Energi, Renewable Sources

Baterai yang Ramah Lingkungan, Hasil Pergulatan Para Peneliti

Written by Marinus L Toruan · 1 min read >

Bagaimana menghasilkan baterai yang ramah lingkungan? Para ilmuwan dan peneliti bekerja keras sejak tahun 2021, dan diharapkan tuntas pada tahun 2024.   

SEM bahan aktif katoda setelah sintesis. Baterai yang ramah lingkungan (Foto/©: Fraunhofer IST)

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Di seluruh dunia, topik industri keberlanjutan  menjadi fokus perhatiaan  pelbagai  kalangan terutama pihak yang menanangani proses pembangunan termauk pelaku industri dan bisnis. 

Contohnya,  meningkatnya penggunaan baterai seperti di industri otomotif, maka daur ulang baterai menjadi penting. Kita harus memikirkan cara pemulihan baterai bekas yang dapat didaur ulang—sangat  penting karena alasan ekonomis dan menjaga kelestarian lingkungan.

Oleh sebab itu, Kementerian Federal Pendidikan dan Penelitian Jerman (BMBF) mendanai tiga proyek bersama yang betajuk Baterai Berkelanjutan

Contoh yang didanai adalah proyek Sustainable and Transparent Battery Materials Value Chains for a Circular Battery Economy (SUSTRAB) yang melibatkan para ilmuwan Institut Fraunhofer untuk Teknologi Pelapisan dan Permukaan IST.

Manfaat baterai semakin meningkat. Proyek  SUSTRAB atau Rantai Nilai Bahan Baterai yang Berkelanjutan dan Transparan untuk Ekonomi Baterai Melingkar, bertujuan untuk  menciptakan  strategi guna peningkatan transparansi dan efisiensi sumber daya dalam rantai nilai bahan dan sel baterai. 

Salah satu tujuan lainnya adalah untuk mengevaluasi dan meningkatkan kemungkinan sirkulasi bahan aktif katoda.

Di sinilah pekerjaan para ilmuwan dan peneliti  dari Fraunhofer IST  bermanfaat. Para peneliti terlibat dalam penyelidikan sistematis dan holistik dari sintesis bahan aktif katoda berdasarkan bahan baku primer dan sekunder yang berbeda. 

Bahan baku utama yang digunakan dalam proyek ini akan bersumber dari sumber Australia dan dibandingkan dengan bahan baku utama yang tersedia secara komersial.

Pengerjaan proyek ini menghasilkan proyek lain di masa depan, dan merupakan intensifikasi kerjasama penelitian rantai nilai dengan Australia.

Selain itu, bahan baterai yang digunakan sejauh ini diperiksa secara lebih rinci melalui metode karakterisasi yang direncanakan. Hasilnya pun tersedia dalam platform data di sepanjang rantai nilai baterai.

Para peneliti di Fraunhofer IST terlibat lebih dalam dan mereka melakukan metode karakterisasi kimia, menganalisis arus input serta output, dan zat antara terkait dan pengotornya (penghasil polutan). 

Selanjutnya dievaluasi bahan katoda yang dihasilkan terkait dengan sifat mikrostruktur dan fisiko-kimia.

Pekerjaan eksperimental pada tahap awal di lini produksi bahan katoda dari bahan baku primer dan sekunder dengan karakterisasi sifat material yang menyertainya direncanakan dimulai pada musim semi tahun 2022.

Proyek SUSTRAB dikoordinasikan oleh Institute of Machine Tools and Manufacturing Technology (IWF) yang berlokasi di TU Braunschweig, Jerman.

Bersama dengan mitra yakni BASF SE, Institut Fraunhofer untuk Teknologi Pelapisan dan Permukaan IST, dan BELLA (Laboratorium Baterai dan Elektrokimia) di Institut Teknologi Karlsruhe, TU Braunschweig mengandalkan kerja sama dengan Australia sebagai pemasok bahan baku. 

Semua biaya proyek SUSTRAB berasal dari kantor BMBF yang menggelontorkan Euro  2,65 juta. 

Sedangkan waktu  pengerjaan atau durasi dimulai pada awal tahun 2021 dan direncanakan selesai pada  September 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *