Industrialisasi, Otomatisasi & Inovasi

Isense Plain Bearings Deteksi Keausan dan Kerusakan Mesin, igus® Siap Membantu

ShareTiap keausan dan kerusakan mesin mampu dideteksi alat isense plain bearings buatan igus® perusahaan yang bermarkas di Jerman. Untuk memudahkan para pelaku...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >
Keausan dan Kerusakan Mesin

Tiap keausan dan kerusakan mesin mampu dideteksi alat isense plain bearings buatan igus® perusahaan yang bermarkas di Jerman. Untuk memudahkan para pelaku industri yang menggunakan  alat forklift dan mesin pengemasan,  igus® meluncurkan katalog cerdas  baru-baru ini. Manfaatnya? 

Keausan dan Kerusakan Mesin
Bahan  isense plain bearing atau iglidur berguna untuk perawatan yang dapat diperkirakan khususnya untuk alat industri seperti  forklift dan mesin pengemasan. Bahan isense plain bearing dapat menginformasikan adanya keausan di dalam suatu mesin dan memperingatkannya  pada waktu yang tepat sebelum operasional mesin-mesin di pabrik dihentikan. (Foto/@: igus®  GmbH)

Apa manfaat isense plain bearings yang berbentuk bantalan dan berwarna polos itu? 

Deteksi Keausan dan Kerusakan Mesin

Menurut rilis igus®  GmbH peruasahaan yang markas utamanya di Cologne, Jerman, dan mempunyai kantor bisnis di 35 negara—termasuk Indonesia dan Singapura, bahan ini merupakan pemberi informasi yang penting. 

Informasi yang diberikan meliputi keausan dan kerusakan bahan logam seperti forklift dan mesin pengemasan. Informasi itu penting agar keausan dan kerusakan mesin dan alat industri segera diatasi hingga operasional mesin dan parik tidak terganggu. 

Artinya, alat indistri dan mesin yang aus dan rusak telah diperbaiki berkat deteksi yang dilakukan alat isense plain bearings yang memiliki lima bahan iglidur untuk perawatan yang telah diprediksi.

Prototipe iglidur yang diluncurkan pada penyelenggaraan Hannover Messe 2019 itu terus dikembangkan oleh para ahli  igus®. Bahan itu sekarang dikenal melalui seri isense plain bearing dengan lima  iglidur yang digunakan untuk membantu perawatan mesin.

Para pemain di sektor industri makanan, mesin tekstil, forklifts yakni mesin konstruksi sangat terbantu dengan adanya isense plain bearing yang disebut oleh manajemen igus® sebagai alat yang cerdas.

Para pelaku industri  memiliki solusi yang andal khususnya  untuk aplikasi yang berusia lama. Uniknya mesin tidak membutuhkan bahan pelumas—sehingga lebih irit biaya karena menginformasikan adanya keausan yang melekat pada peralatan seperti mesin. 

Sekadar catatan, bahwa benda logam yang mekekat pada peralatan seperti forklifts dan mesin (misalnya mesin kemasan) mudah mengalami keausan atau rusak secara signigikan. Keuasan atau kerusakan itu disebabkan kandungan air, udara, dan mengalami kepanasan yang sangat tinggi. 

Oleh sebab itu, mesin dan alat industri harus dirawat secara teratur dan baik dan dalam hal ini, perusahaan igus® siap membantu sesuai rencana dan pada waktu yang tepat. Mesin dan  sistem yang gagal berfungsi dapat dicegah berkat bantuan isense plain bearing

Bagian yang tahan terhadap aus dan rusak adalah plain bearing yang mampu bertahan terhadap beban ekstrem atau panas yang terjadi di mesin atau di beberapa bagian pabrik. Ingat, jika satu saja bearing atau mesin mengalami kegagalan fungsi, bakal timbul masalah serius yang merugikan. 

Berkat studi yang dilakukan oleh peneliti di igus®, hasilnya berupa plain bearing cerdas dan prinsip kerjanya adalah: teknologi yang terintegrasi pada bearing dapat mendeteksi keausan lebih dini, dan memberikan tanda peringatan atau warning tepat waktu.

Dengan demikian, operator mesin atau pengelola alat produksi di suatu  pabrik segera melakukan perbaikan mesin atu alat yang aus atau rusak—jangan sampai melewati batas keausan. 

Perawatan yang dapat direncanakan lebih dini berdampak terhadap efisiensi. Misalnya, tidak perlu melakukan penggantian mesin atau komponen peralatan sehingga tidak terjadi kegagalan produksi atau operasional. 

Bagaimana igus® membuktikan hasil studi mereka? 

Manajemen igus® melakukan banyak rangkaian uji coba di laboratorium internal perusahaan igus® yang menempati area seluas 3.800 m2

igus® juga mengembangkan variasi standar isense yang pertama untuk iglidur plain bearing dan samasekali mesin tidak perlu diolehsi dengan pelumas atau oli. 

“Katalog yang kami buat mencakup lima material yang meliputi sebagian besar aplikasi yang mengalami tekanan tinggi,” tandas Stefan Loockmann-Rittich, Manajer Divisi  iglidur Plain Bearing Technology perusahaan igus®. 

Keausan dan Kerusakan Mesin
Produk isense (Foto/@: igus® GmbH)

Contohnya, bahan iglidur A180 yang sesuai dengan standar-FDA dirancang bagi pelaku industri makanan. Sementara  iglidur Q2E khusus alat berat seperti mesin konstruksi dan teknik pertanian, pada semua rounder dengan bahan iglidur G.\

Proses kerja ketahanan iglidur J seperti halnya iglidur P210 merupakan spesialis aplikasi pivoting dan rolling. Perusahaan igus®  menawarkan semua plain bearing cerdas dengan tiga dimensi (3D) yang  tiap diameter yakni bagian dalam berukuran 20, 30 dan 40 milimeter. 

Ukuran dan bahan selanjutnya biasanya mengikuti ukuran diameter bagian dalam. 

Dan untuk menghubungkan isense plain bearing, igus®  memiliki empat kabel yang dapat disesuaikan dengan daya tahan terhadap minyak dan jaket luar PUR yang tahan media—4 ukuran yakni panjang yang standar 1-10 meter. 

Pengguna memiliki pilihan dari antara dua jenis konektor. Sensor data yang diukur dapat diintegrasikan mesin dan alat operator ke dalam sistem mereka dengan berbagai cara. 

igus®  menawarkan 3 unit pembaca dan untuk tujuan in maka pengguna dapat membaca semua point-plug-in secara manual atau menginstal unit kontrol dengan menampilkan simbol warna merah/hijau pada mesin yang menginformasikan kondisi plain bearing

Kemungkinan lainnya adalah koneksi ke icom.plus. Untuk tujuan ini modul radio mengirimkan sensor data melalui transmisi nirkabel (Wi-Fi) ke modul komunikasi. 

Dari sini, integrasi data berbasis Internet of Things (IoT), sistem cloud dan jaringan pelanggan dimungkinkan berdasarkan penggunaan kabek yang terikat. 

“Para pelanggan membaca data dengan cara yang paling cocok dan leluasa bagi mereka,” urai  Stefan Loockmann-Rittich.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *