Menyiapkan masa depan pabrik berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan keniscayaan. Suatu produk mudah diserap pasar global jika daya saingnya tinggi—terbentuk jika para pelaku industri mampu meningkatkan efisiensi energi dan sumber daya lainnya. Apa itu E3-Research Factory?
Apakah pernah mendengarkan istilah E3-Research Factory? Penduduk kota Chemnitz yang terletak di Negara Bagian Saxony, Jerman, memahami makna E3-Research Factory. Kota Chemnitz merupakan pusat penelitian untuk menyiapkan bentuk operasional dan manajemen pabrik masa yang akan datang.
Peresmiannya dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Penelitian Federal Jerman (BMBF), Prof. Johanna Wanka beberapa waktu lalu.
Di Chemnitz terdapat pusat pengembangan bidang mechanical engineering (rekayasa mekanik), ilmu pengetahuan otomotif, dan teknologi microsystems. Chemnitz merupakan ikon budaya teknologi.
Pameran Electronic Entertainment Expo (E3) pernah dilakukan di Chemnitz. Tim penelitiahli Fraunhofer-Gesellschaft meneliti solusi yang akan digunakan sebagai system produksi yang hemat sumber daya pada masa depan.
Sedang dibangun tiga pusat (tambahan) yang merupakan prioritas penelitian yang saling berbeda namun saling melengkapi. Teknologi inovatif dan proyek aplikasi percontohan dikembangkan dan diuji dengan pendekatan penelitian versi E3.
Pelaku industri pun dilibatkan. Fokus penelitian terhadap penggunaan sumber daya yang efisien, juga pada netralitas emisi, dan sumber daya manusia.
Masa konstruksi berlangsung dua setengah tahun. Artinya, proyek pusat penelitian ini benar-benar disiapkan oleh Jerman. Contoh yang akan diteliti nantinya, bagaimana cara mesin bekerja untuk memasang pintu mobil di salah satu area penelitian di pabrik.
Fasilitas ini diadaptasi dari jalur produksi agar dapat melakukan penelitian dan pengembangan di lingkungan yang mendekati kehidupan nyata. Dua bidang penelitian tambahan dikaitkan dengan rantai proses teknologi ultra-pendek.
Kemudian diteliti sistem energi dan manajemen sumber daya terpadu. Penelitian dan industri akan diuji penerapan teknologinya secara praktis yang dapat diterapkan di pabrik masa depan. Uji coba dan penelitian itu lengkap dengan fasilitas di area seluas 17.000 kaki persegi.
Bagaimana awalnya terbentuk E3? Inilah kehebatan ilmuwan di Jerman, khususnya lembaga Fraumnhofer-semacam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Peneliti proaktif menghasilkan karya-karya ilmiah yang bermanfaat bagi para pelaku industri dan masyarakat.
Contohnya, E3 terbentuk awalnya ketika tim peneliti mengembangkan jenis mesin, teknologi, proses baru yang membantu agar dapat menghemat energi dan sumber daya, netralitas emisi pabrik (penurunan emisi). Teknologi dan aplikasi perangkat lunak digelar melalui E3.
Pameran yang menggelar tren digital itu diselenggarakan tiap tahun bergantian di tiap negara a di Eropa dan Amerika. Tiket untuk melihat E3, menurut Software Association, untuk 1.000 lembar pertama dipatik $150 per lembar tiket masuk E3ar.
Setelah ke-1000 lembar itu terjual, harga tiket menjadi $250 per lembar. Artinya, E3 merupakan salah satu pameran penting. Berbagai perusahaan dari negara-negara maju menggelar teknologi digital yang perkembangannya demikian cepat.
Apa kaitan E3 dengan masa depan? Menurut peneliti Fraumhofer, manusia harus kembali memikirkan cara mengintegrasikan dan melibatkan diri untuk berperan proaktif membuat atau menyiapkan masa depan.
Contohnya produksi di pabrik—dalam hal ini mulai dari tingkat produksi, proses, dan rantai proses—dirancang oleh tim peneliti agar dapat mempertimbangkan seluruh operasional pabrik.
Untuk itu, sebanyak Euro 20 juta diinvestasikan untuk membangun gedung pabrik—pusat penelitian pabrik di Uni Eropa. Dana itu dikucurkan oleh pemerintah federal Jerman.
Sebagian dana itu berasal dari kas Negara Bagian Saxony—lokasi pusat penelitian yakni di lokasi Institut Fraunhofer. Sementara pelaku industri yang ikut dalam penelitian menyediakan mesin.
Apa pentingnya penelitian pabrik masa depan? Simak penjelasan Prof. Reimund Neugebauer, Presiden Fraunhofer-Gesellschaft yang mengatakan, “Kami mentransfer teknologi dan proses implementasinya dan dipraktikkan lebih cepat di E3 Factory. Kami meningkatkan kesadaran para pelaku industri tentang pendekatan dan solusi baru untuk manufaktur berkelanjutan.”
Ia menceritakan, pihaknya dapat menguji bagaimana mesin dan proses kerjanya jika diintegrasikan ke masa depan. Biaya operasional manufaktur yang efisien dengan menggunakan fasilitas produksi terbaru.
Perubahan paradigma diperlukan untuk mempertahankan manufaktur di masa depan. Alih-alih mengekstraksi keuntungan maksimum dari aplikasi minimum modal, paradigma baru perlu menjadi penciptaan nilai maksimum dengan menggunakan sumber daya kerja yang minim. Menyiapkan masa depan pabrik berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (Bahan diiolah dari laman Fraunhofer IWU)