Industrialisasi, Otomatisasi & Inovasi

ITB Terima Hibah Teknologi Sistem Otomasi Gardu Induk dari Siemens

SharePihak ITB Terima hibah teknologi sistem otomasi gardu induk dari PT Siemens Indonesia. Para mahasiswa dan lulusan ITB  berkesempatan mendalami teknologi otomasi...

Written by Marinus L Toruan · 1 min read >
Teknologi Sistem Otomasi

Pihak ITB Terima hibah teknologi sistem otomasi gardu induk dari PT Siemens Indonesia. Para mahasiswa dan lulusan ITB  berkesempatan mendalami teknologi otomasi gardu induk dan pengetahuan dasar tentang teknologi Smart Grid

Teknologi Sistem Otomasi
Kepala Laboratorium Sistem Tenaga dan Distribusi Elektrik, STEI-ITB, Dr. Nanang Hariyanto melakukan secara langsung sesi demo teknis peralatan Sistem Otomasi dan Perlindungan Gardu Induk dari Siemens di Institut Teknologi Bandung (ITB) belum lama ini. (Foto/@: PT Siemens Indonesia)

Siemens Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) melanjutkan kemitraan bersama belum lama ini yang ditandai dengan penghibahan berupa peralatan sistem otomasi dan perlindungan gardu induk dari Siemens senilai (komersial) Rp290 juta kepada ITB. 

Sebagai bagian dari hibah, sistem otomasi dan perlindungan gardu induk itu ditempatkan di Laboratorium Sistem Tenaga dan Distribusi Elektrik milik ITB.

Hibah dalam bentuk teknologi itu menambah hibah serupa dalam bentuk perangkat lunak, Siemens Power System Planning dan Simulation Software PSS®E dan PSS®SINCAL yang diserahkan Siemens kepada ITB pada November 2017.

Bantuan itu tentu bermanfaat bagi ratusan orang mahasiswa yang menekuni program Teknik Elektro di ITB.

“Siemens Indonesia memberikan mahasiswa ITB  akses ke peralatan teknis dan perangkat lunak mutakhir yang dapat menjadikan para mahasiswa semakin berpotensi dan menarik bagi calon pemberi kerja,” ungkap Dr. Tutun Juhana, Dekan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB (STEI-ITB). 

“Hubungan erat antara industri dan akademisi sangat penting dan bermanfaat bagi kedua belah pihak. STEI-ITB memiliki lebih dari 130 anggota fakultas dengan berbagai keahlian di bidang teknik tenaga listrik, komunikasi, kontrol dan otomasi, dan informatika,” tandas Dr. Tutun Juhana.

Tutun Juhana menambahkan, pihaknya mempersiapkan para mahasiswa dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Utuk itu, ITB berterima kasih kepada Siemens Indonesia atas hibahnya dan berharap akan melanjutkan kemitraan pada waktu-waktu selanjutnya. 

Sistem Otomasi dan Perlindungan Gardu Induk, yang terdiri dari ke perangkat perlindungan SIPROTEC 5 dan Reyrolle serta sistem otomatisasi gardu induk SICAM PAS, akan ditempatkan di Laboratorium Sistem Tenaga dan Distribusi Elektrik. (Foto/@: PT Siemens Indonesia)
Sistem Otomasi dan Perlindungan Gardu Induk, yang terdiri dari ke perangkat perlindungan SIPROTEC 5 dan Reyrolle serta sistem otomatisasi gardu induk SICAM PAS, akan ditempatkan di Laboratorium Sistem Tenaga dan Distribusi Elektrik. (Foto/@: PT Siemens Indonesia)

Hibah sistem otomasi dan perlindungan gardu induk ini dimaksudkan untuk lebih mempersiapkan mahasiswa dan lulusan untuk pasar otomasi gardu induk yang kompleks dan kompetitif dan pada saat yang sama membangun pengetahuan dasar yang kuat untuk mempelajari teknologi Smart Grid

Mahasiswa ITB berpeluang memiliki akses ke perangkat perlindungan SIPROTEC 5 dan Reyrolle serta sistem otomatisasi gardu induk SICAM PAS

Dengan adanya peralatan dan perangkat lunak di laboratorium, mahasiswa dapat melakukan simulasi pengoperasian gardu induk secara nyata dan mendeteksi serta mencegah terjadinya gangguan pada sistem kelistrikan.

“Dedikasi ITB pada teknologi dan inovasi menjadikannya sebagai universitas penerima yang ideal untuk hibah barang berupa peralatan dan perangkat lunak. Kami ingin memberikan mahasiswa mulai program pendidikan sarjana,” tandas Prakash Chandran, Presiden Direktur dan CEO Siemens Indonesia.

Kemudian  pascasarjana, doktor serta Sekolah Teknik Elektro, dan Informatika ITB (STEI-ITB) peralatan yang mereka butuhkan untuk mengatasi tantangan saat ini dan masa depan terutama dalam sistem otomasi dan perlindungan gardu induk, lanjut Prakash Chandran.

Siemens hadir di Indonesia selama 165 tahun. Saat ini, Siemens beroperasi dengan tiga fasilitas manufaktur dan menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 1.000 orang. Prakash Chandran menandaskan pihak Siemens Indonesia terus meningkatkan kontribusi perusahaan di Indonesia dan menjadi trendsetter tidak hanya dalam penyediaan teknologi,  tetapi juga membangun fasilitas manufaktur lokal dan sumber daya manusia Indonesia selama bertahun-tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *