Agenda, Photo Stories

Manufacturing Indonesia 2018 : Lebih dari 40 Perusahaan Jepang Gelar Teknologi dan Alat Industri di Kemayoran

ShareManufacturing Indonesia 2018, Menandai hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang selama 60 tahun, JETRO Jakarta menghadirkan lebih 40 perusahaan menggelar mesin, teknologi,...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >

Manufacturing Indonesia 2018, Menandai hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang selama 60 tahun, JETRO Jakarta menghadirkan lebih 40 perusahaan menggelar mesin, teknologi, dan beragam pendukung sektor manufaktur di Indonesia. Silakan kunjungi Pavilun Jepang pada 5 hingga 8 Desember 2018.

Logo peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Jepang-Indonesia (Sumber: 60jpid.com/)

Usia hubungan diplomatik Jepang-Indonesia telah 60 tahun yang diperingati dengan penyelenggaraan berbagai kegiatan di Indonesia dan Jepang.

Dikutip dari laman Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Jepang-Indonesia—60jpid.com—dilakukan berbagai acara seperti simposium, festival kebudayaan, dan sebagainya.

Melalui simposium, pihak Jepang ingin memperkenalkan lebih jauh tentang cara berbisnis dan mengimplementasikan teknologi canggih sesuai dengan era Industry 4.0.

Beberapa perusahaan milik Jepang yang telah memiliki pabrik di Indonesia misalnya Mitsubishi, Hitatchi, Panasonic, Omron, dan lainnya memperkenalkan bentuk implementasi Industry 4.0 berbasis digital disruption platform kepada publik—melalui jumpa pers dengan para jurnalis.

Penggunaan teknologi canggih berpeluang meningkatkan kualitas hidup sehari-hari di Indonesia. Keunggulan industri teknologi Jepang, kemampuan manajemen kontrol kualitas, dan pengetahuan bisnis khas Jepang, demikian laman 60jpid.com, meningkatkan jumlah perusahaan di Indonesia.     

Berapa jumlah perusahaan asal Jepang beroperasi di Indonesia? Tahun 2012, sebanyak  1300 perusahaan milik Jepang yang menggeluti sektor, antara lain elektronik, otomotif, energi, dan  tambang.

Belakangan pebisnis Jepang memasuki bidang ritel, restoran, fesyen dan garmen, jaringan department store, toko buku, medis, perbankan, perhotelan, budidaya intan, dan ukiran kayu yang memanfaatkan kayu semisal jadi mangkok, tatakan, wadah perhiasan, dan sebagainya.

Menurut Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang, total investasi dari Jepang dalam enam tahun terakhir mencapai US$19,7 miliar (Maret 2017).

Jumlah perusahaan asal Jepang yang beroperasi di Indonesia  lebih dari 1.750 perusahaan—menanangani bidang infrastruktur, jasa, manufaktur, energi—bahkan bidang kesenian pun dibisniskan melalui pertunjukan musik dan sebagainya.

Jangan lupa, alat musik buatan Jepang merajai pasar Indonesia lengkap dengan penyelenggaraan kursus musik yang pesertanya otomatis pembeli alat musik Jepang.

Investasi dari Jepang yang foreign direct tentu berpeluang bagi anak-anak muda pencari pekerjaan atau bermitra bisnis melalui bisnis.

Contohnya, beberapa alumni yang pernah studi di negeri matahari itu, mendirikan Indonesia Japan Business Network (IJBNet) yang digagas oleh Suyoto Rais dan kawan-kawan.

Melalui IJBNet ini, diharapkan bisnis dan kerja sama antara pebisnis Indonesia dan Jepang semakin meningkat yang pelakunya mulai dari usaha tingkat kecil, menengah dan besar.

Selain berbisnis, kolaborasi Jepang-Indonesia berpeluang untuk alih tehnologi agar kualitas SDM di Indonesia meningkat. Sebelumnya, Jepang dikesankan oleh beberapa pihak pelit membagi atau alih teknologi kepada orang Indonesia.

Bahkan orang Indonesia jarang menjabat level top management misalnya Chief Executive Officer atau President Director di perusahaan asal Jepang yang berooperasi di Indonesia.   

Kita mengapresiasi Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang dan Jakarta Japan Club yang proaktif menyelenggarakan seminar seperti Kewirausahaan & Monozukuri di lokasi pabrik PT Yakult Indonesia Persada pada tahun 2017.

Melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), Jepang melakukan kerja sama dengan Indonesia—seperti proyek kereta semi cepat Surabaya-Jakarta yang ditawarkan kepada Jepang.    

Sementara JETRO (Japan External Trade Organization) Jakarta juga proaktif meningkatkan hubungan bisnis Indonesia dan Jepang.

Melalui pameran Manufacturing Indonesia 2018 yang berlangsung di Kemayoran, Jakarta, 5 – 8 Desember 2018, masyarakat dan para pelaku manufaktur mudah mendapatkan informasi teknologi dan beragam mesin yang digelar oleh lebih 40 perusahaan.

Ke-40 perusahaan itu dilokasikan di satu pavilun. Para peserta pameran dari Jepang, PT Ever Chemical Indonesia, Kamo Seiko Corporation, Alpha Techncal Rsearch, Conic Co Ltd, Takenaka Wire Cloth, PT Fujilloy Indonesia, dan Takei Company, Segawa Tool Service.

Juga 310Express Company, Xebec Technology, Totan Kako, Toyo Koken, Taisei Giken, Paionia Furyokuki, Advantec, Showa Electric MFG, PT Daiki Axis Indonesia, Sanko Seimitsu, Aqua system, Haru Technologies Lab., Nakahinon-ro Kogyo, PT Rix Oerient Indonesia, dan T-Net Japan.

Peserta lainnya, Fulta Electric Machinery, PT Nikken Kosakusho Indonesia, Interface Corporation, PT Chiyoda Kogyo Indonesia, Mori Iron Works, Asake Seiko, Toho Machinery, PT Iec Indonesia, Inove Calcium Corporation, PT Sansyu Prfecision Indonesia, Otsuka Optics, dan Teclock Corporation.    

Perusaaan ini pun tidak ketinggalan, yakni, Kira Corporation, 4D Sensor, PT Ichi Industries Indonesia, Aloi System, dan Kanto Electronics Corporation.

Silakan cari peluang bisnis di Okayama perfectural, Wakayama, Kochi, dan Tokushima Perfecturtal–juga  melakukan presentasi bisnis selama pameran berlangsung.

Lebih dari 40 perusahaan dari Jepang, siap bekerja sama dengan para pelaku industri di Indonesia. Jepang pun mengundang orang Indonesia mengunjungi negeri matahari terbit itu.

Selamat kepada Indonesia dan Jepang yang memperingati 60 tahun hubungan diplomatik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *