Apakah komunikasi holografis cukup dengan kerlingan mata? Bagaimana sikap penyetir mobil yang tiba-tiba melihat pejalan kaki hendak menyeberang jalan? Jika peristiwa seperti itu terjadi di Indonesia, klakson mobil bakal melengking-lengking.
Penulis/editor: Marinus L Toruan
mmINDUSTRI.co.id – Fraunhofer IOF (sumber): Bagaimana komunikasi holografis berlangsung di jalan raya yang dilalui kendaraan bersamaan dngan pejalan kaki yang hendak menyeberang?
Pejalan kaki tampak mau menyeberang jalan yang dilalui mobil. Jika peristiwa seperti itu terjadi di Indonesia, biasanya kendaraanlah yang harus menang atau lebih dulu dari pejalan kaki.
Sangat jarang, penyetir kendaraan menyilakan pejalan kaki lebih dulu menyeberang jalan. Jika pejalan kaki melanjutkan gerakannya, maka klakson mobil bakal melengking-leking.
Di negara yang peradaban dan etika dijunjung tinggi dan dipraktikkan pada hidup keseharian, para pengguna jalan—baik kendaraan bermesin dan pejalan kaki—pada umumnya saling menghormati dan sarat etika.
Pengemudi dan pejalan kaki melakukan komunikasi holografis tanpa lengkingan klakson atau suara manusia yang marah serta tidak menggerakkan tangan dengan kepalan seolah mau meninju atau menampar pejalan kaki atau pihak lain yang dirasa mengganggu.
Apakah pejalan kaki perlu menunggu beberapa saat agar mobil duluan melintas atau dia cukup aman menyeberang jalan tanpa terganggu meski mobil di dekatnya bergerak perlahan.
Inilah kehebatan teknologi digital sekarang ini, asalkan orang memanfaatkannya dengan baik seperti pengemudi dan pejalan kaki atau pihak lain pengguna jalan raya.
Mereka hanya bertukar (saling) kontak mata dalam relatif waktu yang singkat atau saat berpapasan cukup saling mengerlingkan mata tanpa menggerakan tangan untuk mengungkapkan niat mereka masing-masing antara satu sama lain yakni pejalan kaki dan pegendara mobil.
Bagaimana komunikasi holografi berlangsung atau berproses? Lebih detail lagi bahwa teknologi Hologram yang tampak secara visual dalam 3 dimensi atau 3D. suatu objek yang terbentuk bersumberkan dari cahaya—alat penyimpan.
Tampilan objek dalam bentuk holografis dalam 3D membantu orang untuk berinteraksi secara visual.
Masalahnya, bagaimana mobil otonom yang tanpa pengemudi dapat berkomunikasi dengan pejalan kaki atau pengguna jalan raya? Bukankah mobil tanpa pengemudi tidak punya mata?
Tim peneliti yang ikut mengerjakan sistem proyeksi MaMeK sedang berusaha menjawab pertanyaan di atas.
Sistem Proyeksi MAMEK merupakan komunikasi mesin dengan manusia—berguna pada penelitian dan pengembangan dengan dua pendekatan teknologi untuk tampilan dan menganalisis serta mengevaluasinya untuk diintegrasikan ke dalam konsep komunikasi yang disebut Car2Human.
Tim ahli mempresentasikan hasil temuan mereka pada pameran LASER World of PHOTONICS yang berlangsung di Munich, Jerman pada tanggal 27 – 30 Juni 2023.
Bayangkan sebuah situasi di mana pengendara sepeda tidak yakin apakah ada mobil yang mendekatinya atau tidak. Akan tetapi, kemudian proyeksi terang muncul di depan kendaraan, menunjukkan bahwa mobil itu sedang mendeteksi sepeda atau pejalan kaki yang sedang menunggu keadaan atau situasi jalan yang hendak dilalui.
Ini adalah salah satu contoh bagaimana mobil dan manusia dapat berkomunikasi satu sama lain di jalanan yang menurut tim ahli bakal berguna di masa depan.
Bersama dengan tim ahli Fraunhofer Institute for Applied Optics and Precision Engineering IOF yang berlokasi di Jena, Norbert Danz, mereka Menyusun dan melihat skenario semacam peristiwa di atas melalui sistem proyeksi MaMeK.
Proyek ini fokus pada sistem proyeksi untuk komunikasi manusia dengan mesin yang tentu saja menggunakan mitra ahli audio dari perusahaan Audi AG .
Dua pendekatan teknologi sedang dilakukan sebagai bagian dari tampilan yang diperlihatkan langsung di dalam mobil dengan proyeksi holografik yang tampak berupa cahaya yang mengitari atau mengelilingi kendaraan.
Tim ahli Fraunhofer IOF bertanggung jawab atas teknologi yang menjadi dasar kasus terakhir ini.
“Banyak mobil sudah menampilkan sistem proyeksi simbol berbasis LED yang memproyeksikan gambar ke tanah saat pengemudi keluar,” papar peneliti Norbert Danz.
Meski hasil holografis 3D belum cukup terang untuk misalnya pada siang hari dan gambar atau cahaya yang tampak masih statis—ini tidak cocok untuk memungkinkan mobil otonom (tanpa pengemudi) untuk berkomunikasi dengan lingkungannya, demikian Norbert Danz menggaris bawahi pandangannya.
Dengan mengingat hal ini, tantangannya adalah menciptakan proyeksi ultra-terang yang dapat terlihat bahkan di bawah sinar matahari dan mampu menampilkan informasi secara dinamis.
Hasil temuan itu harus mampu menerangi area yang cukup luas untuk menutupi semua arah di sekitar mobil hanya dengan beberapa proyektor.
Bagaimana proyeksi sebening kristal di bawah sinar matahari dan sudut lebar?
Para peneliti menggunakan teknologi laser canggih untuk mempraktikkan mikroproyektor dinamis buatan mereka.
Empat dioda laser menerangi generator gambar yang dikenal sebagai modulator cahaya spasial (SLM) dengan tugas untuk mendistribusikan cahaya sedemikian rupa sehingga membentuk gambar tertentu di jalan.
Untuk mencapai tingkat kecerahan yang tepat dan memastikan area proyeksi seluas mungkin, sistem menghasilkan empat sub-gambar yang kemudian digabungkan menjadi satu.
Menurut peneliti Norbert Danz, proyektor sangat dekat dengan tanah dan sudut proyeksi sangat lebar, sulit untuk membuat satu gambar besar, jadi kami mendistribusikan gambar ke beberapa dioda laser dan memperluas setiap gambar menggunakan teleskop mikro-optik.
“Selain itu, arah proyeksi ditentukan oleh rangkaian mikroprisme, yang memungkinkan peneliti mencapai area proyeksi 100 x 30 sentimeter pada jarak kurang dari 50 sentimeter,” Norbert Danz menambahkan.
Dengan dimensi hanya 7 x 7 x 5 sentimeter, sistem yang dikembangkan oleh Fraunhofer IOF ini dapat diintegrasikan ke dalam setiap ambang pintu mobil.
Memasang banyak proyektor memungkinkan untuk menampilkan piktogram di jalan sepanjang kendaraan dan arsitektur modular juga membuka kemungkinan untuk menggambarkan elemen dinamis.
Namun, yang benar-benar membuat sistem ini menonjol adalah tingkat kecerahan sekitar 10.000 lux (bergantung pada resolusi dan kualitas gambar), yang memungkinkan pengendara sepeda dan pejalan kaki melihat proyeksi jalan bahkan pada hari yang cerah.
Selain penggunaan laser, ini dicapai dengan elemen termasuk generator gambar SLM buatan perusahaan Berlin Holoeye Photonics, salah satu mitra lainnya.
Docter Optics SE, sebuah perusahaan menengah yang berbasis di negara bagian Thuringia, Jerman, juga terlibat dalam pembuatan proyektor.
Sistem keseluruhan yang dikembangkan sebagai bagian dari proyek MaMeK sekarang sedang diintegrasikan ke dalam kendaraan demonstrasi dan dihubungkan dengan sensor yang sesuai dari kendaraan semi-otonom (tinggi).
Pengembangan proyek bersama 3Dsensation
MaMeK muncul dari proyek bersama 3Dsensation, yang mewakili salah satu dari sepuluh konsorsium dari Twenty20 yakni Partnership for Innovation funding pro gram dijalankan oleh Kementerian Pendidikan dan Riset Federal Jerman antara tahun 2014 dan 2022.
Para mitra aliansi mencapai tujuan penggunaan teknologi 3D inovatif untuk membantu mesin menangkap skenario kompleks secara visual dan menafsirkannya.
Konsorsium berfokus pada prinsip-prinsip yang mendasari interaksi yang aman dan efisien antara manusia, mesin, dan lingkungan dalam produksi, kesehatan, dan mobilitas — bidang utama kehidupan dan pekerjaan.