Agenda, Photo Stories

Indometal 2018 – Indonesia Siap Produksi 10 juta Ton Baja

ShareIndonesia siap produksi 10 juta ton baja pada tahun 2025. Baja merupakan mother of industry dan ini fokus pemerintah untuk kemandirian Indonesia....

Written by Rayendra L. Toruan · 1 min read >
Indometal 2018 - Indonesia Siap Produksi 10 juta Ton Baja

Indonesia siap produksi 10 juta ton baja pada tahun 2025. Baja merupakan mother of industry dan ini fokus pemerintah untuk kemandirian Indonesia.  Apa yang digelar di Indometal 2018?

Pembangunan infrastruktur yang demikian massif  berdampak luas terhadap industri nasional seperti sektor baja dan industri pendukungnya.

Indonesia memilki klaster industri baja di Cilegon, Banten. Pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan industri dalam negeri—tanpa impor—hingga mampu memroduksi 10 juta ton baja pada tahun 2025.

Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan pernah menjelaskan, bahwa industri baja sebagai salah satu prioritas yang tengah pemerintah  kembangkan.

Sektor baja merupakan  mother of industry karena produknya merupakan bahan baku utama bagi kegiatan sektor industri lainnya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa peningkatan penggunaan produk baja di Indonesia kian optimal—sejak perencanaan pembangunan, pemeliharaan, dan pelaksanaan infrastruktur.

Basuki menjelaskan peningkatan penggunaan baja pada saat meluncurkan Katalog Produk Baja Ringan Konstruksi 2018 di Kementerian PUPR, Jakarta, belum lama ini.

Pembangunan infrastruktur  membutuhkan material  seperti baja yang digunakan untuk konstruksi beton pracetak, juga semen, pasir, dan bahan pendukung lainya.

Menteri Basuki menjelaskan penggunaan baja terus ditingkatkan sesuasi pembangunan infrastruktur layang seperti jalan tol layang (elevated)  hingga jembatan gantung.

“Kemudian pembangunan jalan tol Yogya-Solo Elevated Toll 60 kilometer atau Bandung Intra Urban Toll Road bisa didesain menggunakan konstruksi baja,” demikian penjelasan Basuki secara tertulis dikirimkan kepada Kompas.com

Sementara itu, PT Krakatau Steel Tbk. (KS),  dan perusahaan baja Korea, Posco bekerja sama membangun klaster untuk mendukung produksi hingga 10 juta ton baja di Cilegon,  Banten.

Kawasan industri Krakatau Steel di Cilegon dioperasikan industri baja terpadu, yakni PT KS dan PT Krakatau Posco (perusahaan patungan PT KS dan Posco)—termasuk infrastruktur pendukung seperti pembangkit kelistrikan, air baku industri,  dan pelabuhan curah terdalam di Indonesia.

Total kapasitas produksi PT KS  dan PT Krakatau Posco mencapai 4,5 juta ton, dan akan ditingkatkan setelah pabrik HSM#2 berkapasitas 1,5 juta ton beroperasi pada akhir tahun 2019—total produksi  akan mencapai 6 juta ton.

Penyelenggaraan INDOMETAL  (International Metal Steel Trade Fair for Southeast Asia) yang berlangsung di Kemayoran, Jakarta, 17 – 19 Oktober 2018, tentunya menginformasikan beragam teknologi dan produk pendukung yang dapat digunakan oleh pelaku sektor industri baja dan pendukungnya.

Beberapa perusahaan peserta antar lain, PT Akbar Budi Sakti,    Cometto Spa, Ask Chemical GmbH, Digital Prima Imaging, Dr Revotek, Baralogam Multijaya, Caprefindo, Chs-Asia Co.Ltd., Electrotherm dari India, Hitachi Technologies, Foseco Indonesia, Exim & MFR Enterprise, dan Greenplus Indonesia.

Juga Harbison Walker International, Icha Engineering, Itokoh Ceperindo, Makmur Meta Graha Dinamika, Merak Magnesiumindo Industri, Metalurgi Mitra Abadi, Nuova Carpenteria Odolese Srl.

Tak ketinggalan Qes Group, Sonha Ssp Vietnam Sole Member, Stainless Steel Primavalve Majubersama, Sentosa Metalurgi Indomas, Sinto Indonesia, Tav Vacuum Furnances Spa, Swif Asia dan sebagainya.

Sementara itu, Kementerian Perekonomian dan Teknologi Federal Jerman (BMWi) dan Asosiasi Pameran Perdagangan Industri Jerman (AUMA) mengikutsertakan 12 perusahaan untuk mempresentasikan mesin-mesin dan teknologi unggulan kepada para pelaku industri metal di Asia Tenggara khususnya Indonesia.

VDMA Metalurgi  salah satu asosiasi yang ikut berpameran mendukung para peserta yang menempati pavilun Jerman di hal D1.

Simak beberapa informasi perusahaan yang dihimpun oleh industry digital media berupa photo stories.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *