Industrialisasi, Konstruksi & Infrastruktur

Temukan Rahasia Potensi Kayu Metal dengan Inovasi

ShareTemukan rahasia potensi kayu metal dengan inovasi—sepenuhnya bergantung pada kecerdikan manusia. Dari mana asal kekuatan serbuk kayu? Mungkinkah serbuk kayu dijadikan sebagai...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >
Rahasia Potensi Kayu Metal

Temukan rahasia potensi kayu metal dengan inovasi—sepenuhnya bergantung pada kecerdikan manusia. Dari mana asal kekuatan serbuk kayu? Mungkinkah serbuk kayu dijadikan sebagai Roti Kayu dan minuman? Uraian berikut akan menjawab kepenasaran kita.                                    

Rahasia Potensi Kayu Metal
Proses manufaktur spons metal (logam) dengan menggunakan casting yang dicampur dengan serbuk (bsa) kayu. Temukan rahasia potensi kayu metal dengan inovasi (Foto/©: Fraunhofer IWU)

Menurut survei, Indonesia memiliki lebih dari 40.000 jenis tumbuhan—termasuk beragam pohon yang tumbuh di hutan seluas lebih 884.950 kilometer persegi.

Bayangkan potensi yang berasal dari sisa kayu olahan yang dapat dijadikan sebagai busa kayu di luar panel plywood. Penggunaan busa atau serbuk kayu ini telah dibahas pada satu Simposium Produk Panel Internasional di Llandudno, Utara Wales, Inggeris beberapa waktu lalu.

Dengan menggunakan kayu metal—bahan serbuk atau busa kayu yang sudah dipadatkan dan disampur dengan spons metal (logam) melalui proses casting—bahan berbasis minyak bumi dapat digantikan yang selama ini digunakan sebagai bahan baku (biji) plastik.

Tim peneliti di Fraunhofer Institute for Wood Research di Braunschweig, Jerman, telah mengembangkan wood foam yang bahannya sangat ringan namun sangat kuat untuk bahan konstruksi ringan.

Bahan busa ringan ini mempunyai struktur dengan kerapatan curah rendah, dan memiliki sifat pengisolasian tinggi—cocok menggantikan busa polystyrene yakni bahan (material) pengepakan (kemasan).

Jika digunakan sebagai kemasan, produk ini ramah lingkungan dan mudah didaur-ulang sebagai bahan (bubur) untuk kertas. Metal kayu pun dapat dijadikan sebagai insulasi yang bentuknya dibuat mirip ubin.

Sedangkan dalam bentuk papan ringan yang bersifat struktural yang sangat kuat sehingga memungkinkan untuk digunakan dalam bentuk (aplikasi) lain. Misalnya untuk lapisan tengah ringan di papan sandwich khususnya untuk furnitur, daun pintu atau elemen dinding lengkap.

Aplikasi (manfaat) busa kayu demikian besar potensinya asalkan manusia cerdik dan inovatif untuk menemukan rahasianya yang kemudian menciptakan beragam turunan (produk).

Kita mahfum bahwa seluruh busa kayu terdiri dari serat kayu dan tanpa aditif. Kekuatannya  berasal dari kekuatan ikatan serat kayu itu sendiri tanpa bahan lain seperti  resin yang berbentuk lem untuk mengikat antarserat. Sedangkan kandungan emisi seperti aditif dihilangkan dengan teknologi.

Ingat, potensi kayu dengan kandungan serat kayu demikian luar biasa—termasuk di Indonesia. Bahan kayu metal yang berasal dari serbuk kayu berpotensi menggantikan produk yang terbuat dari plastik atau bahan lain yang kurang ramah terhadap lingkungan.

Potensi ekologi kayu metal sangat menarik untuk dieksplorasi. Busa atau kayu metal bersifat mekanis sehingga fisiknya merupakan titik awal untuk menciptakan sejumlah besar aplikasi penunjang sektor industri.

Uniknya, bahan serbuk (busa) kayu menghasilkan limbah cair yang mengandung konsentrasi tinggi lignin (bahan minuman beralkohol)—produk sampingan pembuatan kertas dan pembuatan papan serat.

Lignin diproses dengan asam karbonat yang menyebabkan campuran menjadi busa. Sedangkan busa kayu terbentuk karena pengaruh udara. Tim peneliti Fraunhofer memungkinkan tiap hasil penelitian yang mereka dapatkan dimasukkan (implementasi) ke bagian bisnis (komersial).

Konon, pada Perang Dunia II serbuk kayu ditambahkan ke dalam adonan roti untuk menghemat kebutuhan makanan bagi tentara. Ide itu diadaptasi oleh peneliti di Austria tahun 2003. Serbuk gergaji dan terugi dicampur dengan menggunakan air untuk membentuk adonan.

Dengan campuran ragi, adonan kemudian dipanggang dan diperkenalkan dengan Roti Kayu yang meski akhirnya menimbulkan reaksi.  Percobaan pun dihentikan, namun tim peneliti justru mendapatkan inspirasi baru dengan kesimpulan: serbuk kayu memiliki potensi bisnis yang luar biasa.

Bagaimana kalau serbuk kayu rentan terhadap penyerapan air? Jika hal itu terjadi busa kayu mudah membusuk dan dimakan rayap atau jamuran. Untuk mengatasinya, tim peneliti menambahkan 10 persen adonan beton ke campuran serat (serbuk kayu).

Tentu presentasenya  berbeda bergantung pada jenis kayu. Misalnya untuk kayu beech ditambahkan  10 persen adonan beton agar air dalam serat diserap misalnya dari 31 hingga 2 kg/m2.

Adonan beton akan menjadikan busa kayu lebih padat. Meski ada alternatif lain seperti penggunaan aditif hidrofobik yang biasanya dalam bentuk lilin, sebaiknya dihindari. Bahan itu memiliki pengaruh negatif terhadap kekuatan busa.

Busa kayu berkepadatan tinggi dapat digunakan contohnya sampel 30 mm dari 150kg/m3 dari serat kayu pinus setara dengan kekuatan polistirena.

Jika kepadatan rendah dengan sampel busa kayu beech berdensitas 30 mm dari kepadatan 70 kg/m3 memiliki daya serap yang mirip dengan ketebalan polistirena 80 mm.

Ketahanan terhadap api tentu dihitung. Tim peneliti telah mencoba dengan mensyaratkan bahwa jarak pembakaran kurang dari 150 mm. Ketika busa kayu dicapur dengan struktur logam—seperti dalam panel komposit—jarak pembakaran dan durasi nyala berkurang secara signifikan.

Kesamaan busa air merupakan bahan baru yang menarik untuk menggali potensi besar dengan keuntungan lingkungan dan ekonomi.

Bahan ini dapat menggantikan produk berbasis minyak bumi dalam berbagai aplikasi yang menguntungkan bagi para pelaku industri.

Oleh karena itu, para ahli dan kita sebaiknya rajin untuk  temukan rahasia potensi kayu metal dengan inovasi.

Indonesia kaya atas pohon yang ranting dan daunnya dapat diolah menjadi diversifikasi (baru) produk yang ekonomis.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *