Industrial Process, WATER-TECH

Gradiant Garap 5 Proyek di Indonesia dan Vietnam, Model Bisnis DBOOM

SharePerusahaan Gradiant garap 5 proyek di Indonesia dan Vietnam.  K Sadanand dan Thai Nam Nguyen ditugaskan  untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis di Indonesia...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >

Perusahaan Gradiant garap 5 proyek di Indonesia dan Vietnam.  K Sadanand dan Thai Nam Nguyen ditugaskan  untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis di Indonesia dan Vietnam—gunakan model bisnis DBOOM.  

Proyek yang disebut delivery models for design, build, own, and/or operate & maintain (DBOOM) merupakan model bisnis yang ditawarkan kepada investor untuk merancang, membiayai, membangun, memiliki dan atau mengoperasikan/memelihara (DBOOM) dalam kurun waktu tertentu misalnya 25 tahun. Proyek model DBOOM merupakan salah satu alternatif yang  digarap oleh Gradiant perusahaan pengolah air dan  air limbah. Gradiant garap 5 proyek di Indonesia dan Vietnam (Foto/@: Gradiant)

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Proyek DBOOM meski bukan model bisnis baru namun terus berkembang di Indonesia. Pemerintah menyerahkan sepenuhnya suatu proyek untuk dikerjakan oleh pihak swasta. 

Seperti pengelolaan dan pembangunan beberapa ruas  jalan tol di Indonesia atau bandara, pihak swasta yang membangun infrastruktur yang lahannya telah dibebaskan oleh pemetintah. 

Sesuai kesepakatan bersama, selama jalan tol itu dikelola oleh pihak swasta maka biaya pemeliharaan ditanggung oleh swasta. Demikian juga keuntungan yang diperoleh, pihak swastalah mengantonginya agar investasinya kembali atau return on investment dan mendapatkan margin—di luar pajak.    

Model bisnis itu dinamai delivery models for design, build, own, and/or operate & maintain (DBOOM) seperti telah diterapkan oleh Gradiant perusahaan penyedia solusi pengolahan air dan limbah air.

Sebagai pengembang proyek yang menggunakan Clean Tech, Gradiant mendapatkan lima proyek model DBOOM yang berlokasi di Indonesia dan Vietnam. 

Rilis Gradiant yang bermarkas utama di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, tidak merinci berapa jumlah dan nilai proyek yang berlokasi di Indonesia dan Vietnam. Gradiant hanya menyebut lima proyek berlokasi di Indonesia dan Vietnam.

Sebagai penyedia solusi pengolahan air end-to-end melalui penggunaan serangkaian teknologi untuk mengolah air dan  limbah yang berasal dari pelaku industri atau dari kota, menggunakan jasa Gradiant. 

Kelima proyek itu  memiliki kapasitas produksi sebesar 40.000 meter kubik per hari. Guna memperlancar proyek-poryek itu, manajemen pusat Gradiant menunjuk Thai Nam Nguyen sebagai Managing Director Gradiant  Vietnam.

Sementata Gradiant Indonesia dipercaayakan kepada  K Sadanand. Penunjukan dua pemimpin baru itu mengindikasikan pertumbuhan dan prioritas investasi Gradiant di kawasan industri Asia Pasifik yang berkembang pesat.

Sedangkan penetapan K Sadanand sebagai orang nomor satu di Gradiant Indonesia berkat pengalamannya lebih dari 35 tahun di industri air, dan kemampuan menangani potensi  pasar Indonesia lebih dari 10 tahun.

Ia pernah bekerja di perusahaan terkemuka seperti Solenis, Nalco Water, GE Water, Fichtner, dan Ion Exchange. 

Sedangkan Thai Nam Nguyen menimba pengalaman  25 tahun dari industri pengolahan air dan limbah. Ia berperan sebagai perwakilan negara, bos proyek, dan pengembang bisnis untuk perusahaan multinasional terkemuka seperti Veolia Water Solutions.

“Pelanggan mengadopsi solusi khusus dan lengkap buatan kami yang diakui secara signifikan untuk  mengurangi biaya dan menyederhanakan pengelolaan operasi pengolahan air dan limbah pelanggan,” jelas  K Sadanand, Managing Director Gradiant Indonesia. 

“Pelanggan dikirimi air olahan secara konsisten sesuai dengan persyaratan kualitas dan kuantitas air yang mereka butuhkan. Dengan tekanan industrialisasi yang cepat dan peraturan lingkungan yang semakin ketat,” terang K Sadanand, Managing Director Gradiant Indonesia.

Menurut K Sadanand, pelanggan mampu mengatasi tantangan pengolahan air dengan pendekatan yang dioptimalkan kinerja dan biaya. Gradiant Indonesia selalu antusias membantu memecahkan masalah pengolahan air dan limbah di Indonesia.

Sementara Gradiant Vietnam mencapai kemajuan besar dengan semakin banyaknya jumlah proyek yang diselesaikan sejak tahun 2020. 

“Teknologi Gradiantat cocok digunakan  di Vietnam. Ditambah lagi dengan kemampuan tim mengembangkan, memberikan, memiliki, dan beroperasi sebagai solusi ujung-ke-ujung yang memungkinkan klien kami untuk sepenuhnya mampu mengatasi tantangan pengolahan air dan limbah,” papar pejabat Gradiant Vietnam.

“Thai Nam Nguyen dan K Sadanand adalah  aset besar bagi pelanggan. Mereka berdua mengubah bisnis dan infrastruktur di Indonesia dan Vietnam. Keahlian lokal kedua rekan ini memanfaatkan sumber daya dan pengetahuan global Gradiant guna memenuhi kebutuhan para pelanggan,” ungkap  Sankar Natarajan, Kepala Akuisisi proyek perusahaan untuk Asia Tenggara.

Asia Pasifik memainkan peranan yang penting dalam rantai pasokan global dengan memiliki lebih dari 40 persen manufaktur dunia. 

Indonesia dan Vietnam membutuhkan solusi pengolahan air yang efektif dan optimal untuk menyeimbangkan industrialisasi yang cepat dengan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Tanpa merinci jumlah investasi, Gradiant mengumumkan fund raising untuk mempercepat pertumbuhan, dan serangkaian kontrak baru yang menunjukkan permintaan pasar yang berkelanjutan untuk solusi air bersih dan model konsesi DBOOM.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *