Bagaimana internet kuantum meningkatkan industri? Para ilmuwan Fraunhofer dan QuTech bekerja sama untuk membangun kedaulatan sekaligus mematahkan dominasi Amerika Serikat dan China.
Penulis/editor: Rayendra L Toruan
mmINDUSTRI.co.id – Beberapa negara di Uni Eropa tidak mau didominasi oleh Amerika Serikat dan China di bidang internet kunatum.
Oleh sebab itu, para ilmuwan di Fraunhofer-Gesellschaft dan pusat penelitian di Belanda yang disebut QuTech—yakni kolaborasi TU Delft dan TNO–sepakat bergabung di bidang komunikasi kuantum dan jaringan informasi kuantum.
Tim ilmuwan memposisikan diri sebagai organisasi terkemuka untuk pengembangan dan transfer teknologi kuantum untuk memperkuat kekuatan teknologi inovasi di Eropa, dan membuka jalan untuk implementasi internet kuantum.
Para mitra menandatangani nota kesepahaman untuk kerja sama erat yang dituangkan dalam surat kerja sama dan ditandatangani belum lama ini.
Dalam kemitraan strategis jangka panjang, Fraunhofer-Gesellschaft dan QuTech bekerja sama secara struktural dalam pengembangan dan transfer pengetahuan internet kuantum.
Kerja sama itu bertujuan untuk memulai dan mempromosikan kolaborasi ilmiah yang lebih luas. Mereka meluncurkan prototipe dan testbeds baru dengan membuat penggunaan bersama yang lebih baik dari pengetahuan dalam penelitian berorientasi aplikasi dan transfer ke industri.
”Untuk memastikan komunikasi andal dan aman dengan tujuan untuk memperkuat kedaulatan Eropa di bidang teknologi kuantum. Kami berkomitmen pada tujuan membangun jaringan kuantum multinasional di Uni Eropa,” jelas Paul de Krom, Chief Executive Officer TNO.
Jaringan yang dibangun akan tersedia untuk industri dan sains sebagai tempat uji coba untuk mengembangkan produk dan aplikasi baru, juga untuk membuka potensi penuh komputasi kuantum yang terdistribusi dengan baik.
Untuk tujuan ini, para ilmuwan bersama-sama menetapkan standar teknologi dan antarmuka di bidang komunikasi kuantum, jaringan informasi kuantum, dan berkontribusi secara terkoordinasi untuk pengaturan agenda Eropa di bidang ini.
Misalnya, QuTech dan Fraunhofer sepakat untuk berkolaborasi dalam penyebaran kunci jaringan kuantum kompleks atau quantum key distribution (QKD) di seluruh perbatasan atau di sekitar hub di Jerman dan Belanda.
Mereka juga akan berkolaborasi untuk mengembangkan solusi fotonik terintegrasi untuk jaringan tersebut yang dinamai jaringan kuantum Pan-Eropa.
”Untuk menjadi pemimpin dunia dalam penerapan dan penerapan teknologi kuantum baru dan untuk tetap kompetitif melawan kekuatan pasar Amerika Serikat dan China, kita memerlukan upaya bersama lintas antarnegara yang besar dari sains, industri, dan masyarakat Eropa,” pendapat Prof. Reimund Neugebauer, Presiden Fraunhofer-Gesellschaft.
Di masa depan, banyak tantangan dan peluang kerja sama yang dapat diciptakan. Misalnya, tender lebih lanjut untuk infrastruktur komunikasi kuantum Eropa dalam jaringan kuantum lintas batas diharapkan dapat memperkuat kepemimpinan dan kedaulatan Eropa pada teknologi penting ini.
“Infrastruktur kolaborasi ini memerlukan strategi lintas batas antarnegara dan aktor terkemuka untuk pengembangan berbagai teknologi dan pemahaman yang jelas tentang posisi, peran, dan kepentingan yang berbeda,” jelas Dr. Kees Eijkel, Direktur Pengembangan Bisnis QuTech.
Bagaimana menggabungkan semangat inventif dan kewirausahaan?
Sejak tahun 2019, Institut Fraunhofer untuk Teknologi Laser ILT dan QuTech bekerja sama erat sebagai bagian dari proyek ICON, dan program Fraunhofer dengan mitra internasional yang mengembangkan komponen optik untuk komunikasi dan informasi kuantum.
Manfaat dari kolaborasi yang bermanfaat telah tercermin dalam arsitektur konverter frekuensi kuantum (QFC) yang baru-baru ini ditunjukkan oleh Fraunhofer ILT dengan kinerja rekor dalam hal noise rendah dan rasio signal-to-noise yang ditingkatkan.
Dengan nota kesepahaman, perjanjian kerja sama sebelumnya kini diperluas dan ditempatkan pada basis yang lebih luas dengan seluruh keahlian Fraunhofer-Gesellschaft.
Selain itu, kedua pihak berencana untuk memasang node kuantum Jerman pertama dari jaringan kuantum transnasional di Fraunhofer ILT sebagai perpanjangan dan testbed, dan sebagai batu loncatan untuk pendekatan Eropa ke internet kuantum berbasis keterjeratan.
Dasar untuk ini adalah teknologi QuTech serta teknologi Fraunhofer ILT QFC.
“Kerja sama lintas negara yang erat merupakan blok bangunan penting untuk pengembangan bersama ekosistem inovasi untuk teknologi kuantum, untuk transfer teknologi dan – bekerja sama dengan RWTH Aachen University–transfer bakat ke industri untuk memperkuat daya saing Eropa di pasar global,” simpul Prof. Constantin Häfner, Direktur Fraunhofer ILT.
Sistem komunikasi kuantum lebih aman disbanding jaringan biasa, karena mampu mengandalkan sifat kuantum foton, daripada kode komputer yang dapat dipecahkan.
Sementara ilmuwan bernama Jian-Wei Pan dari Universitas Sains dan Teknologi China, berharap bahwa jaringan kuantum global dapat eksis pada tahun 2030—artinya internet kuantum beberapa tahun lagi akan terwujus—jika semuanya tercapai dengan baik.
Simak penjelasan, What Would a Quantum Internet Look Like? Dari video milik Seeker. Selengkapnya di https://www.youtube.com/watch?v=m8fi0fODVDw
Hasil Ekspor Batubara Minim Devisa, Lebih Besar Nilai dari Karbon Baru 