Digital & Software, Industrialisasi

Manfaatkan Kekaayan Data untuk Pabrik dengan TIA berbasis MindSphere

ShareManfaatkan kekaayan data untuk pabrik dengan TIA berbasis MindSphere yang dapat menguubah data dalam waktu hitungan detik. Tiap pelaku industri menghindari downtime...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >
Manfaatkan Kekaayan Data

Manfaatkan kekaayan data untuk pabrik dengan TIA berbasis MindSphere yang dapat menguubah data dalam waktu hitungan detik. Tiap pelaku industri menghindari downtime agar tidak menimbulkan ongkos tambahan. Bagaimana cara mengindentifikasi penyebab downtime?  Siemens menjawabnya.

Manfaatkan Kekaayan Data
Proses produksi di manufaktur dapat dilakukan secara virtual dan nyata berkat penggunaan aplikasi MindSphere.  Manfaatkan kekaayan data untuk pabrik dengan TIA berbasis MindSphere (Foto: Siemens)

Bagaimana  TIA Portal V15 memberikan bantuan bagi para pelaku industri khususnya sektor manufaktur yang menggunakan beragam mesin—sebagai alat produksi di lokasi pabrik?

Grup Siemens yang sukses mengembangkan perangkat Totally Integrated Automation (TIA) Portal V15 menyediakan solusi yang terintegrasi, menyeluruh, dan end-to-end di seluruh proses manufaktur.

Selain PLM (Product Lifecycle Management) dan MES (Manufacturing Execution Systems) di dalam Digital Enterprise Software Suite, TIA Portal V15 menyediakan jajaran pilihan perangkat lunak bagi  tiap perusahaan yang bertranformasi memasuki zaman  Industri 4.0 atau kita menyebutnya  Making Indonesia 4.0

Salah satu bagian dari TIA adalah perangkat yang dinamai MindSphere merupakan sistem operasi Internet og Things (IoT) yang terbuka karena berbasis cloud. Dengan MindSpehee—juga besutan Siemens—maka mesin-mesin dapat berhubungan dengan lini produksi, pabrik, sistem, dan mesin.

Aplikasi MindSphere memungkinkan pelaku industri (operator) dapat memanfaatkan kekayaan data yang dihasilkan/dicari melalui  IoT  tentu berdasarkan analisis secara canggih.

Menurut Product Manager Factory Automation untuk wilayah ASEAN yang bermarkas di Singapura, Uwe Schumann, aplikasi MindSphere menyediakan berbagai perangkat lunak yang bermanfaat bagi pelaku industri memasuki era Industri 4.0

Contohnya, demikian Uwe, saat ditemui pada peluncuran TIA Portal V15 di Jakarta, fungsi MindSphese meliputi  protokol konektivitas sistem perusahaan, aplikasi industri, dan analisis canggih.

Juga bagian dari lingkungan pengembangan inovatif yang memanfaatkan kemampuan Platform-as-a-Service (PaaS) terbuka bersama dengan akses ke layanan cloud AWS (Amazon Web Services).

Artinya, MindSphere mampu menghubungkan hal-hal nyata ke dunia digital sehingga persediaan aplikasi industri menjadi lebih kuat berdasarkan platform digital agar tujuan perusahaan yakni bisnis lebih mudah tercapai.

Sementara kemampuan PaaS yang terbuka terhadap MindSphere memungkinkan terjadinya kemitraan ekosistem untuk mengembangkan dan memberikan aplikasi industri.

Siemens menyediakan solusi yang berfokus pada bisnis untuk membantu mendorong inovasi yang tertutup melalui kembar digital untuk produk, produksi, dan kinerja (lihat bahan di atas).

Kekuatan MindSphere buatan Siemens ini menjadikan proses pekerjaan di pabrik berlangsung lebih lancer tanpa kekuatiran terhadap (kemungkinan) terjadinya (secara tiba-tiba) downtime di salah satu mesin.

Setiap pelaku manufaktur berharap agar di pabriknya tercapai zero downtime. Hal itu dapat dihindari dengan platform digital. Jelasnya, konektivitas yang berbasis digital peristiwa downtime dapat dihindari.

Kita catat bahwa kerjadian downtime—mesin-mesin produksi tidak bekerja  sesuai skenario,   dapat menyebabkan kepanikan. Operator mesin dan manajer produksi tidak tahu apa yang terjadi—sebelum menemukan permasalah yang terjadi.

Meski operator mesin telah memiliki jam terbang yang cukup signifikan—melalui pelatihan dan pendidikan praktis dan bersertifikat—namun penyebab terjadinya downtime terkadang tidak sesuai dengan teori.

Peristiwa downtime leluasa dibahas di ruang kelas/pelatihan, namun konteknys jauh berbeda ketika berada di lokasi mesin-mesin produksi.

Para operator di sektor manufaktur berterima kasih kepada para eksper di Siemens yang kreatif dan proaktif menciptakan aplikasi. Ketika terjadi downtime—musah besar para pelaku manufaktur utamanya bagi para operator—downtime itu mudah dianalisis dengan bantuan IoT dan TIA.

Kenapa downtime terjadi? Umumnya kegagalan operasional terjadi karena kinerja perangkat keras yang presentasenya mencapai 55 persen—ini menimbulkan kerugian dan tambahan ongkos.

Manusia seperti operator juga salah satu fakktor penyebab terjadinya downtime—presentasenya dapat mencapai 22 persen. Sedangkan sisanya, terjadi karena kegagalan perangkat lunak.

Silakan mengoperasikan mesin dengan pola lama, akan tetapi kebanyakan sitem kerjanya manual dan manusia haurus lebih dominan.

Akan tetapi, dengan menggunakan aplikasi MindSphere yang berdasarkan sistem operasi IoT secara transparan berbasis cloud  memudahkan operator mudah memahami data yang telah diterjemahkan MindSphere.

Dalam  hitungan detik, operator terhubung ke bagian produksi, pabrik, sistem, dan demikian mudah melihat kinerja mesin dari jarak jauh.

Artinya, operator mesin tidak harus selalu berada di ruang operator dekat mesin selama 24 jam. Semua proses pekerjaan—manusia dan alat produsi—berlangsung safety,  cepat, dan akurat—karena sistem digitalisasi.

Setiap mesin bekerja berdasarkan data yang telah tersistem antara satu mesin dan alat produksi lainnya. Data yang berada di tiap mesin diubah oleh MindSpere menjadi informasi yang mudah dipahami oleh operator.

Aplikasi MindSphere memungkinkan untuk mencapai potensi penuh dan pelaku manufaktur mencapai keunggulan yang kompetitif. Jadi saatnya manfaatkan kekaayan data untuk pabrik dengan TIA berbasis MindSphere.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *