AUTO-TECH, Engineering

Digitilalisasi dan Inovasi di Astra Daihatshu Motor, Capai Produk ke-7 Juta

SharePenerapan digitalisasi dan inovasi tingkatkan kualitas produk PT Astra Daihatshu Motor. Sedangkan penggunaan mesin CNC menghasilkan produk yang high precision. Apa peran...

Written by Jeremius Bawono · 2 min read >
Inovasi di Astra

Penerapan digitalisasi dan inovasi tingkatkan kualitas produk PT Astra Daihatshu Motor. Sedangkan penggunaan mesin CNC menghasilkan produk yang high precision. Apa peran robotoc sealer?

Inovasi di Astra
Perakitan kendaraan di pabrik mobil Daihatsu. Digitilalisasi dan inovasi di Astra Daihatshu Motor (Foto/@: PT Astra International)

Penulis: Jeremius Bawono    Editor: Marinus L. Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Penerapan digitalisasi, teknologi inovasi, dan robotisasi di industri otomotif seperti PT Astra Daihatsu Motor mampu memperkuat daya tahan bisnis anak usaha PT Astra International Tbk itu terhadap benturan badai #Viruscorona.

Hal itu diungkapkan oleh Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra kepada para jurnalis melalui jumpa pers secara virtual beberapa waktu lalu. 

Amelia Tjandra yang merangkap Corporate Planning & Communications Director  itu menjelaskan, bahwa jajarannya mampu bertahan menghadapi gempuran pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak Maret 2020. 

Kontribusi Daihatsu mampu mencapai 40 persen dalam 5 tahun terakhir (2017-2021) dari wholesales pasar mobil domestik di Indonesia.

Bahkan kinerja bisnis PT Astra Daihatsu Motor justru meningkat yang ditandai produksi ke-7 juta yang dicapai pada Juli 2021—meski ini merupakan program 2019 yang direncanakan tercapai pada tahun 2020. 

Akan tetapi, tebaran gelombang pandemi COVID-19 sungguh terasa di berbagai lini kehidupan. Pencapaian produksi yang ke-7 juta unit itu menandai  tonggak sejarah baru bagi perusahaan yang beroperasi sejak 43 tahun silam.

Menyimak perjalanan roda bisnis PT Astra Daihatsu Motor yang mulai memproduksi kendaraan roda empat secara utuh pada tahun 1978,  cukup menarik. 

Jumlah produksi yang tercapai satu juta unit kendaraan tercapai selama 27 tahun kemudian, perjalanan yang cukup panjang. “Produksi satu juta unit baru tercapai pada tahun 2005,” tutur Amelia Tandra.

Lima tahun kemudian, perusahaan ini menorehkan sejarah baru dengan 2 juta unit yang diperoleh pada pada tahun 2010. Meski semakin banyak pesaing di Indonesia, tiga tahun kemudian, PT Astra Daihatsu Motor merayakan produksi  yang ke-3 juta unit  pada tahun 2013.  

Roda bisnis PT Astra Daihatsu Motor semakin meluncur dengan pencapaian produksi sebanyak 4 juta unit dan 5 juta unit yang masing-masing dibukukan pada tahun 2015 dan 2017. Dan dua tahun kemudian yakni 2019, perusahaan ini mencatat produksi yang ke- 6 juta unit tahun 2019.

Sebetulnya,  manajemen PT Astra Daihatsu Motor merencanakan pencapaian produksi ke-7 juta unit pada tahun 2020, namun terhambat gegara gempuran COVID-19 yang ditandai dengan aturan pembatasan kegiatan bermasyarakat dan berbisnis. 

“Kami baru berhasil mencapai produksi yang ke-7 juta unit,” imbuh Amelia Tjandra, Marketing Director and Corporate Planning and Communication Director PT Astra Daihatsu Motor yang products line upnya seperti, XENIA, TERIOS, SIGRA, AYLA, GRANMAX, LUXIO, ROCKY, dan SIRION.

Selanjutnya, AVANZA, RUSH, CALYA, RAIZE, AGYA, TOWN ACE, LITE ACE, dan BONGO. Mobil keluaran PT Astra Daihatsu Motor yang diproses dengan dukungan fasilitas di Sunter (Jakarta) seperti press plant, vehicle logistic, part  center, pabrik perakitan, dan part center

Sedangkan pabrik berlokasi di Karawang dengan dukungan engine plant, casting plant, R&D center, dan test course.  Kedua fasilitas perakitan kendaraan itu terintegrasi secara modern dan mampu mencapai kapasitas produksi sampai 530.000 unit per tahun.

Pencapaian itu berkat penerapan teknologi inovasi di pabrik—terutama di masa pandemi yang merupakan upaya pemenuhan kebutuhan pasar dengan standar kualitas dunia.

Manajemen PT Astra Daihatsu Motor mampu beradaptasi terhadap ketentuan pemerintah yang menerapkan PPKM. 

Untuk menyesuaikan cara produksi terhadap ketentuan protokol kesehatan, Amelia Tjandra menjelaskan pihaknya menerapkan digitalisasi, teknologi inovasi, dan penambahan penggunaan robot di pabrik perakitan sehingga output produk (mobil) yang dihasilkan tetap berkualitas dunia.

“Inovasi yang kami lakukan dengan menerapkan teknologi terbaru untuk meningkatkan kualitas produk,” ujar Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor itu.

Menurut Amelia Tjandra, penerapan digitalisasi mencapai control system 100 persen sesuai era industri 4.0 agar semua kegiatan operasional terkontrol dengan sistem yang telah ditetapkan.

Amelia Tjandra  mencontohkan penerapan control system secara integrated order, receiving system, smart warehousing, dan menggunakan GPS delivery tracker

Demikian juga penggunaan sistem robotic welding yang telah mencapai 90 persen dengan perluasan  peran robot—utamanya pada proses welding di area yang sangat sulit dikerjakan oleh manusia.

Selanjutnya, Amelia Tjandra menuturkan bahwa pabriknya telah mengoperasikan mesin kelas dunia misalnya 5 axis CNC Machine yang belum tentu digunakan oleh pabrikan otomotif lainnya. 

Mesin canggih itu mampu mencapai high precision. Di pabrik PT Astra Daihatsu Motor juga diterapkan auto vehicle transfer untuk meminimalkan (kemungkinan) kecelakaan. 

Sedangkan penggunaan advance robotic sealer bertujuan untuk meminimalisasi kesalahan yang dilakukan oleh manusia. Penggunaan robot pada umumnya dilakukan di sektor yang memerlukan ketelitian dan keakuratan yang sangat tinggi. 

Apa itu robotic sealer? Diksi yang digunakan untuk robotic sealer di Indonesia adalah robot penyegel. Mesin ini  memiliki teknologi penanganan cairan tambahan yang terintegrasi ke dalam robot yang membedakannya dari semua robot industri standar lainnya. 

Robot penyegel dibuat dengan banyak konfigurasi lengan agar dengan mudah beradaptasi dan mengakses area yang sulit dijangkau dari area  yang disasar.

Robot penyegel atau robotic sealer tidak terpengaruh mood bekerja seperti manusia yang dapat ngantuk atau lalai bekerja karena sedang mabuk jatuh cinta, demikian  Amelia Tjandra memaparkan dengan nada seloroh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *