Inspiration, MICE

Bro, Sis … Konsep Safety itu Sangat Penting Kita Pahami dan Laksanakan

ShareKonsep safety itu sangat penting kita pahami dan kaksanakan kapan, di mana, bagi siapa saja untuk menghindari kecelakaan setidak-tidaknya meminimalisasikan potensi ancaman...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >

Konsep safety itu sangat penting kita pahami dan kaksanakan kapan, di mana, bagi siapa saja untuk menghindari kecelakaan setidak-tidaknya meminimalisasikan potensi ancaman bahaya. Ibu rumah tangga saja harus paham nyalakan kompor gas dan strikaan. Bagaimana pekerja di kapal dan pabrik?

Gambar di atas bukan nyala api sungguhan, melainkan animasi yang dirancang oleh perusahaan Yaham dari Taiwan. Animasi ini dapat digunakan sebagai promosi, peringatan bahaya, dan sebagainya. Konsep safety itu penting kita pahami dan laksanakan (Foto: Rayendra L. Toruan)

Berboncengan lebih dua orang di atas motor, nyetir kendaraan roda dua dan empat sambil berbicara lewat ponsel, anak-anak yang masih SD bawa motor—masih banyak tingkah orang di negeri ini yang dianggap wajar.

Padahal tindakan-tindakan seperti di atas—termasuk tidak menggunakan helm saat bermotor, di lokasi pabrik,  dan ogah memasangkan sabuk pengaman (safety belt) ketika nyetir kendaraan roda lebih dari empat—berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Sesaat setelah pesawat take off, pramugari selalu membacakan informasi dan memperagakan panduan untuk menyelamatkan diri selama terbang—jika terjadi sesuatu ancaman bahaya.

Akan tetapi, di antara penumpang ada saja yang cuek bahkan masih aktif berkomunikasi dengan ponsel meski tindakan  itu bertentangan dengan prosedur keselamatan di udara.

Kita jarang atau (mungkin) tidak pernah mendengarkan penjelasan cara penumpang untuk menghindari unsafety selama naik bus misalnya dari Medan ke Sibolga di Sumatra Utara atau dari Jakarta ke Kroya di Jawa Barat.

Berbeda dengan keadaan tahun 1970-an, di dalam bus selalu ada tulisan: dilarang mengeluarkan anggota badan. Jagalah lengan jangan tompangkan ke luar dari jendela bus, hal itu berbahayaa mana kala bus berpapasan dengan kendaraan lain.

Sementara di kereta api, masinis khususnya kereta commuter di Jabodetabek, rajin menyuarakan informasi keselamatan para penumpang. Penumpang sampai bosan mendengarkan “ocehan” masinis setiap antar stasiun.

Di tiap gerbong, tersedia tabung gas pemadam nyala api dan martil untuk memecahkan kaca kereta api mana kala pintunya suka dibuka saat terjadi kecelakaan.

Ketika naik kapal laut pun luangkanlah waktu mendapatkan informasi dan petunjuk cara menjaga diri dari kecelakaan. Pihak manajemen kapal pun menyediakan pelampung dan alat lainnya—sesuai dengan ketentuan-peraturan terkait dengan keselamatan penumpang.

Keselamatan pekerja di kapal termasuk prioritas yang utama. Seseseorang pelaut saat bekerja di kapal harus mengetahui  prosedur keamanan pribadi dan ketentuan selama kapal beroperasi.

Pelaut harus mengenakan perlengkapan pelindung diri saat bekerja di kapal yang sedang berlayar. Manjemen kapal menyediakan baju pelindung untuk menghindari resiko yang berasal dari minyak panas, air, percikan pengelasan—awak kapal menyebutnya dengan dangri  atau boiler suit.

Selain itu, pelaut juga menggunakan pelindung kepala, safety shoes (saat berada di kargo dan ruang mesin), sarung tangan yang tahan panas dan bahan kimia, kaca mata pelindung dari percikan api dan cahaya, dan lain sebaganya.

Saat berada di ruang mesin, petugas mesin harus menggunakan pelindung gendang telinga. Demikian juga tangan dilindungi dengan sarung tangan—terhadap panas dan bahan kimia.

Ketika kapal dicat, para pekerja harus menggunakan pelindung wajah misalnya saat bekerja di permukaan insulasi, pengecetan, membersihkan karbon yang menimbulkan partikel beresiko dan minor agar tidak terhirup.

Termasuk perlindungan terhadap bahan kimia yang sebagian beresiko jika  tersentuh kulit. Pekerjaan pengelasan untuk memperbaiki struktural saat perbaikan bahan logam di atas kapal harus safety.

Tukang las memerlukan perisai las berupa topeng yang melindungi mata dari kontak cahaya ultraviolet dari percikan las. Demikian juga para pekerja di sektor manufaktur yang mempunyai proses produksi—semua jenis pekerjaan beresiko terhadap unsafety.  

Teknologi kian canggih seperti mesin-mesin yang dioiperasikan oleh robot berbasis digital disruption. Mesin produksi kini dapat dioperasikan dan dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan smartphone.

Akan tetapi, karena kecanggihan teknologi justru beresiko terhadap timbulnya unsafety apa bila kita abai terhadap prosedur dan peraturan.

Demikian pula di jalan raya, beraagam peristiwa ancaman terhadap keselamatan nyawa. Kita mengganggap bahwa kepatuhan terhadap peraturan justru unsafety bagi diri sendiri lalu seenaknya melanggar ketentuan dan peraturan.

Bayangkan, jika seorang ibu kurang paham cara mengganti kompor gas atau melipat kabel strikaan di rumah. Bro …Sis …jangan pernah lalai terhadap potensi unsafety yang mengancam setiap saat, kapan, dan di mana pun berada—berlaku bagi setiap orang tanpa kecuali. 

Oleh karena itu, kita sangat perlu memahami konsep safety itu sangat penting kita pahami dan laksanakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *