Energi, Supporting

Cara Industri Irit Energi, Festo Siapkan Transformasi bagi Pelanggan

ShareBagaimana cara pelaku industri irit energi? Perusahaan Festo menawarkan produk cerdas, solusi yang hemat energi bergantung pada aplikasi, pilihan pneumatik, sumber listrik,...

Written by Erwin Prasetyo · 2 min read >
Irit energi

Bagaimana cara pelaku industri irit energi? Perusahaan Festo menawarkan produk cerdas, solusi yang hemat energi bergantung pada aplikasi, pilihan pneumatik, sumber listrik, dan gabungannya. Bagaimana BionicSwift (berbahan logam) terbang seperti burung camar di udara? 

Irit energi
BionicSwift yakni kawanan burung buatan yang leluasa terbang seperti burung-burung nyata di kawasan bebas. Burung-burung buatan Festo ini dikontrol melalui radio. (Foto/@: Festo SE & Co. KG)

Beberapa waktu lalu, perusahaan Festo yang bermatkas di Jerman menyelenggarakan diskusi secara virtual dengan menampilkan Carmen Hentschel seorang ahli digital sebagai moderator.

Cara Industri Irit Energi

Penyelenggara pameran Hannover Messe yang ditunda dari April 2020 (karena wabah #Coronavirus) diganti dengan pameran perdagangan virtual dengan tajuk Transformasi Industri  yang membahas digitalisasi, individualisasi, perlindungan iklim, dan demografi. 

Peruahaan Festo melalui TechTalk empat pakar menjelaskan  bagaimana cara mendukung pelanggan dalam bertransformasi. Dengan produk pintar yang mampu membantu perusahaan untuk menyiapkan program pendidikan yang hemat energi dan memberdayakan karyawan.

Pembelajaran seumur hidup sesuai dunia kerja berbasis digital yang disediakan oleh Bionic Projects 2020

Salah satu pembicara adalah Dr Frank Melzer, Anggota Dewan Manajemen Produk dan Manajemen Teknologi, Dr Hans-Jörg Stotz, Anggota Dewan Manajemen Festo Didactic SE, Karoline von Häfen, Kepala Proyek Bionik, dan Marcus Stemler, Manajer Produk Festo Terminal Gerak.

Digitalisasi membantu menghemat energi, demikian rilis Festo beberapa waktu lalu. Dr Frank Melzer menlalui program TechTalk, menjelaskan cara Festo mengumpulkan, memvisualisasikan, dan mengevaluasi data berkat bantuan produk pintar. 

“Hanya produk pintar ini yang memiliki transparansi proses yang dapat melakukan optimisasi dalam hal efisiensi energi,” tegas Dr Frank Melzer. 

Sementara Marcus Stemler memiliki contoh nyata dengan menjelaskan bagaimana cara  Terminal Gerak Festo, terminal katup digital Festo, membantu pelanggan untuk mengurangi konsumsi energi yang digunakan. 

Para pembicara melakukan demo langsung yang meliputi seberapa besar potensi penghematan yang dapat direalisasikan dengan sedikit usaha? 

Dr Frank Melzer menjawab, “Apa solusi yang paling hemat energi bergantung pada aplikasinya. Festo menawarkan solusi pneumatik, listrik, dan gabungannya.”

Produk pintar pada penerapan Industry 4.0 dapat mengembangkan potensi penuh asalkan para karyawan perusahaan misalnya di pabrik  dilatih agar mampu dan professional menerapkan digital disruption platform sesuai dengan tuntutan smart factory.

Dr Hans-Jörg Stotz menjelaskan cara pendekatan Festo yang disebut Didactic SE. Dengan menyebut beberapa contoh langkah-langkah Pendidikan berbasis digital di bidang efisiensi energi.

“Di pabrik CP yang kami operasikan, kami mereproduksi lingkungan produksi Industry 4.0 secara nyata yang dapat disaksikah oleh para siswa yant magang kerja, dan para karyawan yang dapat belajar dengan cara yang praktis,” tutur Dr Hans-Jörg Stotz.

Program  Festo Didactic SE menawarkan materi pembelajaran untuk anak-anak sekolah dasar. 

“Dengan kits konstruksi pembelajaran Bionics4Education buatan kami, kami telah membuat anak-anak termuda di seluruh dunia bersemangat mempelajari topik yang teknis. Saya mempersembahkan Bunga Bionik untuk pertama kalinya melalui  TechTalk,” imbuh Dr Hans-Jörg Stotz sembari tersenyum.

Sedangkan Karoline von Häfen menghadirkan BionicMobileAssistant yang bergerak secara otonom di ruang angkasa dan mampu mengenali objek secara mandiri, menangkapnya secara adaptif, dan mengerjakannya berkerja sama dengan manusia. 

Pemrosesan informasi yang diperoleh dilakukan jaringan saraf yang telah dilatih sebelumnya dengan menggunakan augmentasi data. Sistem bantuan bergerak bersifat modular yang terdiri dari tiga subsistem: ballbot, lengan robot listrik, dan BionicSoftHand 2.0.

Modular itu adalah gripper pneumatik yang terinspirasi dari bentuk tangan manusia. Kelompok hewan jdapat kita jadikan sebagai sumber inspirasi misalnya pada proyek kedua dengan menghadirkan BionicSwift yakni burung buatan yang leluasa terbang seperti kawanan burung nyata.

Mereka terbang di wilayah udara yang ditentukan dengan menggunakan Global Positioning System

(GPS) di dalam ruangan berbasis radio. BionicSwifts dapat terbang dengan aman yang di dalam pola terkoordinasi di wilayah udara yang ditentukan. 

Untuk melakukan manuver penerbangan BionicSwifts ini seperti hidup benaran, sayap dimodelkan pada bulu burung sungguhan sehingga tampak terbang seperti burung camar sungguhan yang berkeliaran bebas di udara. 

Kelincahan burung-burung tiruan itu bukan hanya karena desainnya yang ringan dan kinematika aerodinamis, tetapi penggunaan integrasi fungsi juga factor penentu. Mau coba?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *