Logistik, Transportasi & Labeling

Berbagi Pekerjaan dengan Robot, Mengurangi Beban Manusia

ShareDi era digital disruption, berbagi pekerjaan dengan robot bertujuan untuk mengurangi beban manusia. Robot tersenyum ramah melakukan pekerjaan dan tidak tersingggung seperti...

Written by Boromeus Sihombing · 1 min read >
Pekerjaan dengan Robot

Di era digital disruption, berbagi pekerjaan dengan robot bertujuan untuk mengurangi beban manusia. Robot tersenyum ramah melakukan pekerjaan dan tidak tersingggung seperti manusia. 

Pekerjaan dengan Robot
Robot yang dinamai Kota Cerdas Indonesia adalah milik Fanky Christian Ketua DPD Asosiasi Pengusaha TIK DKI Jakarta yang digelar pada E2E-Commerce Indonesia di Jakarta belum lama ini. Robot ini leluasa bergerak sesuai instruksi yang diterimanya.  Berbagi pekerjaan dengan robot, mengurangi beban manusia   (Foto/@: mmINDUSTRI.co.id/Rayendra L. Toruan)

Semakin beragam jenis, bentuk, ukuran dan fungsi robot yang diciptakan oleh para insinyur. Di negara-negara maju, peran robot semakin dominan yang mengurangi beban (pekerjaan) manusia.

Benda kotak yang memiliki roda dapat melakukan pekerjaan logistik di lokasi industri seperti sektor manufaktur

Para ahli juga sedang mengembangkan kotak robot menjadi kontainer yang dapat membantu pekerjaan manusia di pelabuhan atau bandara.

Robot udara yang disebut drone mampu melakukan beraneka tugas seperti mengantarkan barang, melakukan pemetaan wilayah, alat peniram pupuk atau obat anti hama di sektor pertanian, dan pekerjaan spionase untuk memata-matai pihak lain.

Juga mengawasi daerah perbatasan antarnegara dan masih banyak pekerjaan rumit dan berat yang dapat dilakukan robot udara. 

Demikian juga robot yang bertugas di rumah misalnya mampu melayani anggota keluarga seperti orang lanjut usia atau menyediakan kopi atah teh sesuai permintaan majikan.  

Robot hanya butuh informasi yang diperoleh melalui sensor. Informasi itu kemudin diolah dan dengan cepat melakukan tugasnya dengan baik dan benar. 

Robot tidak tersinggung seperti manusia yang mudah tersinggung ketika diperintah oleh atasannya atau orang lain.  

Perangkat bermesin dan yang mempunyai kecerdasan buatan ini semakin memperbanyak ragam perangkat elektronik yang bentuknya bukan hanya berupa robot atau kotak yang dapat meluncur dari satu lokasi ke area lain. 

Sekarang ini, perangkat elektronik yang semakin cerdas telah diproduksi dalam bentuk aksesori seperti kacamata, perangkat pergelangan tangan, dan bahkan ada perangkat yang dapat terintegrasi ke pakaian seperti T-shirt, jaket dan topi, demikian laman 42gears.com mengungkapkan. 

Produk-produk cerdas itu mampu melakukan tugas atau fungsinya—bukan semata-mata berbasis pada komputasi seperti laptop atau perangkat seluler.

Manusia selaku pemakai dapat menggunakan perangkat genggam atau smartphone yang memiliki ketersediaan fitur dengan teknologi canggih.

Gambar ini  merupakan alat berat yang memiliki roda yang juga terbuat dari bahan baja sangat kuat. Roda bergerak dengan energi (listrik) untuk meratakan permukaan konstruksi beton misalnya pada pembangunan infrastruktur. (Foto/@: mmINDUSTRI.co.id/Rayendra L. Toruan)

Alat ini dapat melacak fungsi biologis seperti merekam detak jantung dan peran organ-organ lain dalam tubuh manusia atau hewan piaraan. 

Jadi, peran perangkat cerdas ini demikian luas seperti pada bidang kebugaran manusia, kesehatan, dan melakukan tugas pendidikan. 

Konsep teknologi terus dikembangkan oleh para ahli agar penerapan atau pemanfaatannya semakin luas dan dalam skala besar—semisal smartphone yang berperan banyak bagi pengguna. 

Manusia semakin mudah berbagi pekerjaan dengan robot yang tentu saja mengurangi beban pekerjaan. Jika semakin banyak pekerjaan dilakukan oleh mesin seperti robot, apakah fungsi manusia semakin berkurang? Jawaban pertanyaan itu merupakan bahasan lain yang memerlukan pemikiran kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *