Inspiration, MICE

Viralkan Bisnis dengan Teknologi Hologram, Presentasi Dipahami Berbagai Bangsa

ShareTiap bisnis dan kegiatan viralkan dengan teknologi hologram dengan presentasi bahasa Jawa atau Indonesia yang dipahami oleh orang Jepang, China, Bule, Arab...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >
Teknologi Hologram

Tiap bisnis dan kegiatan viralkan dengan teknologi hologram dengan presentasi bahasa Jawa atau Indonesia yang dipahami oleh orang Jepang, China, Bule, Arab atau negara tujuan Anda. Kalangan militer, kesehatan, kesenian, pendidikan, dan bisnis membutuhkan teknologi hologram

Teknologi Hologram
Jurnalis media ini coba mencari sosok diri sendiri dalam bentuk visual di booth perusahaan Igus ketika berlangsung EMO Hannover Preview di Hannover, Jerman, pada 3 Juli 2019. Acara ini khusus bagi 80 jurnalis dati 31 negara—termasuk dari Indonesia. Igus GmbH  salah satu peserta EMO Hannover yang diselenggarakan pada 16-21 September 2019. Viralkan bisnis dengan teknologi hologram, presentasi dipahami berbagai Bangsa (Foto/@: /File mmINDUSTRI)

Penguasaan bahasa asing yang tak memadai sering menjadi kendala dalam mengembangkan bisnis atau kegiatan lainnya ke negara-negara lain.

Akan tetapi, masalah bahasa bukan lagi hambatan sekarang. Perusahaan pembuat aplikasi yakni Microsoft memperkenalkan hasil pengembangan teknologi hologram di Las Vegas, Amerika Serikat, belum lama ini.

Seorang wanita (presenter) berbicara di atas panggung dengan bahasa Inggeris. Ia pastikan bahwa presentasinya dapat dipahami oleh orang  Jepang meski dia menggunakan bahasa Inggeris. Bagaimana caranya?

Dengan menggunakan teknologi hologram atau disebut mind blowing technology equipment, wanita itu memasangkan alat di kepala dan dia melihat ke arah hadirin secara visual. Sambil berkata, “Ini saya dalam bentuk hologram,” sambil menggerakan lengan kanannya.

Tampak sosok wanita berwarna hitam dan masih berukuran kecil. Selang sekian detik, bayangan hitam itu berubah bentuk menjadi seorang wanita yang berdiri di panggung. Warna pakaian dan potongan rambut, wajah, tinggi badam serupa dengan aslinya yang sedang berdiri di belakang.

Tiba-tiba wanita yang tanpa alat di kepalanya itu berbicara dengan bahasa Jepang. Intonasi bahasa, gerak tangan dan tubuh 100 persen sama dengan tampilan aslinya (menggunakan alat di kepala) yang berdiri, melangkah ke arah kiri dan kanan sambil mengamati sosok manusia atau tiruannya itu.

Waktu wanita tiruan yang berbicara itu sama persis dengan manusia aslinya. Seusai berbicara, wanita hologram itu menghilang dari padangan. “Itulah saya tadi,” imbul wanita aslinya dan hadirin pun bertepuk riuh atas tampilan hasil teknologi hologram itu.

Hologram merupakan teknik fotografi yang merekam cahaya yang dipantulkan suatu objek—seperti wanita presenter tadi. Data yang dihimpun dari objek (manusia) disajikan (dimunculkan) dalam tiga dimensi. 

Contoh hasil teknologi hologram dapat kita saksikan melalui beberapa film seperti Star Wars dan Iron Man. Teknologi hologram digunakan misalnya pada Magnetic Resonance Imaging dan pemindaian ultrasound yang menghasilkan data kompleks—hasil teknologi pencitraan canggih.

Hasil teknologi tampil dalam hologram 3D full colour berkat penggunaan aplikasi komputer. Untuk melihatnya, kita tidak memerlukan kacamata khusus. 

Hasil teknologi hologram memiliki struktur fisik yang berasal dari berkas cahaya dan diwujudkan dalam gambar tiga dimensi. 

Menurut laman quora.com, gambar holografik dapat diamati dengan melihat ke dalam cetakan holografik yang menyala atau dengan menyinari laser melalui hologram dan memproyeksikan gambar ke layar. 

Hologram yang secara teknis disebut tampilan volumetrik—seperti beralih dari printer dua dimensi ke printer tiga dimensi. Kita melihat gambar hologram dalam tiga dimensi.

Hologram merupakan gambar dalam tiga dimensi yang dapat kita saksikan dengan mata telanjang. Hologram merupakan rekaman foto bidang cahaya dan bukan gambar yang dibentuk dengan menggunakan lensa.

Seiring kemajuan teknologi, hologram dapat diwujudkan dengan perangkat lunak, perangkat keras, dan sistem pengoperasian yang lebih baru dan eksotis. 

Salah satu inovasinya yang demikian dahsyat adalah teknologi hologram sehingga mampu digunakan dengan berbagai bahasa meski penutur menggunakan hanya satu bahasa misalnya bahasa Jawa, Indonesia atau bahasa Batak. 

Ingat, bahwa Google telah memiliki hampir semua bahasa yang digunakan di dunia. Penguasahaan itu tentu melambungkan bisnis mereka—termasuk industri pendukung seperti pembuat aplikasi dan perangkat kerasnya. 

Diakui, bahwa teknologi yang disajikan dalam tiga dimensi merupakan pengembangan yang dilakukan selama bertahun-tahun—seperti teknologi hologram transmisi—memungkinkan cahaya disinari melalui obyek agar gambar dapat dilihat dari samping.

Teknologi hologram pelangi misalnya digunakan pada kartu kredit, SIM, dan paspor yang bertujuan  untuk meningkatkan keamanan si pengguna atau pemilik. Oleh karena itu, hasil teknologi hologram telah berada di dompet atau tas yang melekat pada SIM, e-KTP, dan kartu kredit milik kita.

Bahkan sebagian hologram berada pada CD, DVD, Blu-Ray, kemasan perangkat lunak, dan dalam benda atau produk yang dijual sebagai barang dagangan resmi.

Penggunaan teknologi hologram digunakan meliputi sektor pelatihan, desain, visualisasi lingkungan bisnis,  kesenian, dan fasilitas produksi. 

Bagian pemasaran mampu menggetarkan emosi para pelanggan dengan teknologi hologram—berdasarkan pengalaman dan interaksi hologram 3D.

Saatnya teknologi hologram digunakan oleh para politisi tingkat Pilkada serentak maupun pada Pemilu 2024—sekaligus menerapkan e-voting dengan dukungan machine voting berbasis Making Indonesia 4.0 

Penggunaan teknologi hologram sekaligus menghemat biaya dan kegaduhan politik seperti kita alami pada Pemilu 2019. 

Demikian juga kalangan militer, sektor pendidikan, kesehatan dan sebagainya berpeluang meningkatkan kualitas pelayanan dan peran (fungsi) dengan menggunnakan teknologi hologram.

Bisnis perusahaan seperti Google, Appel, Microsoft dan perusahaan tingkat dunia lainnya semakin menggurita berkat penguasaan teknologi hologram berbasis Internet of Things. Dunia seolah tunduk pada perusahaan-perusahaan itu.

Kapan giliran kita di Indonesia sebagai salah satu penentu arah bisnis dengan teknologi hologram? Setidak-tidaknya kita mampu mempresentasikan bisnis yang dapat dipahami oleh berbagai bangsa meski kita menggunakan bahasa Indonesia, Jawa, Sunda atau bahasa Batak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *