Energi, Renewable Sources

Tampung Tenaga Surya di Atap Rumah, Pasokan Energi Terpenuhi

ShareAlat tampung tenaga surya  yang dipasang di atap ruma atau bangunan mampu menyediakan pasokan energi (terbarukan). Energi yang berasal dari tenaga cahaya...

Written by Erwin Prasetyo · 1 min read >
Tampung Tenaga Surya

Alat tampung tenaga surya  yang dipasang di atap ruma atau bangunan mampu menyediakan pasokan energi (terbarukan). Energi yang berasal dari tenaga cahaya matahari itu direvolusi oleh Albert Einstein pada tahaun 1905—pengembangan hasil temuan pada abad 18. 

Tampung Tenaga Surya
Sebuah façade atau fasad (permukaan sebuah bangunan) yang tampilannya memungkinkan untuk menyeimbangkan cahaya matahari secara signifikan. Dan untuk menghasilkan façade ini  membutuhkan (sedikit) cahaya surya yang fleksibel. Tampung tenaga surya di atap rumah (Foto/©: A. Heller, AI: L dari HTWK Leipzig)

Unsur fotovoltaik  (PV) atau disebut panel surya berguna untuk menampung cahaya matahari yang ditempatkan di  atap rumah atau bangunan. 

Karena posisi letak penampung di atap rumah atau bangunan tinggi maka tingkat radiasi matahari sangat tinggi. 

Elemen PV pada façade  menghimpun pasokan energi—hasil temuan para peneliti di pusat Fraunhofer khususnya yang membidangi Silicon fotovoltaik CSP. 

Pasokan energi mudah diintegrasikan untuk menghasilkan 50 persen lebih banyak energi dibanding  elemen yang diinstal sebelumnya atau kovensonal seperti dinding beton yang dianggap cocok.

Unsur fotovoltaik (panel surya) yang ditempatkan  di atap rumah atau bangunan, lebih potensioal mendapatkan atau menampung berkas cahaya matahari yang menjadi sumber energi. 

Apakah masuk akal untuk menginstal elemen PV pada façade? Tim peneliti melanjutkan penelitian untuk mencari kebenaran sesuai dengan rencana yang diprogramkan. 

Tim peneliti menilai bahwa di satu sisi, terdapat banyak ruang yang kosong dan tidak terpakai di bagian façade

Sementara di sisi lain, listrik yang dihasilkan elemen berkualitas sangat baik—sekaligus dapat melengkapi atau menghimpun pasokan energi. 

Menurut tim peneliti, kemungkinan sejauh ini hampir tidak pernah digunakan elemen penampung panel surya.

Sementara itu, tim peneliti beranggapan bahwa matahari biasanya memantulkan sinar ke sudut yang tidak menguntungkan pada façade, apalagi elemen penampung tidak berfungsi optimal. 

Kondisi ini harus diatasi oleh tim peneliti. Bagaimana asal-muasal teknologi pengolahan cahaya matahari menjadi energi?  

Dikutip dari laman tmlenergy.co.id, teknologi panel surya dikembangkan oleh Alexandre Edmund Becquerel seorang ahli fisika berkebangsaan  Perancis (abad 18).

Tahun 1839, Alexandre Edmund Becquerel mengembangkan teknologi panel surya dengan percobaan penyinaran dua elektroda. Ahli fisika itu menggunakan berbagai spektrum cahaya yang menghasilkan efek Photovoltaic

Photovoltaic (photo = cahaya dan voltaic = tegangan listrik) merupakan proses pembentukan energi listrik dari energi cahaya. 

Tahun 1876, William Grylls Adam dan Richards Evans Day melanjutkan  penelitian Alexandre Edmund Becquerel.  

Menurut William Grylls Adam dan Richards Evans Day, benda material padat seperti selenium dapat menghasilkan energi listrik jika selenium terkena sinar tertentu misalnya berkas cahaya matahari. 

William Grylls Adam dan Richards Evans Day membuktikan bahwa energi listrik dapat dihasilkan dari energi cahaya. 

Percobaan William Grylls Adam dan Richards Evans Day dilanjutkan oleh Charles Fritts (1894) yang menciptakan solar cell—suatu bahan semi conductor (selenium) dilapisi bahan emas.

Sementara penemuan Albert Einstein merupakan otak revolusi perkembangan sumber energi (1905) yang disebarluaskan melalui publikasi tentang photoelectric effect

Albert Einstein (penerima Nobel)  mengungkapkan bahwa cahaya terdiri dari quanta of energy—lazim disebut photon.

Teori Albert Einstein dilanjutkaan oleh Robert Andrew Millikan seorang ahli fisika berkebangsaan Amerika Serikat (peraih Nobel Prize). 

Dan pada tahun 1941, peneliti bernama Russel Ohl mengembangkan teknologi panel surya itu.

Russel Ohl merupakan orang pertama yang menemukan teknologi solar cell  atau panel surya yang kita gunakan hingga sekarang. 

Tentu saja, kita  harus tampung tenaga surya  dengan memasang alat di atap rumah atau bangunan. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *