Human Development, MANEJEMEN&SAFETY

Coventry University Melatih Penempatan Perawat Indonesia, Dilakukan Secara Virtual

ShareMulai akhir Maret 2022, Coventry University melatih cara penempatan perawat di Indonesia. Pelatihan itu dilakukan dari Inggris bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Indonesia. Para...

Written by Emilezola Sihombing · 3 min read >

Mulai akhir Maret 2022, Coventry University melatih cara penempatan perawat di Indonesia. Pelatihan itu dilakukan dari Inggris bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Indonesia. Para perawat mengikuti pelatihan secara virtual di 38 politeknik kesehatan di seluruh Indonesia.

Penempatan perawat dilakukan  dengan simulasi virtual dengan menggunakan berbagai perangkat lunak, headset seolah realis meski dilakukan secara virtual dari jarak jauh. Coventry University melatih penempatan perawat Indonesia (Foto/@: Conventry niversity)

Penulis: Emilezola Sihombing     Editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Penggunaan teknologi virtual diterapkan untuk melatih dan menempatkan para perawat muda di Indonesia. Pelatihan dilangsungkan secara virtual mulai akhir Maret 2022.  

Untuk mewujudkan pelatihan sesuai dengan skenario dan program yang disepaskati bersama Kementerian Kesehatan Indonesia maka teknologi virtual sedang dikembangkan oleh tim ahli  Coventry University yang ber kampus jauh di Inggris. 

Teknologi virtual mampu menciptakan media komunikasi dengan menggunakan  perangkat lunak sehingga pengguna yang berbeda lokasi   dapat berkomunikasi secara virtual tanpa harus bertemu secara fisik. Untuk itu digunakan beberapa komputer virtual misalnya 3 yang dijadikan menjadi satu fungsi. 

Aplikasi menciptakan ilusi (simulasi) pada  3 komputer yang berbeda, masing-masing dengan sistem operasinalnya sendiri dengan sumber dayanya sendiri.

Kapasitas tiap komputer tetap sama, namun fungsinya menjadi 3 bagian sehingga memungkinkan pengguna untuk memperoleh banyak manfaat seperti menggunakan sistem operasi yang berbeda yang diperoleh dari komputer yang sama.

Proses virtualisasi berlangsung dengan virtual machine monitor (VMM)—kadang dinamai Hypervisor—menghasilkan  lapisan abstraksi antara perangkat keras dan sistem operasi mesin virtual yang mampu membagi dan mengelola sumber daya perangkat keras antara nomor mesin virtual yang ingin digunakan.

Mesin virtual melakukan tugas yang berbeda seperti sistem operasi yang berbeda. Contoh yang sedang dikembangkan adalah sistem penempatan Perawat Simulasi Virtual yang sedang dibuat khusus bagi Kementerian Kesehatan Indonesia.

Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan penyelenggara 38 politeknik di seluruh Indonesia. Melalui pendidikan simulasi ini maka para peserta (perawat)  bakal memperoleh pengalaman yang realistis dan nyata meski mereka belajar secara virtual.

Dengan ketersedian di berbagai perangkat digital, maka penempatan para perawat berada di lingkungan keperawatan yang otentik atau seperti nyata sesuai dengan arahan berdasarkan skenario dan kondisi yang dijumpai oleh peseta pelatihan di bangsal nyata di rumah sakit.

Pelatihan ini merupakan kesempatan bagi para perawat untuk mempraktikkan proses pengambilan keputusan dan tindakan selanjutnya. Para peserta  memiliki kesempatan untuk memperkenalkan mereka sesuai skenario, dan cara itu tidak dijamin akan mereka dapatkan melalui penempatan secara tradisional atau konvensional.

Tim Simulasi Coventry University dan Coventry University Singapore Hub bekerja sama dengan Kantor Persemakmuran dan Pembangunan Asing di Indonesia yang didanai oleh Lembaga FCDO dengan £25.000 untuk mengembangkan penempatan perawat.

Rilis Conventry University menjelaskan bahwa dana itu akan tersedia bagi Kementerian Kesehatan Indonesia pada akhir Maret 2022.

Universitas Coventry telah mengembangkan simulasi virtual untuk membantu mempersiapkan perawat tingkat senior di Inggris pada tahun 2021. Para peserta yang berhasi berpeluang meningkatkan karir mereka di NHS. Oleh karena pandemi,  peningkatan karir mereka terhambat.

Associate Professor di Coventry University’s School of Nursing, Midwifery and Health, Dr Natasha Taylor menjelaskan, “Penempatan secara virtual ini dipesan terlebih dahulu. Karena kebutuhan perawat di Indonesia berbeda dengan sistem di Inggris. Para peserta merasakan setting suasana di Indonesia sesuai dengan pasien di Indonesia.”

“Kami membuat pelatihan senyata mungkin, siswa mendapatkan pemandangan dan suara seolah-olah mereka benar-benar bekerja. Dengan penempatan cara virtual ini memberi siswa kesempatan untuk menerapkan pengambilan keputusan bersama seolah berada dalam tim kerja yang dapat membuat rencana bersama,”  ungkap Dr Natasha Taylor, Associate Professor di Coventry University’s School of Nursing, Midwifery and Health.

Dr Natasha Taylor menambahkan, salah satu manfaat dari pendekatan ini adalah pengalaman yang identik bagi semua siswa, dalam penempatan fisik tradisional satu siswa mungkin mengalami berbagai skenario perawatan kesehatan yang berbeda, tetapi peserta yang lain belum pernah mengalaminya.

“Untuk memberikan fleksibilitas maksimum bagi siswa, kami mengembangkan penempatan ini sehingga dapat dikirim ke berbagai perangkat digital, dari tablet lama hingga headset realitas virtual canggih,” tutur Dr Natasha Taylor, Associate Professor di Coventry University’s School of Nursing, Midwifery and Health. 

Sementara Asisten Profesor (Simulasi Kesehatan) Universitas Coventry, Abbie Green, yang memimpin proyek menjelaskan, “Kesempatan menarik untuk melakukan transfer pengetahuan dan memungkinkan tim kami untuk menerapkan inovasi digital internal kami ke platform global untuk mendukung pelatihan tenaga keperawatan masa depan dari Indonesia.”

“Kami senang bekerjasama dan berkolaborasi dalam penempatan simulasi virtual yang dipesan lebih dahulu oleh Kementerian Kesehatan dan politeknik Indonesia di seluruh Indonesia.”

Direktorat Jenderal Kesehatan Kementerian Kesehatan Indonesia yang diwakili oleh drg. Arianti Anaya, MKM,  mengatakan, “Saya berharap Kedutaan Besar Inggris dan Politeknik Kesehatan dapat melanjutkan kerjasama ini dalam mengembangkan teknologi pembelajaran. Saya berterima  kasih kepada Coventry University dalam memfasilitasi program kerjasama ini.”

Duta Besar Kerajaan Inggeris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, menjelaskan, “Sumber Daya Manusia merupakan hal mendasar untuk memberikan semua layanan khususnya bidang kesehatan. Cara ini menggabungkan keterampilan profesional yang tinggi dan empati.”

“Sebagai bagian dari kolaborasi luas  di bidang kesehatan dengan Indonesia, Inggris sangat senang melihat kerjasama antara Kementerian Kesehatan dan Universitas Coventry, sebuah institusi di Inggris terkemuka dan salah satu yang terdepan dalam penggunaan lingkungan virtual untuk melatih para siswa perawat. ”

Center for Intelligent Healthcare Universitas Coventry bertujuan untuk menjadi pusat penelitian yang diakui secara global untuk penelitian perintis dan pengaturan opini di bidang perawatan kesehatan digital.

Coventry University menyediakan program PgCert/PgDip/ MSc dalam Simulasi Kesehatan dan program MBA Manajemen dan Kepemimpinan Kesehatan Global guna membantu mengembangkan generasi kepemimpinan perawatan kesehatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *