AUTO-TECH

Kekuatan Ban Karet Sintetis untuk Truk, Apa Kelemahan Karet Alam?

ShareGetah karet alam lebih ampuh dari kekuatan ban karet sintetis untuk truk namun lahan hutan karet semakin sempit. Kapasitas getah karet tidak...

Written by Jeremius Bawono · 1 min read >
Kekuatan Ban Karet Sintetis

Getah karet alam lebih ampuh dari kekuatan ban karet sintetis untuk truk namun lahan hutan karet semakin sempit. Kapasitas getah karet tidak sebanding dengan pertumbuhan industri otomortif.     

Kekuatan Ban Karet Sintetis
Dikutip dari Fraunhofer IAP/Till Budde gambar ini memperlihatkan pengetesan awal ban (kiti) yang dibuat semirip mungkin dengan karet alami. Karet sintetis yang disebut biomimetic BISYKA menunjukkan bahan ini lebih awet 30-50 persen dibandingkan ban karet alami. Ban raksasa (kanan) buatan West Lake yang pernah dipamerkan di Jakarta. Kekuatan ban karet sintetis untuk truk, apa kelemahan karet alam? (Foto/@: mmINDUSTRI.co.id/Rayendra L. Toruan)

Stok getah karet alam yang disadap dari dari pohon karet alam semakin terbatas. Sementara itu, industri otomotif terus berkembang.

Kita sudah lama mendengarkan tentang karet sintetis yang diproduksi relatif lebih mudah dan lebih massal. 

Akan tetapi, karet sintetis belum mampu menandingi pola pengikisan (karena pemakaian) dari  karet alami agar tepat dan baik digunakan misal untuk ban truk raksasa. 

Tim peneliti untuk kali pertama dalam sejarah otomotif khususnya ban truk raksasa, sebuah jenis karet sitentis  berhasil dikembangkan dengan perfoma pengikisannya dapat mencapai 30-50 persen lebih baik dibandingkan ban berbahan karet alam.

Kekuatan Ban Karet Sintetis

Pembuatan ban truk penuh dengan tantangan besar dan sulit. Truk pengangkut barang atau beban  yang menempuh jarak jauh dan berlangsung setiap hari, membutuhkan ban yang berkualitas prima. 

Jika kendaraan truk menempuh perjalanan jauh dan berulang-ulang, ban riskan terhadao kerusakan yang lebih dini yang berdampak terhadap peningkatan biaya operasional. 

Para produsen truk membuat guratan kawat ban mobil truk dari getah pohon karet yang hingga saat ini menunjukkan karakteristik abrasi (pengikisan) lebih baik dibanding karet sintetis.

Karet sintetis gantikan karet alami 

Akan tetapi, para pelaku industri otomotif belum mendapatkan karet sintetis yang mampu menandingi performa dan menggantikan karet alami, setidaknya untuk pembuatan ban truk raksasa. 

Sementara masalah lama belum dapat diatasi. Lahan hutan pohon karet alami semakin sempit di  berbagai negara—ini merupakan risiko besar dalam jangka panjang. 

Di Brazil misalnya, hutan asli pohon karet (Hevea brasiliensis), terancam punah karena hama jamur Microcyclus ulei yang mampu melenyapkan pohon-pohon karet dalam waktu relatif singat. 

Jika hama jamur ini menyebar sampai ke kawasan Asia—seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam—yang memiliki hutan karet alam maka suplai kebutuhan karet alam sesuai kebutuhan diprediksi akan terganggu. 

Ketersediaan karet alam dunia terancam lenyap yang disebabkan serangan hama. Para produsen otomotif harus mencari cara untuk memenuhi kebutuhan ban kendaraan. 

Kekuatan Ban Karet Sintetis untuk Truk

Kekhawatiran terhadap persediaan karet alam, memotivasi para peneliti di Fraunhofer Institutes for Applied Polymer Re-search IAP, for Microstructure of Materials and Systems IMWS, for Molecular Biology and Applied Ecology IME, for Mechanics of Materials IWM and for Silicate Research ISC untuk mengatasi masalah.

Tim peneliti berusaha mengoptimalisasi karakteristik karet sintetis agar kualitasnya setara dengan karet alami. 

Karet sintetis yang kami namai BISYKA merupakan singkatan dari (bahasa Jerman) yakni karet sintetis biomimetic–memiliki karakteristik superior dibandingkan karet alami,” kata Dr. Ulrich Wendler, pemimpin proyek di Fraunhofer Pilot Plant Center for Polymer Synthesis and Processing PAZ di daerah Schkopau, Jerman. 

Simak uraian lebih rinci tentang kekuatan ban karet sintetis untuk truk yang mengukapkan hasil penelitian para ahli.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *