Inspiration, MICE

Vaksin Nonaktifkan Patogen Selamatkan Nyawa Manusia, Penghargaan bagi Peneliti

ShareKeampuhan vaksin nonaktifkan patogen selamatkan nyawa manusia. Vaksin merupakan dambaan miliaran penduduk dunia, selain membunuh #Viruscorona juga  menonaktifkan pathogen lain. Bagaimana proses...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >
Vaksin Nonaktifkan Patogen

Keampuhan vaksin nonaktifkan patogen selamatkan nyawa manusia. Vaksin merupakan dambaan miliaran penduduk dunia, selain membunuh #Viruscorona juga  menonaktifkan pathogen lain. Bagaimana proses produksi dapat dilakukan agar lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan? 

Vaksin Nonaktifkan Patogen
Dari kiri Frank-Holm Rögner, Dr. Sebastian Ulbert, Dr. Jasmin Fertey, dan Martin Thoma penerima penghargaan Joseph von Fraunhofer Prize atas keberhasilan mereka mengembangkan proses produksi vaksin yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih ramah lingkungan. (Foto/© Fraunhofer/Piotr Banczerowski)

Penulis/editor: Rayendra L. Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Sekarang ini, vaksin menjadi sumber harapan (hidup) besar bagi miliaran  juta orang di dunia. 

Penduduk dunia yakin dan percaya vaksin membantu melindungi dan menyalamatkan nyawa manusia dari serangan COVID-19.

Jika proses vaksinasi berhasil dilakukan di tiap negara maka hal itu bakal membuka kembali  jalan baru kehidupan normal.  Penduduk dunia bakal mereguk kebahagiaan berkat Kesehatan.

Vaksin Nonaktifkan Patogen Selamatkan Nyawa Manusia

Kita berharap vaksinasi yang berhasil dilaksanakan bukan saja menambah herd immunity atau kekebelan tubuh manusia—sekaligus menghentikan penyebaran pandemi #Viruscorona

Fokus dunia sekarang ini jelas pada penghentikan penyebaran virus corona. Akan tetapi,  vaksin juga penting untuk memerangi patogen lain demikian para peneliti Fraunhofer

Oleh sebab itu, tiga Institut Fraunhofer membentuk tim peneliti dan mereka bekerja untuk mengembangkan metode baru produksi vaksin. 

Proses produksi berlangsung lebih cepat, lebih efisien, dan lebih ramah lingkungan dibanding dengan proses produksi secara konvensional (lama). 

Berkat penemuan yang dilakukan oleh para peneliti ahli yang terdiri dari: Frank-Holm Rögner, Dr. Sebastian Ulbert, Dr. Jasmin Fertey, dan Martin Thoma , mereka menerima Fraunhofer Prize for Human- and Environment-Centered Technology. 

Metode yang digunakan oleh tim untuk memproduksi vaksin telah dikenal dan diterapkan selama beberapa dekade. 

Akan tetapi, proses produksi terbaru untuk vaksin yang tidak aktif diatur untuk membuat produksi vaksin lebih cepat, lebih ramah lingkungan, dan lebih efisien dari yang dilakukan  sebelumnya sekaligus mengurangi ongkos produksi. 

Dr. Sebastian Ulbert dan Dr. Jasmin Fertey kedua ahli dari Institut Fraunhofer untuk Terapi Sel dan Imunologi IZI yang berkantor di Leipzig, dan Frank-Holm Rögner dari Institut Fraunhofer untuk Elektronik Organik, Berkas Elektron dan Teknologi Plasma FEP di Dresden.

Sementara Martin Thoma dari Institut Fraunhofer untuk Teknik Manufaktur dan Otomasi IPA di Stuttgart—mereka menerima anugerah Penghargaan Fraunhofer 2021.  

Penghargaan diberikan kepada tim peneliti itu berkat penggunaan Teknologi yang Berpusat kepada Manusia dan Lingkungan atau Human- and Environment-Centered Technology dmikian rilis Fraunhofer.

Tim juri menyimpulkan  bahwa, “Metode sederhana dan efisien untuk sebagian besar mempertahankan struktur yang penting bagi kemanjuran vaksin dan sepenuhnya menghindari bahan tambahan kimia yang mungkin diperlukan.”

Bagaimana elektron yang dipercepat dapat menggantikan bahan kimia? Vaksin membunuh virus dalam waktu milidetik. 

Selama ini produksi vaksin yang tidak aktif selalu berbasis bahan kimia. Patogen disimpan dengan bahan kimia beracun, terutama formaldehida, sampai informasi genetik virus benar-benar hancur dan tidak dapat lagi berkembang biak. 

Proses ini dikenal sebagai inaktivasi patogen. Menurut laman medicinenet.com  inaktivasi patogen merupakan suatu proses yang dirancang untuk menghilangkan patogen dari air, udara, dan dari  darah (dari donor) manusia. 

Sistem pemurnian limbah bergantung pada inaktivasi patogen untuk memurnikan air, dan  sejauh mungkin cukup aman untuk dikonsumsi. 

Sistem pemurnian udara mungkin menggunakan filter HEPA untuk membersihkan udara dari kuman. 

Sedangkan inaktivasi patogen dalam darah menargetkan DNA patogen sambil mengabaikan komponen yang digunakan dalam transfusi. DNA adalah asam deoksiribonukleat (disingkat DNA) yakni salah satu jenis asam nukleat yang memiliki kemampuan pewarisan sifat. 

Komponen dalam transfusi, sel darah merah, trombosit, dan plasma, tidak mengandung materi genetik, oleh karena itu tidak rusak.

Salah satu bentuk inaktivasi patogen untuk darah menggunakan bahan kimia yang saat tersinar ultraviolet, terjadi pengikatan materi genetik. 

Ikatan tersebut mencegah dua untai heliks ganda DNA membuka semacam resleting agar kuman tidak bereplikasi. 

Timbul kekhawatiran, apakah teknik ini dapat menonaktifkan semua virus dalam jumlah besar? Teknik ini tidak dirancang untuk menonaktifkan prion, yang menyebabkan penyakit seperti sapi gila dan sejenisnya bagi manusia.

Varian penyakit Creutzfeldt-Jakob, karena prion adalah protein dan tidak memiliki DNA atau RNA. 

Proses itu tidak dapat digunakan untuk membersihkan paket sel darah putih untuk transfuse. Sel darah putih memiliki inti dan mengandung DNA—proses itu akan menonaktifkan sel darah putih.

Masih menurut laman medicinenet.com, sistem trombosit menggunakan bahan kimia sintetis yang dikenal sebagai psoralen dan rantai tiga kantong plastik transparan yang dihubungkan dengan tabung. 

Trombosit dimasukkan ke dalam kantong pertama yang bersentuhan dengan psoralen. Trombosit menetes ke dalam kantong kedua, yang ditempatkan di mesin fotokopi untuk memaparkannya ke sinar ultraviolet selama tiga menit. 

Kemudian di kantong ketiga, bahan penyerap menghilangkan psoralen. Bahan kimia yang berbeda  digunakan untuk inaktivasi patogen sel darah merah sebab cahaya tidak dapat menembus sel-sel ini untuk mengaktifkan psoralen.

Baca: Vaksin Butuh Waktu Lama untuk Membunuh #Viruscorona,  Tembakkan saja Elektron

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *