Tambang

Teknologi Memasang Turbin Angin di Dasar Laut

ShareLebih berat ketika alat itu diuji coba di laut lepas—saat pembangkit listrik tenaga angin diuji di lepas pantai yang penuh terpaan badai,...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Lebih berat ketika alat itu diuji coba di laut lepas—saat pembangkit listrik tenaga angin diuji di lepas pantai yang penuh terpaan badai, ombak, dan air garam. Pekerjaan melelahkan.

Memuat pipa baja untuk sebuah pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai. (Sumber foto/©: Wolfhard Scheer/Fraunhofer IWES)

Di Hannover (Jerman) salah satu kota yang sering diselenggarakan pameran peralatan industri—termasuk manufaktur dan peralatan sektor energi—dan merupakan pusat pengujian untuk struktur penyangga telah beroperasi di lapangan—hasil pekerjaan tim peneliti dan pakar. Pekerjaan mereka sangat melelahkan namun hasilnya membanggakan.

Para peneliti dan pakar telah menyelesaikan pekerjaan yang berkaitan dengan kualitas turbin yang mampu bertahan pada tekanan angin, pengaruh hujan, ombak, dan air garam.

Angin ribut, hujan yang sangat deras–dan kadang kala halilintar menyambar fasilitas energi angin yang menyebabkan alat terkena kondis-kondisi yang demikian berat. Dampaknya lebih berat lagi ketika alat itu diuji coba di laut lepas, misalnya saat pembangkit listrik tenaga angin itu diuji di lepas pantai yang penuh terpaan badai, ombak, dan air garam yang demikian agresif terhadap alat.

Bagaimana pembangkit listrik tenaga angin dapat bekerja dengan aman dan benar-benar dapat diandalkan? Tim pakar dan peneliti harus menciptakan suatu teknologi yang telah teruji dan saat diimplementasikan di lapangan, masalah dapat dipecahkan.

Dan untuk melakukannya, daerah bagian Lower Saxony di Jerman telah menginisiasi salah satu dari perlengkapan pengujian yang paling besar dan paling modern di dunia yang dengan membangun Test Center for Structures (TTH) di Hannover. Artinya, penduduk setempat menerima kehadiran para tim ahli. Hasil pekerjaan mereka toh bertujuan bagi kepentingan masyarakat luas.

Di TTH, para ahli dari Fraunhofer Institute for Wind and Energy System Technology (IWES) dengan teliti memeriksa semua komponen dan keseluruham turbin angin, sesuai dengan  kondisi di laboratorium yang telah ditentukan. Fasilitas tersebut dibangun oleh Leibniz Universitӓt Hannover dengan biaya sebesar Euro 26 juta.

Pusat pengujian tersebut memiliki dua fasilitas besar untuk pengujian yakni: foundation engineering test trench dengan konsep baru untuk melabuhkan turbin angin di dasar laut dan pengujian dapat dilakukan  dengan perbandingan skala model 1 : 10.

Fasilitas yang kedua dinamai field testbed tempat para ahli menyasar bagian tower dan struktur penyangga yang akan dikenai (menahan) banyak tekanan besar yang membuat simulasi efek angin dan ombak sesuai dengan sebuah skenarion yang telah diakselerasikan.

Kompoenen lebih stabil dan kuat

Setelah tim ahli bekerja di lapangan, hasilnya menunjukkan penemuan penting tentang bagaimana komponen dapat dibuat lebih stabil dan kuat.

“Terdapat isu-isu kunci, khususnya untuk energi angin di lepas pantai, karena ongkos perawatan dan perbaikan di laut lepas sangatlah mahal,” ungkap Maik Wefer direktur Fraunhofer IWES divisi Structural Components.

Kondisi itu tentu saja sangat krusial, turbin energi angin sebisa mungkin dilabuhkan (ditempatkan) dengan aman dengan  biaya efisien di dasar laut. Di pusat pengujian Hanover, berbagai metode konstruksi telah disimulasikan dalam sebuah “kotak pasir” berukuran besar.

Nama kotak pasir itu adalah Foundation Engineering Test Trench merupakan sebuah lubang persegi panjang pada lantai ruangan sepanjang 14 meter dan lebar 9 meter, dan kedalaman 10 meter, serta diiisi dengan 1250 meter kubik pasir.

Empat sumur  menyediakan kelembaban yang dibutuhkan dan densitas ekstrim untuk memastikan kondisi tersebut mirip dengan keadaan di dasar laut yang sesungguhnya.

Insinyur Fraunhofer Martin Kohlmeier menggunakan daerah tanjung pasir untuk proyek kolaboratif yang dinamai UnderwaterINSPECT—tempat pengembangan teknologi untuk pengujian di bawah permukaan air (laut) terhadap struktur penyangga turbin energi angin di lepas pantai secara efisien dan dapat diandalkan. Bagaimana cara tim ahli bekerja?

Pertama, sebuah ekskavator khusus menekan sebuah tiang logam, sepanjang 7,5 meter dan setebal batang pohon ke dalam pasir basah.

“Ini bukanlah masalah menghantamkan tiang ke tanah,” tandas Kohlmeier. “Yang terjadi malahan, sebuah teknik mekanis khusus yang mengaplikasikan vibrasi sehingga tiang  dapat menggetarkan diri sendiri dan masuk ke dalam lapisaan tanah.”

Bagaimana lanjutan hasil uji coba? (Bahan diolah dari By hook or by crook tulisan Frank Grotelüschen, Fraunhofer)

Simak PERALATAN & TEKNOLOGI (2)

Proses Konstruksi Lancar Tanpa Mengusik Mamalia Laut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *