ASEAN Community, Vietnam

Wanita Ini Memetik Kekayaannya di Udara

ShareNguyen Thi Phuong Thao orang terkaya di Vietnam bermotto: Travel with us, drive with us, eat with us. Pramugarinya pun mengenakan busana...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Nguyen Thi Phuong Thao orang terkaya di Vietnam bermotto: Travel with us, drive with us, eat with us. Pramugarinya pun mengenakan busana bikini selama penerbangan.

Nguyen Thi Phuong Thao adalah CEO (chief executive officer) dan pendiri maskapai penerbangan VietJet Aviation (kiri) dan (kanan) paramugari berbikini khas pesawat VietJet. (Sumber foto:  https://specials-images.forbesimg.com dan VietJet Aviation JSC)
Nguyen Thi Phuong Thao adalah CEO (chief executive officer) dan pendiri maskapai penerbangan VietJet Aviation (kiri) dan (kanan) paramugari berbikini khas pesawat VietJet. (Sumber foto:  https://specials-images.forbesimg.com dan VietJet Aviation JSC)

Kaget melihat gambar di atas? Tiga orang gadis dan dua di antaranya tampak dengan pakaian bikini khas Vietnam. Ketiga gadis itu tidak canggung disaksikan puluhan pasang mata yakni penumpang pesawat VietJet milik orang terkaya di Viernam bernama Nguyen Thi Phuong Thao seorang wanita. Ketiga gadis itu adalah pramugari VietJet. Jadi, mereka bukan model yang sedang memperagakan pakaian wanita penggemar bikini di pesawat.

Vietnam yang berpenduduk 84 juta jiuwa itu merupakan satu negara di timur semenanjung Indochina di Asia Tenggara yang berbatasan dengan Tiongkok (utara). Kalangan jurnalis mengelompokkan Vietnam sebagai salah satu grup ekonomi Next Eleven yang menempati posisi kedua dengan pertumbunan  ekonomi di Asia Timur dan tercepat pertama di Asia Tenggara.

Forbes mencatatat Nguyen Thi Phuong Thao adalah miliarder wanita yang pertama di Vietnam.  Artinya, wanita satu ini mengalahkan kaum lelaki di Vietnam meski dia mengawal bisnisnya dari jual-beli mesin faksimili, produk baja, dan karet.

Index dunia melaporkan, total kekayaan Thao—panggilan resmi  Nguyen Thi Phuong Thao mencapai US$1 miliar atau sekitar Rp13,2 triliun yang berasal dari perusahaan VietJet Aviation. Thao juga memiki mayoritas saham di perusahaan properti bernama Dragon City dengan lahan seluas 65 hektar di kota Ho Chi Minh, dan saham-saham lainnya di berbagai perusahaan seperti perbankan. Sedangkan nilai perusahaan VietJet diperkirakan lebih dari US$1,8 miliar.

Kepada Sydney Morning Herald, Thao mengaku selalu bekerja dengan  fokus utama untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan menaikkan gaji para karyawannya secara teratur. Kekayaan yang sebagian besar dipetik dari penjualan tiket pesawat udara VietJet merupakan wujud kerja keras, cerdas, kreatif, dan inovatif. Dalam tempo 5 tahun, dia menguasai 40 persen bisnis tranpostasi udara di Vietnam.

Nilai kejujuran dan passion pada bisnis

Wanita berusia 46 tahun ini mereguk pendidikan ekonomi di Rusia pada tahun 1980-an. Dia memulai bisnis komoditi (karet) dengan pasarnya di sejumlah negara di Asia dan Eropa Timur. Kemudian Thao menekuni bisnis keuangan, perumahan di Ho Chi Minh, dan resor di  Vietnam bagian tengah.

Kunci suksesnya di bisnis maskapai penerbangan adalah kepiawaiannya menghitung dan membuat biaya operasional perusahaannya lebih rendah dari pesaingnya. Dia menyadari betul bahwa bisnis transportasi menjadi kebutuhan utama sesuai dengan perkembangan sektor turis di Vietnam. Dia selalu merencanakan bisnis skala besar. Contohnya, ketika pebisnis lain menjual atau mengangkut satu kontainer berisikan barang, Thao menuturkan kepada Forbes, dia sudah mejual ratusan kontainer barang.

Dari mana Thao mendapatkan ide untuk menciptakan ongkos operasional maskapai penerbangan rendah? Dia belajar cara yang dilakukan oleh maskapai penerbangan Southwest, Ryan Air, dan AirAsia. Sebelum mendapat izin  tahun 2007, dia belajar. Bahkan dia menunda bisnis udaranya ketika harga minyak membubung. Dan pada tahun 2010, Thao menandatangani kerja sama dengan AirAsia. Akan tetapi, saat kerja sama itu ambruk, Thao yang dibantu oleh suaminya Nguyen Thanh Hung seorang entrepreneur justru menguasai sebagian besar saham VietJet (90 persen) melalui perusahaan holding bernama Sovico.

Tangan dingin Thao benar-benar melambungkan nama VietJet ketika memperkenalkan paramugari dengan pakaian seragam bikini yang kontroversial dan menghebohkan itu. Namun, cara itu cukup menarik perhatian para calon penumpang pesawat udara utamanya kaum lelaki. Ketika maskapai Vietnam Airlines saingan utama mengalami inefisiensi 29 persen, VietJet justru mendapatkan keuntungan besar. Thao mengatakan, dia tidak pernah memaksa paramugarinya mengenakan bikini. Jika penumpang hepi, ya kami pun hepi, imbuhnya.

Maskapai VietJet mengoperasikan 300 pesawat tiap hari—termasuk 63 perbangan rute domestik dan puluhan lusin penerbangan internasional dengan 45 pesawat 45 jet. Sejak masuk bursa saham Vietnam, perusahaan pengelola VietJet membagi dividen sebesar 47 persen. Lebih dari 35 juta penumpang diterbangkan oleh VietJet (2016). Belum lama ini, Thao memesan 200 pesawat dari Airbus dan Boeing dengan total pembelian  $23 miliar.

Thao ingin maskapainya mengudara ke berbagai negara, termasuk Indonesia? “Ya,  saya ingin tidak jago kandang saja,” ujarnya. Anda hebat, bisnis apa saja yang Anda pegang pasti beruntung. Insting bisnis Anda demikian tajam? “Ah …tak semudah seperti dikatakan orang,” Thao merendah ketika ditanya CNBC.

Menggapai sukses tidak sesederhana itu, lanjutnya. Dia rajin belajar. Sebelum menekuni suatu bisnis,  Nguyen Thi Phuong Thao melakukan riset dan harus memiliki passion terhadap bisnis yang akan didanai dengan modal besar. Tanpa proses demikian, jangan berharap kesuksesan itu mudah Anda gapai, katanya.

Ibu Thao berprofesi guru dan ayahnya adalah seorang ahli farmasi. Nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab demikian mengakar dalam diri Nguyen Thi Phuong Thao. (Bahan diolah dari berbagai sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *