Packaging, Packaging & Food Processing

Campuran Busa Polyurethane-Tekstil Menjadi Lebih Kuat

ShareBagaimana proses campuran busa polyurethane-tekstil menjadi lebih kuat? Simak penjelasan peneliti agar injeksi busa polyurethane lebih berkualitas. Para penjual mesin injeksi perlu...

Written by Erwin Prasetyo · 2 min read >
Campuran Busa Polyurethane-Tekstil

Bagaimana proses campuran busa polyurethane-tekstil menjadi lebih kuat? Simak penjelasan peneliti agar injeksi busa polyurethane lebih berkualitas. Para penjual mesin injeksi perlu memerhatikan informasi ini.

Campuran Busa Polyurethane-Tekstil
Mesin injeksi plastik modern dilengkapi teknologi yang memungkin mesin untuk mengetahui dan menolak produk di bawah standar. Campuran busa polyurethane-tekstil menjadi lebih kuat (Foto: Fraunhofer)

 

Produsen plastik sering mengandalkan busa Polyurethane dalam material komposit—seperti yang digunakan untuk struktur pendukung perlengkapan seperti kursi kendaraan. Bahan harus stabil dan ringan. Penggunaannya cukup banyak di kalangan pelaku industri.  

Bahan penguat lainnya adalah bahan dari tekstil yang diintegrasikan ke dalam busa Polyurethane. Kita tahu bahwa lembaran busa Polyurethane agak kaku dan bisa saja retak misalnya saat proses  bahan harus dibengkokkan sesuai dengan desain komponen tertentu.

Untuk menghindari keretakan—saat busa Polyurethane dibengkokkan, selembar tekstil menjadi bagian terpadu untuk busa—dengan demikian material mampu menahan kekuatan (bengkokan) dan tidak retak.

Bahan busa Polyurethane yang sudah tercampur bahan tekstil menjadi elastis dan tetap kuat meski pada proses pembentukan—misalnya menjadi kursi kendaraan—tidak mengalami proses retak.

Perilaku aliran dari emulsi polimer berubah meski struktur tekstil dalam cetakan secara alami bertindak melawan aliran yang menyebabkan perubahan dalam dinamika formasi busa dan struktur busa: gelembung semakin kecil dan busa menjadi lebih padat.

Seperti dirilis oleh Fraunhofer, tim peneliti Fraunhofer ITWM yang bekerja sama dengan tim dari Departemen Struktur Ringan dan Teknologi Polimer di TU Chemnitz (Jerman), sukses mengembangkan simulasi pertama untuk material komposit.

“Kami dapat menghitung hambatan aliran yang disebabkan oleh struktur tekstil yang sesuai—merupakan keahlian yang kami miliki selama beberapa waktu. Kami dapat mensimulasikan bagaimana proses busa terjadi di dalam dan di sekitar struktur tekstil,” urai  Dr. Konrad Steiner, kepala departemen di Fraunhofer ITWM.

Sebelum penemuan itu, produsen busa Polyurethane harus menguji secara saksama apakah komposit busa memiliki sifat yang dibutuhkan—sebuah proses yang berlangsung beberapa minggu atau berbulan-bulan.

Hal itu menyebabkan kenaikan ongkos produsi yang tentu berpengaruh terhadap daya saing di pasar. Sebaliknya, penemuan tim peneliti yang menghasilkan simulasi dilakukan hanya dalam  satu-dua hari.

Para peneliti telah memvalidasi dan menguji hasil pada komponen dan menetapkan bahwa hasil material sangat sesuai dengan kenyataan seperti diharapkan.

Sebagian besar busa Polyurethane dalam bentuk busa yang fleksibel, material ini merupakan salah satu bahan paling sering digunakan dalam pembuatan perabotan rumah seperti furnitur, ranjang, alas karpet dan kursi kendaraan.

Bahan busa Polyurethane juga digunakan sebagai bantalan untuk furnitur berlapis yang penggunaannya lebih  lama, nyaman, dan mendukung keinginan pengguna.

Dalam produksi yang disesuaikan—proses manufaktur dengan kuantitas batch yang rendah, sistem kontrol perlu diintegrasikan ke dalam proses dengan penyesuaian yang relatif sedikit.

Untuk melakukan ini, teknologi sistem berbasis modul telah dikembangkan yang berfokus pada kondisi umum dan jaminan kualitas inline (produksi)—disebut proses runner rendah.

Peracangan kualitas umumnya dilakukan secaraa sinkron dengan siklus dalam bentuk tristate (OK, periksa, tolak).

Pencetakan atau produksi dimulai dengan jumlah minimum dengan data proses yang ditentukan, model proses dari sistem kemudian mengerjakan sesuai model pekerjaan yang diperlukan.

Fitur utama dari teknologi sistem adalah integrasi sensor tambahan ke dalam alat proses. Urutan sinyal yang direkam dengan cara ini secara khusus dibentuk bergantung pada tugas yang telah ditentukan sebelumnya.

Berdasarkan urutan pekerjaan dan pada parameter yang ditentukan maka secara otomatis dengan model akan adaptif menyimpulkanan kemudian menghasilkan kualitas suku cadang.

Dataset yang digunakan untuk memodelkan komponen secara otomatis dimodifikasi oleh sistem dengan bantuan fungsi pelatihan khusus.

Pada awal proses adaptasi, jumlah set data terendah yang mungkin pertama kali dihasilkan dengan rencana uji statistik.

Kemudian, secara bertahap diperpanjang paralel dengan proses produksi. Percobaan praktis dengan proses pencetakan injeksimengklasifikasikan 98 persen komponen dengan benar.

Status proses yang belum dimasukkan dalam data pelatihan dapat dideteksi secara andal dan kualitasnya juga ditentukan dengan benar begitu model telah disesuaikan.

Mesin injection molding digunakan di beragam industri misalnya  kemasan atau packaging, kumparan kawat, membuat tutup botol, pembuatan komponen otomotif, mainan, dan sisir saku.

Meskin injeksi juga dapat mencetak beberapa bagian alat musik, kursi jadi dan meja kecil—tanpa sambungan dengan sekrup, wadah penyimpanan—seperti botol plastik, tabung bahan kimia, tempat makanan dan minuman—termasuk produk mekanis seperti roda gigi, dan masih banyak produk plastik yang diinjeksi.

Akan tetapi, mesin injeksi yang canggih membutuhkan bahan campuran busa polyurethane-tekstil menjadi lebih kuat dan bisnis pun lebih lancar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *