Laser, Optics&Photonics

Bahaya Tumpukan Es di Sayap Pesawat, Hindari Kecelakaan di Udara

ShareRisiko bahaya tumpukan es di sayap pesawat sangat besar. Gunakan panas atau energi mesin pesawat untuk mencairkan lapisan es meski cara itu...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >

Risiko bahaya tumpukan es di sayap pesawat sangat besar. Gunakan panas atau energi mesin pesawat untuk mencairkan lapisan es meski cara itu boros. Apa solusi terbaik?  

Teknologi interferensi cahaya modern dari Dresden  memungkinkan efek lotus dan trik struktural halus lainnya dari alam untuk ditransfer dengan cepat ke permukaan teknis seperti komponen baterai, implan, dan pesawat terbang. Bahaya tumpukan es di sayap peswat (Foto/©: ronaldbonss.com)

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.id –  Ingat cerita kecelakaan pesawat  British European Airways yang terjadi di Munich, Jerman, pada 6 Februari 1958? 

Pilot yang salah satu dari 43 orang penumpang selamat, lalai menghitung dampak tumpukan es pada sayap dan menyebabkan pesawat gagal mengudara bahkan menabrak rumah kosong. Pesawat meledak dan menewaskan 23 orang penumpang.    

Secara tradisional, tumpukan es di sayap pesawat mudah dicairan dengan mengalirkan udara panas atau enegeri dari mesin pesawat itu sendiri.

Namun, menurut para ilmuwan, cara itu  membuang-buang energi dari mesin. 

Melalui proyek  Direct Laser Interference Patterning (DLIP) para ahli  menemukan bahwa energi yang dibutuhkan oleh sistem perlindungan es berkurang 80 persen ketika sayap pesawat  juga menggabungkan struktur mikro versi DLIP. 

“Ini adalah solusi yang sangat baik untuk pesawat bertenaga listrik di masa depan. Mesin pesawat tidak akan menghasilkan limbah panas,” kata Dr Tim Kunze, Managing Director Fusion Bionic usaha rintisan Fraunhofer IWS. 

Tim ilmuwan telah mengerjakan proyek lain seperti pemrosesan implan untuk  sendi pinggul prostetik dan implan gigi untuk membuat permukaannya menjadi seistimewa biokompatibel dan antibakteri.

Dorongan awal untuk mengembangkan DLIP datang sekitar satu dekade lalu yang digagas ahli laser yakni, Prof. Andrés Fabián Lasagni ketika ia pindah dari Universitas Saarland ke Fraunhofer IWS dan mengalihkan fokus penelitiannya ke teknologi laser. 

Pada saat itu, DLIP lebih merupakan subjek akademis dasar, tetapi Andrés Lasagni yang sekarang menjadi Profesor untuk Penataan Permukaan Berbasis Laser Area Besar di TU Dresden, melihat potensi besar bisnis dalam bidang ini. 

Dia membentuk tim yang sangat terampil selama waktunya di Fraunhofer IWS, dan tim itu terus berkembang di bawah penerusnya Dr Tim Kunze sejak tahun 2017. 

Berdasarkan pekerjaan awal yang inovatif buatan Prof. Andrés Fabián Lasagni, mereka mengembangkan head DLIP untuk keperluan industri. Sejak itu, teknologi DLIP  telah dipasang oleh sejumlah pelanggan percontohan di berbagai negara. 

Pada tahun 2020, menjadi jelas bahwa komersialisasi teknologi DLIP perlu ditingkatkan ke tingkat yang baru. 

“Solusi yang kami tawarkan merupakan tingkat kebebasan yang sama sekali baru dalam desain permukaan, dengan kecepatan yang sebelumnya tidak tersedia. Ini berarti jenis produk dan proses yang benar-benar baru dimungkinkan,” urai Dr Tim Kunze penerus Prof. Andrés Fabián Lasagni.

Perusahaan Fusion Bionic telah beropersi dengan bantuan program AHEAD, program dukungan tambahan dari Fraunhofer-Gesellschaft. 

“Ada kebutuhan nyata untuk fungsionalisasi permukaan,” ujar Prof. Andrés Fabián Lasagni. 

“Setiap industri proyek ini menghadapi tantangan mulai dari menempelnya es krim di sisi wadah hingga pertanyaan tentang bagaimana cara mengurangi gesekan. Kami tidak akan menganggur dalam waktu dekat,” lanjut Prof. Andrés Fabián Lasagni berseloroh. 

Untuk mempercepat pengembangan permukaan inovatif, Fusion Bionic bekerja dengan dukungan investornya, Avantgarde Labs Ventures, pada platform peramalan dengan menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) guna pengembangan fungsionalitas laser tingkat lanjut. 

Secara paralel, studio uji coba AI dibangun di Fraunhofer IWS. Ini adalah tempat  tes pemrosesan laser multi-sensor yang menggunakan kecerdasan buatan untuk memprediksi dengan cepat dan menciptakan struktur permukaan yang optimal untuk masalah apa pun. 

Simak video berjudul Superhydrophobic Surfaces  https://www.youtube.com/watch?v=cYNZ0VzvywY

#innovation #laser #surface

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *