungan ekologis planet (bumi).

Juga untuk kebutuhan agar mampu mengembangkan proses produksi yang ekologis dan berkelanjutan sebagai bagian dasar pembentukan kemakmuran manusia.

Contoh hasil adalah produksi yang menggunakan bahan baku netral CO2, dan terdegradasi melalui siklus bahan alami atau tersedia dalam bentuk siklus produksi baru melalui proses daur ulang dengan menggunakan teknologi inovatif.

Proses produksi lebih hemat bahan dan energi dalam siklus pemulihan bahan seperti pangan alami—hasil pertanian ramah lingkungan dan air minum bersih.

Teknologi rekayasa biologis berlaku untuk semua sebagai metode terapi baru—berbagai aspek bioteknologi memungkinkan solusi dan memungkinkan perubahan ke “biologis” ekonomi.

Peran tim peneliti dan ahli  Fraunhofer IGB demikian besar dan penting untuk membantu membentuk perubahan—merupakan masukan yang menginspirasi bagi para peneliti di Indonesia.

Mari kelola industri dengan prinsip teknologi rekayasa biologis, dan para ahli serta peneliti  berperan besar dalam menciptakan inovasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *