Maritime-Tech, SHIP BUILDING

Gunakan Autonomous Underwater Vehicles Eksplorasi Potensi Laut

ShareKita gunakan autonomous underwater vehicles atau kendaraan di bawah air untuk mengeksplorasi potensi di dasar laut seperti mineral. Kendaraan antar-jemput di laut...

Written by Erwin Prasetyo · 1 min read >
Autonomous Underwater Vehicles

Kita gunakan autonomous underwater vehicles atau kendaraan di bawah air untuk mengeksplorasi potensi di dasar laut seperti mineral. Kendaraan antar-jemput di laut telah diproduksi secara massal di Jerman. Apakah perusahaan galangan kapal atau ship building di Indonesia telah membuatnya? 

Autonomous Underwater Vehicles
Kendaraan bawah air ditangguhkan di atas platform penelitian sistem Maritim dengan Crane slewing nya, sistem portal dan (di latar belakang di sebelah kiri) ruang tekanan. Gunakan autonomous underwater vehicles eksplorasi potensi laut   (Foto/©: Fraunhofer IOSB-AST)

Sebagai negara maritim atau bahari, Indonesia berpeluang memajukan industri perkapalan termasuk membuat kendaraan bawah air atau autonomous underwater vehicles (AUV).

Kendaraan bawah air yang otonom sangat penting untuk melakukan beragam tugas seperti menjelajahi dasar laut yakni mencari mineral, dan mendukung transportasi tol laut. 

Di Asia, perusahaan galangan kapal atau ship building  masih didomaniasi oleh Korea Selatan, Jepang, dan China. Bagaimana perkembangan lebih 100 perusahaan galangan kapal di Indonesia?

Selain memproduksi beragam kapal—termasuk kepal selam, kapal penelitian, kapal perang,  kapal wisata—industri perkapalan membutuhkan pendukung dari sektor industri lainnya.

Seperti logam untuk komponen dan kerangka kapal, mesin, kabel listrik, cat, alat sensor, alat komunikasi, navigasi, pipa, dan sebagainya. 

Kita simak upaya yang dilakukan oleh para peneliti di Fraunhofer yang merancang kendaraan di bawah air dengan standar kuat, ringan, dan direncanakan diproduksi berseri dan massal.

Menurut tim peneliti, belum pernah banyak aktivitas manusia di kedalaman laut. Beberapa ribu meter di bawah permukaan air, perusahaan minyak yang masih prospek untuk mengeksplotrasi potensi kekayaan di laut—dibutuhkan kapal khusus untuk bawah air.

Demikian juga perusahaan pertambangan di laut yang berpeluang mencari sumber daya mineral yang sangat berharga di dasar laut. 

Kendaraan bawah air di laut membutuhkah ribuan kilometer pipa dan kabel kapal selam dan  membutuhkan perawatan secara rutin. Hal itu merupaka potensi bisnis yang besar atau raksasa. 

Kita belum mendata peran para ilmuwan kelautan yang ingin menggunakan perangkat yang kuat untuk survei area yang luas dari dasar laut—termasuk mensurvei potensi dan kekayaan ikan laut serta kekayaan lainnya. 

Bahkan beragan aplikasi yang penting dan berarti bakal meningkat permintaan yang berdanpai terhada pertumbuhan dan perana kendaraan eksplorasi bawah air.

Kita simak upaya para peneliti di Fraunhofer Institute untuk Optronics, Sistem Teknologi dan Image eksploitasi IOSB yang merancang kuat secara  kendaraan bawah air atau autonomous underwater vehicles (AUV), dan direncakan dapat diproduksi dalam jumlah besar. 

Perusahaan telah menggunakan AUV selama bertahun-tahun dalam misi eksplorasi laut dalam. 

Kendaraan bawah air ini meluncur secara bebas melalui kumpulan air, dan dengan data kapal mampu membuat jalan sendiri yang kemudian kembali ke dermaga kapal atau lokasi penelitian. 

Menurut tim peneliti, hingga sekarang, ongkos pembangunan  autonomous underwater vehicles atau kendaraan bawah air sangat mahal. 

Kapal konvensional memiliki struktur yang rumit, yang membuat kapal relatif sulit untuk ditangani oleh kru kapal penelitian. 

Misalnya, bagaimana cara mengakses baterai ketika hendak digantikan? Dibutuhkan satu jam untuk membaca banyak data pengamatan dengan mengggunakan prosesor AUV onboard

Lagi pula, banyak kendaraan bawah air yang berukuran berat,  dan hanya operator yang terlatih khusus yang mampu mengoperasikannya di bawah air dengan menggunakan jenis kapal winch.

Bagaimana tim ahli mengatasi dan mencegah sistem bus agar kabel-kabel yang digunakah di kapal tidak berbentuk spageti yang merumitkan? 

Apakah perusahaan galangan kapal atau ship building di Indonesia telah membuat autonomous underwater vehicles?

Penasaran? Simak jawabannya pada artikel lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *